Dinilai Hoaks, Anies Baswedan Sebut Tak Ada Mall Tutup Akibat Banjir, Mal Taman Anggrek Jadi Bukti

Dinilai hoaks, Anies Baswedan sebut tak ada mall tutup akibat banjir, Mal Taman Anggrek jadi bukti

Editor: Rafan Arif Dwinanto
(Instagram)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan pernyataannya terkait banjir yang landa Jakarta di awal tahun 

TRIBUNKALTIM.CO - Dinilai hoaks, Anies Baswedan sebut tak ada mall tutup akibat banjir, mall Taman Anggrek jadi bukti.

Ucapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang dampak banjir terhadap pusat perbelanjaan atau mall tak sesuai dengan fakta yang ada, atau dinilai hoaks.

Anies Baswedan menyebut banjir di DKI Jakarta tidak separah banjir yang terjadi di luar Jakarta.

Anies Baswedan mengungkapkan banjir tidak sampai membuat kantor dan mall tutup.

"Di Jakarta ini alhamdulillah, gedung hilang tidak ada, rumah longsor tidak ada, jalan rusak tidak ada, betul ya?

Kantor tutup tidak ada, mall tutup tidak ada, Bundaran HI ketutup tidak ada. Itu semua tidak ada, tapi pembicaraannya tinggi," kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/1/2020) dilansir Kompas.com.

Akan tetapi, apa yang dinyatakan mantan Menteri Pendidikan tersebut tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

• Viral Video Ahok Tanggapi Cara Gubernur Anies Baswedan Tangani Banjir Jakarta, Penutup Jadi Sorotan

• Bandingkan Instruksi Presiden Jokowi dan Gubernur Anies Baswedan Soal Banjir DKI Jakarta, 16 Tewas

• Nikita Mirzani Kebanjiran dan Ngeluh Banjir ke Anies Baswedan, Pak Jakarta Kelelep

• Jakarta Banjir, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Singgung Kepekaan Anies Baswedan Soal Banjir

Nyatanya, hingga hari ini ada dua mall yang masih tutup.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah.

Budi menyebut dua mall tersebut ialah mall Taman Anggrek dan mall Cipinang Indah.

Bahkan, Budi memperkirakan pusat perbelanjaan tersebut baru bisa beroperasi kembali pada pekan depan.

Tutupnya mall tersebut dikarenakan dampak banjir yang melanda Jakarta pada 1 Januari 2020 lalu.

"Taman Anggrek dan Cipinang itu masih (tutup), mungkin minggu depan baru buka," ujar Budi, Minggu (12/1/2020).

Menurut Budi, banyak fasilitas dan kondisi mall yang memerlukan perbaikan dan pembenahan.

"Sekarang masih kotor, mesinnya sebagian belum menyala, AC enggak nyala, mau bagaimana? Secara resminya, dari mereka (pengelola mall) mengumumkan kayaknya (buka kembali) tanggal 15-an," kata Budi.

Kondisi mall Taman Anggrek

Sementara itu, masih ada masyarakat yang tidak mengetahui mall Taman Anggrek belum beroperasi pascabanjir.

Dilansir Tribun Jakarta, beberapa petugas keamanan berjaga di depan pintu masuk mall memberitahu kepada para pengunjung bahwa saat ini mall belum beroperasi.

"Maaf, Bapak, mall belum buka hari ini," ujar seorang petugas keamanan kepada pengunjung, Sabtu (11/1/2020).

Petugas keamanan yang namanya enggan disebutkan mengungkapkan, panel listrik mall Taman Anggrek masih rusak.

Hal tersebut yang menyebabkan mall belum dapat beroperasi.

"Gara-gara kerendam banjir, jadi mesinnya masih maintenance.

Kemungkinan pertengahan bulan baru buka," ujarnya.

Berdasar pantauan, pada Sabtu (11/1/2020) pukul 19.00 WIB, lampu penerangan di luar dan lantai dasar mall telah menyala.

