Pengunjuk Rasa Pertanyakan Uji Lab DLHK Berau, Perusahaan Sawit dan Batu Bara Lain Tidak Diteliti
Para mahasiswa dan sejumlah pemuda Kabupaten Berau menggelar aksi unjuk rasa di kantor DLHK Berau, Kalimantan Timur pada Senin (13/1/2020) siang.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Para mahasiswa dan sejumlah pemuda Kabupaten Berau menggelar aksi unjuk rasa di kantor DLHK Berau, Kalimantan Timur pada Senin (13/1/2020) siang.
Unjuk rasa belasan mahasiswa dan pemuda itu soal hasil kajian DLHK yang dianggap tidak transparan.
Para pengunjuk rasa juga mempertanyakan soal hanya lokasi milik KLK Grup yang menjadi menjadi wadah DLHK mengambil sampel.
Sementara masih banyak perusahaan-perusahaan lain yang berada di sepanjang sempadan Sungai Segah, yakni pabrik sawit dan perusahaan batu bara.
Mereka menginginkan pengujian dilakukan di semua perusahaan, agar lebih objektive.
Karena menurut pengunjuk rasa, hasil Lab tersebut masih lemah, tidak desertai basis data dan tidak memiliki acuan pada hasil objek penelitian.
Mereka yakin jika pihak DLHK melakukan pengujian sempel air di perusahaan lain, kadar asam nya juga tinggi.
"Jangan sampai setelah DLHK menanggapi hal ini masih saja lemah, masih juga tidak dengan basis data yang tidak diacu dengan hasil objek penelitian,"
"Kami menganalogikan disaat DLHK menguji pupuk perkebunan, otomatis ambang batasnya tinggi, seandainya DLHK Objektive menguji di perkebunan lain pasti juga tinggi, pertanyaannya kenapa tidak dilakukan pengujian di kebun lainnya juga," ungkap Iwan Tirta saat melakukan orasi.
Mereka ingin kepastian yang jelas terkait pencemaran lingkungan ini, baik dari Pemerintah maupun dari Pihak DLHK.
"Agar sekiranya dapat memberikan penjelasan ataupun solusi yang Konkrit agar tidak terjadi kembali permasalahan seperti ini. Demi menjaga kewibawaan dan kepercayaan masyarakat kepada DLHK," tuturnya.
Menanggapi pertanyaan para mahasiswa, pihak DLHK, Syarif menjelaskan jika saat pengecekan ke lokasi mereka tak hanya mendatangkan area KLK grup, namun mereka menyusuri dari hulu Sungai.
"Kami susuri dari beberapa titik dari hulu Sungai, temuan kami, titik awalnya ialah, kami bisa memasuki beberapa data yang terindikasi besar adalah KLK Grup," katanya.
"Apakah yang lain tidak, saat ini saya belum bisa jawab, karena penelitian dan SDM kami terbatas," pungkasnya.
Namun pihaknya juga berencana untuk melakukan pengecekan atau penelitian dengan kebun-kebun sawit yang lain dan akan dibandingkan.
Kepala DLHK Kabupaten Berau Sujadi mengatakan tak ada ditutupi dalam hasil penelitian yang mereka lakukan.
Hasil dari DLHK itu juga akan di copykan kepada pengunjuk rasa sebagai acuan mereka.
"Terimakasih adek-adek mahasiswa, pemuda telah datang dan ini bikti kita peduli terhadap lingkungan," katanya.
"Kami tak ada ditutup-tutupi, hasil penelitian kami sementara di copy untuk di bagikan ke adek-adek sekalian," tuturnya.
Aksi mahasiswan dan pemuda ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Berau.
Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa
Belasan mahasiswa dan perwakilan pemuda Kabupaten Berau menggelar aksi damai di depan Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan ( DLHK ), Jl APT Pranoto, Kecamatan Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur pada Senin (13/1/2020) sekitar pukul 10.00 Wita.
Aksi belasan mahasiswa merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya.
Yakni soal pencemaran Sungai Segah, yang pengunjuk rasa menilai DLHK hanya meneliti perusahaan tertentu saja.
Tak hanya menyampaikan orasi lewat megaphone, mereka juga membentangkan spanduk putih penyampaian aspirasi.
Dalam aksinya, mereka menyampaikan tuntutan yakni DLHK harus menggunakan metrologi penelitian yang objektif dan komprehensif.
Dengan menguji sample pada saluran perusahaan di sempadan Sungai Segah (Perusahaan Sawit dan Tambang).
Baca Juga:
• Menteri Suharso Monoarfa Beber Agenda Lahirnya Badan Otorita Ibu Kota Negara Indonesia di Kaltim
• Bangun Gedung BUMN di Jakarta Batal, Lestarinya Alam Ibu Kota Baru Perusahaan Ini Diberi Tugas
• 3 Juara Sayembara Desain Ibu Kota Baru Bersinergi, Jadwal Pelaksanaan Konstruksi Fisik di Sepaku
• Curhat 3 Desainer Balikpapan Terkait Tantangan Fashion Lokal Seiring Ibu Kota Baru di Kaltim
Meminta DLHK untuk menguji unsur posfor dan nitrogen dari sample tanah, air dan sedimen lumpur pada perusahaan yang berada di sempadan sungai Segah.
Meminta DLHK agar dalam kajian terkait pencemaran lingkungan tidak lepas dari korelasi antar peristiwa tahun 2015 sampai dengan 2020.
Meminta ketegasa pemerintah dalam menyelesaikan pencemaran air Sungai Segah.
Meminta DLHK untuk memberikan solusi kongkrit agar pencemaran air Sungai Segah tidak terulang lagi dan mendukung DLHK agar tidak kehilangan wibawa dan kepercayaan masyarakat.
"Kami datang kesini meminta ketegasan pemerintah terkait permasalahan ini, dan agar masyarakat tidak menerima informasi yang simpang siur terkait masalah ini pencemaran Sungai Segah," ungkap salah seorang orator Eduard dalam orasinya.
Kepala DLHK Kabupaten Berau Sujadi mengatakan tak ada ditutupi dalam hasil penelitian yang mereka lakukan.
Hasil dari DLHK itu juga akan di copykan kepada pengunjuk rasa sebagai acuan mereka.
"Terimakasih adek-adek mahasiswa, pemuda telah datang dan ini bikti kita peduli terhadap lingkungan," katanya.
"Kami tak ada ditutup-tutupi, hasil penelitian kami sementara di copy untuk di bagikan ke adek-adek sekalian," tuturnya.
Aksi mahasiswan dan pemuda ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Berau.
(TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)