Cinta Segitiga Pria Bunuh Kekasih
10 Fakta Cinta Segitiga Bapak dan Anak Rebutan Janda di Balikpapan, Anak Tikam Janda, Kabar Bapak?
Berikut ini 10 fakta cinta segitiga bapak dan anak rebutan janda di Balikpapan, anak tikam janda, kabar bapak?
Namun sayangnya tak berlangsung lama sampai di rumah sakit, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.
"Saya kemarin itu gak tau juga awalnya, saya dikasi tau oleh warga saya katanya coba dicek dulu ada apa di rumah itu kok grusak grusuk seperti ada orang kelahi begitu.
Ya saya cek lah ke rumah itu dan betapa kagetnya saya lihat si korban itu sudah berlumuran darah di sekujur tubuhnya.
Kita angkat rame-rame lalu kita turunkan di bawah sini kemudian kita bawa ke rumah sakit," kata ketua RT 24 Kelurahan Damai, Samsudin
Lebih lanjut Samsudin menjelaskan bahwa pelaku dan korban memang terlihat dekat.
"Dengar-dengar dari orang lain betul apa tidak pelaku dan korban itu mereka pacaran dan memang pelaku itu beberapa kali memang sering saya lihat ke situ," lanjutnya
Sementara itu, rumah korban yang merupakan tempat yang dijadikan pelaku saat menghabisi nyawa korban terlihat disegel dan dipasang garis polisi.
Sementara disekitar teras rumah bagian atas dan tangga rumah masih terdapat bekas darah korban yang sudah mengering.
Rumah tersebut berbahan dasar kayu dan terdiri dua lantai dengan pintu yang berbeda.
Khusus di lantai dua yang merupakan tempat tinggal korban juga memiliki akses tangga sendiri sehingga bagi warga yang bertamu bisa leluasa keluar masuk rumah.
8. Ayah Korban ceritakan keseharian Anaknya
Korban diketahui meninggalkan tiga Anaknya yang rata-rata masih sekolah.
Anak korban yang paling kecil masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) kelas 2.
Sementara Anak yang paling tua masih kelas 1 SMP.
Menurut pengakuan ayah korban, bernama Ihram (54), korban bekerja sendiri mencari nafkah.
Untuk menghidupi ketiga orang Anaknya setelah ditinggalkan oleh suaminya sekitar dua tahun yang lalu.
"Anaknya itu tiga orang kasian paling kecil kelas 2 SD. Paling besar kakaknya kelas 1 SMP," katanya dengan mata yang berkaca-kaca.
Lebih lanjut ia menjelaskan semasa hidup Anaknya tidak pernah terlibat permasalahan serius dengan dirinya.
"Dia itu gak pernah bermasalah sama saya karena kan dia fokus cari kerja buat biayai Anak-Anaknya," lanjutnya
Sang ayah korban pun berharap.
Pihak berwajib dapat melakukan pemberian hukum yang sepadan dengan Anaknya.
" Saya berharap polisi bisa berlaku adil tindak pelaku sesuai hukum yang berlaku," harapannya.

9. Tanggapan Kepolisian
Kediaman janda yang menjadi korban pembunuhan dipasang garis polisi.
Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi mengatakan saat ini pelaku masih menjalani tahap pemeriksaan di Mapolresta Balikpapan.
"Masih kita periksa dulu nanti kita infokan lagi tindakan selanjutnya," ujarnya.
• Kisah Bapak dan Anak Kandung Rebutan Cinta Janda Berakhir Tragis, Cinta Segitiga dan Pisau Bicara
• Sebelum Tikam Kekasihnya yang Janda, Zahiruddin Akui Sempat Konsumsi Narkoba
• Pandangan Tetangga Atas Perilaku Pelaku Pembunuhan NS Janda Tiga Anak di Balikpapan Kalimantan Timur
• Geram ke Pelaku Pembunuhan Janda Tiga Anak di Balikpapan, Ayah Korban: Nyawa Harus Dibayar Nyawa
10. Nasib 3 Anak NR
Almarhumah NR meninggalkan tiga orang anak yang ketiganya rata-rata masih berstatus anak sekolah.
Dari pengakuan Ihram (53) ayah kandung almarhumah NR, NR bekerja mencari nafkah sendiri untuk menghidupi dan membiayai sekolah anak-anaknya
"Dia kan sudah cerai sama suaminya sudah lama jadi apa-apa sendiri," kata Ihram ayah kandung NR kepada Tribunkatim.co, Kamis (16/1/2020).
Lebih lanjut ia menjelaskan anak-anak almarhumah NR paling kecil berusia 8 tahun dan masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) kelas 2.
Sementara anak pertama masih kelas 1 SMP dan kedua juga masih kelas 5 SD.
Dia itu anak satu-satunya.
"Kasian gak ada lagi anak saya selain dia," ujarnya.
Anak-anaknya masih sekolah semua paling kecil kelas 2 SD yang paling tua kelas 1 SMP.
"Satunya lagi kelas 5 SD," lanjutnya.
Ketiga anak almarhum NS itu selanjutnya nanti akan dirawat oleh ayah kandung NR
Alias kakeknya yang kesehariannya bekerja sebagai buruh harian lepas.
"Gak tau sudah kasian mereka itu (anak-anak almarhumah NR) nanti saya yang rawat mereka suruh ikut di rumah dulu.
Mudah-mudahan saya masih bisa cari nafkah agar mereka tetap sekolah," pungkasnya.
(*)