Tak Cuma TNI, Nelayan Juga Dilibatkan, Cara Tak Biasa Indonesia Atasi Polemik dengan China di Natuna
Tak cuma TNI, nelayan juga dilibatkan, begini cara tak biasa Indonesia mengatasi polemik dengan China di Natuna demi kedaulatan wilayah
"Itu sebenarnya hak Indonesia, hak warga negara Indonesia seperti saudara-saudara (nelayan) juga berhak atas Ikan - Ikan dan pemanfaatan sumber daya laut yang ada di sana berdasar hukum internasional," kata dia.
"Kita yang berhak mengeksplorasi maupun mengeksploitasi kekayaan laut yang di situ, termasuk 200 meter ke bawahnya dari dasar perairan itu.
Itu menurut hukum hak kita," ucap Mahfud MD.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, perairan Natuna tersebut bisa dimasuki oleh kapal asing karena kurangnya kehadiran negara dan nelayan yang melaut di sana.
Oleh sebab itu, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengirim para nelayan dari wilayah lain, seperti Pantura, ke Natuna.
Ha ini sesuai dengan perintah dan Keputusan Presiden setahun yang lalu bahwa negara harus hadir dalam bentuk patroli rutin dan kegiatan melaut nelayan.
"Intinya, Pemerintah akan mendukung saudara-saudara untuk ke sana, nanti bagaimana perizinan, fasilitas apa yang akan dicarikan oleh Pemerintah," ujar dia.
Nelayan Dikawal
Sementara itu, Badan Keamanan Laut ( Bakamla) menyatakan bakal mengawal nelayan asal pantai utara Jawa yang akan melaut di perairan Natuna, Kepulauan Riau, sebagai strategi menghadapi kapal-kapal China di sana.
"Tindakan yang dilakukan China kita imbangi dengan strategi yaitu dengan abaikan peraturan perikanan.
Kirim semua kapal besar Ikan di Pantura ke Natuna dan Bakamla RI akan kawal sambil kita gaungkan bahwa China telah melanggar hukum internasional," kata Kepala Bakamla Madya Achmad Taufieqoerrochman dalam keterangan tertulis, Senin (6/1/2020) melansir Kompas.com.
Taufieq menambahkan, ada beberala alasan yang membuat China mulai memasuki perairan Natuna, yakni penguasaan sumber daya alam, keamanan, dan geopolitik.
Taufieq mengatakan, Laut Natuna adalah akses menuju Samudera Hindia.
Karena itu, China hendak mendominasi jalur pelayaran tersebut secara niaga dan militer.
Untuk mengamankan jalur tersebut, China membuat pangkalan-pangkalan di Laut China Selatan di beberapa pulau buatan.
"Sehingga apa pun yang kita kerjakan di sana, China tidak akan mundur.