Mancanegara
Gunung Taal Meletus, 10 Ribu Orang Mengungsi, Warga Diminta Gunakan Masker Jika Keluar Ruangan
Dampak letusan Gunung Taal meletus, sudah 10 ribu orang mengungsi, warga diminta gunakan masker atau handuk basah jika keluar ruangan
Sejumlah 240 penerbangan dibatalkan, dengan puluhan ribu calon penumpang telantar di Bandara Internasional Ninoy Aquino.
Joan Diocaras, warga Filipina yang bekerja di Taiwan, berkata, pembatalan itu cukup membuatnya lelah dan menguras kantongnya.
"Namun, tidak ada yang bisa kami lakukan," jelasnya.
Erupsi Gunung Taal dimulai dengan luncuran uap dan batu yang bersuhu sangat panas, demikian laporan Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs).
Phivolcs menerangkan pada Senin pagi waktu setempat, "air mancur" lava sudah mulai terlihat keluar dari gunung.
Pemerintah mengumumkan menaikkan level peringatan ke tingkat tertinggi kedua, dengan "letusan dahsyat" bakal terjadi dalam hitungan jam hingga hari.
Ketua Phivolcs, Renato Solidum mengatakan, aktivitas terbaru Gunung Taal yang meletus adalah munculnya lava.
Namun, dia menuturkan, tidak bisa diprediksi apakah gunung yang berlokasi di Provinsi Batangas tersebut bakal mempertahankan aktivitasnya.
Seismolog Filipina menjelaskan, mereka mencatat magma bergerak menuju gunung yang terakhir kali meletus pada 1977 itu.
Erupsi itu menghamburkan abu, dengan yang terbesar berdiameter 6,4 sentimeter, lebih besar dari bola golf, di sekitar danau.
Terakhir kali negara pimpinan Rodrigo Duterte itu diguncang erupsi adalah letusan Gunung Mayon yang terjadi pada 2017.
Saat itu, puluhan ribu orang harus mengungsi setelah gunung tersebut memuntahkan berton-ton abu, batu, hingga lava.
Sementara letusan terhebat terakhir adalah Gunung Pinatubo pada 1991, di mana sekitar 800 orang dilaporkan tewas.
Ada Gunung Meletus, Bandara di Manila Tutup
Otoritas bandara internasional Manila terpaksa menutup operasional bandara karena adanya letusan gunung berapi.