Tulisan Taman Anggrek yang ada di bagian luar telah menyala.

Namun, neon box yang biasanya menyinari bagian depan pusat perbelanjaan masih padam.

"Ini nyalanya pakai genset, makanya belum semua nyala karena enggak kuat, yang penting kelihatan terang aja dari luar," katanya.

Sedangkan untuk suasana di dalam lantai dasar mall sudah menyala.

Namun, para tenant yang ada di dalam mall masih tutup.

"Sekarang baru penghuni apartemen aja yang bisa masuk, karena kalau untuk apartemen sudah nyala, tinggal mall aja yang belum.

Kemungkinan pertengahan bulan," ucap petugas keamanan tersebut.

Sementatara itu Kepala Humas malll Taman Anggrek Elvira Indriasari membenarkan bahwa mall belum beroperasi.

"Ya masih (belum beroperasi)," kata Elvira singkat kepada Tribun Jakarta.

Namun, dia tak menjelaskan detail sampai kapan dan bagaimana penanganan di mall tersebut.

Mall Minta Kompensasi Pajak

Sementara itu dengan dampak banjir di awal tahun 2020, Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) akan meminta kompensasi pembebasan pajak reklame di dalam tempat usahanya.

Dilansir Kompas.com, permintaan tersebut ditujukan kepada Gubernur Anies Baswedan.

Pasalnya, sejak banjir di awal tahun, hingga saat ini masih ada mall yang tutup.

"Kami minta diberi bantuan kompensasi untuk situasi pascabanjir.

Misalnya perda soal reklame dalam ruangan, kami harapkan situasi begini jangan ada, ditagih pajak reklame di dalam toko," ujar Budi, Minggu (12/1/2020).

Menurut Budi, klasifikasi reklame di dalam tempat usaha yang dikenai pajak tidak jelas.

Bahkan Budi menyebut, masih dijumpainya petugas Pemprov DKI yang menagih pajak menu makanan dan promosi yang dipasang di dalam tempat usaha.

"Misal di dalam toko, di rak atau di kasir kami, naruh promosi beli satu dapat satu, ada logonya kami, di-charge.
Jangan dipajakin yang begitu-begitu.

Kalau di luar ruangan, enggak apa-apa (dikenai pajak)," kata dia.

Budi menyebut kompensasi tersebut memang tidak berkaitan langsung dengan dampak banjir yang dialami.

Akan tetapi, dampak banjir yang melanda menurut Budi berakibat pada ekonomi pelaku usaha penyewa tempat di mall memburuk dan merugi.

• Viral Video Ahok Tanggapi Cara Gubernur Anies Baswedan Tangani Banjir Jakarta, Penutup Jadi Sorotan

• Bandingkan Instruksi Presiden Jokowi dan Gubernur Anies Baswedan Soal Banjir DKI Jakarta, 16 Tewas

• Nikita Mirzani Kebanjiran dan Ngeluh Banjir ke Anies Baswedan, Pak Jakarta Kelelep

• Jakarta Banjir, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Singgung Kepekaan Anies Baswedan Soal Banjir

"Kan lagi susah, mohonlah perda-perda yang tidak produktif, yang tidak membuat situasi ekonomi membaik, itu dihapus atau dikurangi," ucap Budi.

Total kerugaian pelaku usaha di satu mall yang masih tutup menurut Budi bisa mencapai Rp 30 miliar.

"Omzet penjualan tenant pakai perhitungan sebulan Rp 1 juta sampai Rp 2 juta per meter persegi.

mall Taman Anggrek kira-kira 30 ribu meter persegi, kalau tutup dua minggu, bisa hilang omzet Rp 30 miliar kira-kira," tuturnya.

Pihaknya mengaku telah mengirimkan surat demi bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk melaporkan kerugian dan meminta kompensasi itu.

 (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved