Rencana Tertibkan Warung Remang-remang Kopi Pangku, Satpol PP Kukar Merasa Siap, Tunggu Persetujuan
Satpol PP Samarinda rencananya akan menertibkan warung kopi pangku Jl. Poros Samarinda - Tenggarong Kutai Kartanegara ( Kukar ).
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
Sebab kawasan tersebut disinyalir sebagai lokasi esek-esek terselubung.
Kawasan kopi pangku berada di dua wilayah yaitu Samarinda dan Kecamatan Tenggarong Seberang yang berlokasi di jalan Poros kedua wilayah tersebut.
Razia Dadakan di kopi pangku Kukar
Berita sebelumnya. Telah dilakukan razia dadakan membuat penghuni dan pengunjung warung “ kopi pangku ” di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur berhamburan.
Aktifitas warung “ kopi pangku ” yang terletak di pinggiran Jalan Poros Tenggarong - Samarinda, tepatnya di Desa Bukit Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar pada Rabu (15/1/2020) malam terlihat sepi.
Dari rilis yang didapat polres Kukar Kamis, (16/1/2020) terlihat sepanjang jalan, semua pintu warung kopi yang disebut-sebut sebagai wadah prostitusi terselubung itu tidak buka.
Semua tertutup rapat. Hanya lampu luar saja yang menyala. Bahkan wanita-wanita berpakaian seksi yang kerap nongkrong di depan warung juga tidak tampak.
Ternyata, sekitar pukul 22.20 Wita petugas gabungan dari Polsek Tenggarong Seberang bersama Satpol PP Kecamatan dan Koramil melakukan razia mendadak.
Karuan saja, para penghuni serta pengunjung di warung kocar-kacir alias berhamburan.
“Hanya sempat enam warung. Sisa warung lainnya langsung tutup dan semuanya kabur menggunakan sepeda motor,” kata Kapolsek Tenggarong Seberang AKP Rido Doli Kristian.
Penindakan ini merupakan bentuk tanggap cepat terkait laporan masyarakat yang resah dengan aktifitas di warung “Kopi Pangku” tersebut.

Apalagi Program Kapolres Kukar AKBP Andrias S.N adalah BERIMAN (Berikan Rasa Aman) kepada masyarakat.
Sementara dalam razia ini, pihaknya melibatkan sebanyak 30 personil dan dipimpin langsung Kapolsek bersama Camat Tenggarong Seberang Suparman.
Selain pemeriksaan Kartu Tanda Penduduk (KTP), petugas juga melakukan pemeriksaan minuman keras (miras) dan aktifitas prostitusi.
Hasilnya hingga pukul 24.20 Wita tidak ada ditemukan kegiatan tersebut. Rido menduga razia yang dilakukan tersebut bocor sehingga praktik prostitusi yang jadi jualan di kawasan tersebut tidak terjadi sebelum adanya razia dadakan ini.