Drama Aliyah Hindari Virus Corona, Mahasiswi Asal Penajam Ini Berjuang Keluar dari Wuhan China

Drama Aliyah hindari virus Corona, mahasiswi asal Penajam ini berjuang keluar dari Kota Wuhan, China.

Penulis: Aris Joni | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO/ ARIS JONI
Ghozali saat memperlihatkan fotonya saat mengantarkan Aliyah ke bandara SAMS Sepinggan Balikpapan 

RSUD AW Syahranie di Samarinda Siapkan Dua Ruangan untuk Isolasi Pasien Virus Corona

Sulitnya Mencari Striker Lokal Jadi Salah Satu Pertimbangan Borneo FC Samarinda Datangkan Guy Junior

Segini Gaji Petugas Adhoc KPU Bontang, Mulai dari PPK hingga KPPS di Pilkada 2020

Ia menjelaskan, keputusan keluar dari Wuhan tersebut telah melalui pertimbangan dan diskusi selama tiga hari, yakni Jumat, Sabtu dan Minggu.

Hingga pada hari Senin, (27/1/2020) kemarin anaknya beserta dua temannya itu bertindak dengan melakukan perjalanan keluar dari Wuhan yang notabene merupakan zona merah virus Corona.

"Saat itu rombongan anak saya hanya berdiam diri di dalam asrama, karena orang keluar asrama tidak bisa, dan orang yang mau masuk ke asrama juga tidak bisa," tuturnya.

Terlebih ucap dia, kondisi semakin panik saat stok makanan di asrama terbatas dan tidak ada toko yang buka atau berjualan.

Bahkan, menurut penyampaian anaknya tersebut, kota Wuhan seperti kota mati yang sepi dari aktivitas masyarakat.

"Saya pantau terus dari sini ( Penajam ) dan saya mempertimbangkan anak saya tersebut harus keluar," tegasnya.

Ghozali pun kembali menceritakan bagaimana proses anaknya beserta dua temannya berjuang untuk keluar dari kota Wuhan.

Awalnya anaknya keluar dari asrama menggunakan bus kampus dan diantar ke stasiun kota Xiangyang yang masih masuk di Provinsi Hubei.

Namun, ternyata stasiun tersebut tutup juga sehingga membuat anaknya menjadi tambah panik.

"Tapi saya tetap komunikasi terus dan meminta dia ke provinsi Hunan, karena di sana ada bandara," terangnya.

Untuk menuju provinsi Hunan, Ghozali meminta anaknya mencari alternatif kendaraan lain karena kereta di Xiangyang itu tutup.

Akhirnya anaknya dapat cateran mobil menuju Provinsi Hunan dengan menempuh jarak selama 8 jam.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved