2 Ribu Warga Samarinda Terdampak Banjir, Bendungan Benanga Nyaris Menyentuh Level Awas
Sebanyak 2 ribu warga Samarinda akan terdampak banjir, apalagi Bendungan Benanga nyaris menyentuh level awas
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA -Sebanyak 2 ribu warga Samarinda akan terdampak banjir, apalagi Bendungan Benanga nyaris menyentuh level awas
Kondisi Titik Muka Air (TMA) di Bendungan Benanga nyaris menyentuh level awas.
TMA pada pukul 13.30 Wita sudah menyentuh di titik 89 centi meter (cm) atau 2 cm lagi menyentuh status Awas.
Dari data yang dihimpun tribun sekitar pukul 15.50 Wita banjir telah merendam sejumlah wilayah di Samarinda,
diantaranya sebagian di Kecamatan Samarinda Utara (Pampang dan Sempaja Timur) dan Kecamatan Sambutan (Kelurahan Sambutan).
Ketinggian air bervariasi di tiap wilayah rata-rata mulai dari semata kaki hingga setinggi dada orang dewasa.
Akibat banjir ini sebanyak 2.489 Jiwa dari 728 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun telah siaga di lokasi banjir.
Dari pantauan tribun di lokasi bendungan kondisi muka air terus meningkat. Debit air dari hulu Bendungan Benanga terus bertambah.
• Cegah Banjir di Musim Hujan, BPBD Balikpapan Himbau Masyarakat Peduli Kebersihan Lingkungan
• BPBD dan Polda Kaltim Dirikan Posko Kebakaran di Wisma Segara Balikpapan, Pakaian Sekolah Dibutuhkan
• NEWS VIDEO Anies Baswedan Sebut Banjir Daerah Lain Lebih Parah
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Satuan Kerja (Satker) Operasi dan Pemeliharaan (OP) BWS III Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), Kalpin Nur mengatakan saat ini himbauan sudah masuk pada persiapan siaga banjir.
Lebih lanjut, kenaikan debit air ini tidak hanya berdampak dari curah air hujan saja.
Tapi dari pantauannya ada dua jenis air mengalir di bagian hulu Bendungan Benanga tersebut.
Hal itu terlihat dari warna yang terbagi dua, ada yang keruh dan jernih. Sehingga dikatakannya ada kemungkinan kenaikan debit air yang terjadi di Bendungan Benanga bukan sepenuhnya karena curah hujan yang begitu intens.
"Kami tadi sudah pantau menggunakan drone dan memang warna air berbeda itu berasal dari hulu bendungan.
Selanjutnya kami akan koordinasikan hal ini kepada pihak terkait dan tetap fokus untuk pemantauan dan siaga banjir," pungkasnya.