Sesali Tragedi Penikaman Janda, Anggota Komisi I DPRD Balikpapan Prihatin Pelaku Pengaruh Narkoba
Anggota Komisi I DPRD Kota Balikpapan Andi Arif Agung menyesali perbuatan keji yang dilakukan seorang pemuda yang menikam janda di Jalan Siaga
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN- Anggota Komisi I DPRD Kota Balikpapan Andi Arif Agung menyesali perbuatan keji yang dilakukan seorang pemuda yang menikam janda di Jalan Siaga, Kota Balikpapan.
Terlebih, sebelumnya diketahui pelaku penikaman janda itu terindikasi berada di bawah pengaruh barang terlarang narkoba sebelum menghabisi nyawa korban.
"Sebenarnya sangat disesali kalau kita melihat perilaku masyarakat semakin lama semakin memprihatinkan,
ditambah penanggulangan masalah narkoba, ini juga sangat marak di Balikpapan," ujar Andi Agung saat ditemui Tribunkaltim.co, Kamis (16/1/20).
Menurutnya, perilaku masyarakat saat ini telah mengalami pergeseran, di mana masyarakat lebih apatis dan sering menggunakan emosinya dalam menghadapi suatu masalah.
Ia pun menyarankan agar hal tersebut segera dicari solusinya.
• Cinta Segitiga Ayah vs Anak Incar Janda, Sabu jadi Penyebab Sang Janda Terbunuh oleh Anak?
• Kisah Tragis Ayah & Anak Kandung Rebutan Janda: Murka Tahu Kekasih Sudah Nikah Siri dengan sang Ayah
• Pengakuan Ayah Korban, Begini Keseharian Janda Tiga Anak Sebelum Dibunuh dalam Kasus Cinta Segitiga
• Melawan Pakai Pisau Saat Ditangkap, Pria Pembunuh Janda di Balikpapan Dihadiahi Polisi dengan Ini
Sebab kata Andi, masyarakat kota balikpapan akan menjadi masyarakat kota metropolitan.
"Lagi-lagi menyambung dengan penyangga ibu kota, penyakit sosial ini akan semakin banyak dan lebih canggih lagi, ini harus segera kita antisipasi.
Dan Pemkot Balikpapan harus bisa memprediksi bahwa akan ada situasi-situasi seperti ini," jelasnya.
Andi menuturkan peran ulama dan tokoh agama yang memberikan pencerahan terhadap masyarakat harus terus berjalan.
Sementara itu, terkait dengan penggunaan narkoba, ia melihat hal tersebut menjadi masalah bersama.
Tidak hanya menjadi domain aparat penegak hukum atau pemerintah, namun masyarakat pun diharapkan dapat berkontribusi.
Sebab, narkoba tumbuh dan hidup di masyarakat yang objeknya kebanyakan adalah anak-anak muda.
Dengan situasi ini, ia menyarankan agar seleuruh elemen dapat membangun sinergi sehingga dapat diselesaikan secara bersama.
"Narkoba ini menjadi penyakit masyarakat dan bahaya laten juga sebenarnya. Jadi kalau mau menghancurkan sebuah bangsa yasudah gunakan narkoba pasti generasi kita akan habis," katanya.