Ada Indikasi PAD Parkir Bocor Karena Jukir Liar, Thohari Aziz Minta Pemkot Balikpapan tak Tutup Mata
Pemkot Balikpapan sepertinya masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengatasi adanya indikasi terkait kebocoran Pendapatan Asli Daerah sektor parkir
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Pemerintah Kota ( Pemkot ) Balikpapan sepertinya masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengatasi adanya indikasi terkait kebocoran Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) dari sektor parkir tepi jalan.
Pasalnya diketahui PAD dari sektor parkir ini sempat mengalami penurunan yang cukup signifikan di tahun lalu.
Imbas daripada itu, ditahun 2020 PAD dari sektor tersebut hanya ditargetkan sebesar Rp 3,5 Miliar.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Balikpapan Thohari Aziz turut menanggapi masalah parkir tepi jalan.
Thohari Aziz menuturkan pemerintah kota sebaiknya tidak menutup mata terkait hal ini.
"Jangan tutup mata juga, artinya penertiban itu memang perlu dilakukan, tapi bukan berarti mereka ditertibkan akan kehilangan pekerjaan, justru bagaimana mereka juga bisa dimanusiakan," ujar Thohari Aziz kepada Tribunkaltim.co, Jumat (24/1/20/20).
Baca Juga;
Diam-diam Persija Tak Cuma Incar Wonderkid Persebaya, Anak Asuh Dragan Djukanovic Juga Dipantau
RESMI Victor Moses Jadi Kepingan Eks Liga Inggris di Inter Milan, Tinggal Christian Eriksen
Dijodohkan dengan Ariel NOAH, Gofar Hilam dan Ivan Gunawan, Ternyata Begini Pria Idaman Wika Salim
Kerangka Persib Musim Depan Sudah Terbentuk, Robert Rene Alberts Tinggal Tunggu 2 Sosok Ini
Thohari Aziz menyarankan juru parkir liar yang banyak tersebar di Kota Balikpapan ini baiknya diberi seragam, diberi karcis, dan dipekerjakan oleh Dinas Perhubungan.
Hal itu dimaksudkannya agar segala keperluan atau pemasukkan terkait parkir bisa dipertanggungjawabkan.
"Kalau dibuat seperti itu bagaimana mereka bisa menipu," kata Thohari Aziz.
Thohari Aziz pun mencontohkan seperti halnya jukir liar di pasar yang setiap lahannya memiliki grup masing-masing.
Dari situ, Thohari Aziz menyebut bisa saja dilihat berapa setoran dalam satu hari atau per bulannya, apakah sudah sesuai dengan pemasukan ataukah tidak.
Sebab, jumlah kendaraan sebenarnya bisa saja dihitung secara konkrit menggunakan rumus yang ada.
Misalnya, dalam satu meter persegi bisa menampung berapa motor, kemudian ditarik panjangnya. Dan setelah itu, dilihat jam sibuk dalam satu hari pukul berapa saja, barulah bisa dilihat hasil hitungannya.
Dengan begitu, menurut Thohari Aziz, Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ) terkait sebetulnya telah mengetahui mengenai kelemahan dan dapat menginventarisir persoalan ini.
Sebab, yang dapat melakukan pelaksanaan secara teknis adalah OPD, pihaknya di dewan hanya bisa mengawasi dan memberikan dukungan politik.
"Nah tolong itu dijadikan masukan dan segera dicari solusi. Eksekusinya di pemerintah, jika tidak mau melaksanakan apa maksutnya," tegas Thohari Aziz.
Sementara itu saat disinggung mengenai Jukir liar yang menjadi salah satu indikasi kebocoran PAD dari sektor parkir jalan, Thohari Aziz hanya tertawa kecil.
Namun kemudian, Thohari Aziz menuturkan jikalau masyarakat parkir tetapi tidak diberi karcis lalu bagaimana dengan akuntabilitasnya.
Baca JUga;
Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat 24 Januari 2020 Soal Cinta, Sagitarius Kebingungan, Aries Lagi Mood
Akui Selingkuh, Mantu Ken Watanabe dan Erika Karata Artis Drama Korea Arthdal Chronicles Minta Maaf
Reaksi Tak Terduga dan Jawaban Sule saat Ditanya Soal Hasil Autopsi Jenazah Lina, Tegaskan 1 Hal Ini
Beda Pendapat Bos Persib Bandung dengan Robert Rene Alberts Soal Bruno Matos dari Bhayangkara FC
"Jadi memang lebih baik mereka dimanusiakan, dipekerjakan Dishub, digaji tiap bulan, dan dipegangi karcis, kemudian pasangkan CCTV," jelasnya.
Hal ini diakuinya bisa saja menjadi usulan dewan sebagai bentuk masukan atau saran kepada badan eksekutif yang berwenang.
"Sebetulnya kita sudah beberapakali memberi masukan dan hal ini sudah berkali-kali dari periode yang lalu pun sudah kita beri masukan itu," tandas Thohari Aziz.