Bawa Foto Gus Sholah, Gubernur Khofifah Sebut KH Salahuddin Wahid Paket Lengkap Seorang Negarawan

Bawa Foto Gus Sholah, Gubernur Khofifah Sebut KH Salahuddin Wahid Paket Lengkap Seorang Negarawan

Surya/Fatimatuz Zahroh
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan istri Gus Sholah, Nyai Faridah mengantarkan jenazah Gus Sholah dari pesawat menuju mobil ambulans. 

Bawa Foto Gus Sholah, Gubernur Khofifah Sebut KH Salahuddin Wahid Paket Lengkap Seorang Negarawan

TRIBUNKALTIM.CO - Seorang ulama dan tokoh Hak Asasi Manusia (HAM), KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah, tutup usia, Sabtu (2/2/2020) sekitar pukul 20.55 WIB di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta.

Adik dari Mantan Presiden RI Gus Dur ini wafat dalam usia 77 tahun.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ikut menjemput jenazah Gus Sholah di Bandara Juanda Surabaya.

Kerap Beda Pendapat dengan Gus Sholah, PKB Kenang Sosok Salahuddin Wahid, Tak Ada Dendam

Rekam Jejak Gus Sholah Sebelum Meninggal Dunia, Inilah Profil Salahuddin Wahid

Pengasuh Ponpes Tebu Ireng, Salahuddin Wahid Meninggal Dunia, Instagram Anak Gus Sholah Jadi Sorotan

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, KH Salahuddin Wahid Wafat Seusai Jalani Operasi Jantung

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan istri Gus Sholah, Nyai Faridah mengantarkan jenazah Gus Sholah dari pesawat menuju mobil ambulans.

Jenazah KH Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah tiba di Bandara Juanda, di Terminal 1, Senin (3/2/2020) pukul 11.10 WIB.

Kedatangan jenazah Gus Sholah dibawa dari Jakarta menggunakan pesawat Batik Air special flight.

Kedatangan jenazah Gus Sholah disambut oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan, dan juga keluarga dari Gus Sholah juga turut menjemput.

Bersama jenazah Gus Sholah, turut serta istri Gus Sholah Nyai Faridah, Gus Ipang Wahid putra Gus Solah, Alissa Qotrunnada Munawaroh putri Gus Dur atau keponakan Gus Sholah, Lilik Wahid adik dari Gus Solah dan juga para kerabat dan juga keluarga Gus Sholah dari Jakarta.

Total ada sekitar 50 keluarga dari Gus Sholah yang ikut tiba dari Jakarta ke Surabaya.

Gubernur Khofifah, yang memang dekat dengan keluarga Tebuireng langsung menyambut serta memeluk Nyai Faridah dan menyampaikan belasungkawanya.

Suasana haru terasa kental saat jenazah mulai diturunkan dari pesawat.

Kesedihan pun tampak lekat di raut wajah Gubernur Khofifah.

Khofifah memimpin langsung prosesi pemindahan jenazah Gus Sholah dari pesawat menuju mobil ambulans.

Sembari melantunkan kalimat tahlil, Khofifah membawa gambar Gus Sholah mengantarkan peti jenazah hingga menuju mobil ambulans bersama Nyai Faridah dan juga keluarga.

Sedangkan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Whisnoe PB menjadi mengangkat peti jenazah Gus Sholah.

Sebagaimana diketahui Gus Sholah tutup usia pada hari Sabtu (2/2/2020) sekitar pukul 20.55 WIB di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta.

Kondisi Gus Sholah diketahui terus menurun pasca menjalani bedah jantung.

Tim dokter yang merawat Gus Sholah melakukan ablasi atau operasi untuk mengatasi gangguan irama jantung atau aritmia dengan menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam ruang dalam jantung.

Namun, pasca operasi, kondusi Gus Solah diketahui terus menurun usai menjalani bedah jantung tersebut. Gus Sholah yang lahir di Jombang, 11 September 1942 tersebut akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada usia 77 Tahun.

"Gus Sholah adalah salah satu putra terbaik bangsa. Boleh dibilang beliau adalah paket lengkap dari seorang negarawan. Beliau adalah guru, aktivis, ulama, cendekia, sekaligus tokoh Hak Asasi Manusia di Indonesia. Insya Allah, husnul khotimah," ujar Gubernur Khofifah.

Gubernur Khofifah akan turut mengantarkan jenazah Gus Sholah hingga dimakamkan di komplek pemakaman di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.

Gus Sholah direncanakan akan dimakamkan di samping makam Presiden RI ke 4 KH Abdurrahman Wahid.

"Kami nanti akan ikut ke Jombang, sambung rangkaian terakhir," kata Gubernur Khofifah.

Hotman Paris Sebut Gus Sholah Sebagai Tokoh Pemersatu Bangsa

Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea menghadiri pemakaman KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jalan Irian Jaya, Cukir, Kabupaten Jombang, Senin (3/2/2020).
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea menghadiri pemakaman KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jalan Irian Jaya, Cukir, Kabupaten Jombang, Senin (3/2/2020). (Surya/Mohammad Romadoni)

Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea menghadiri pemakaman KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) di Pondok Pesantren Tebuireng, Jalan Irian Jaya, Cukir, Kabupaten Jombang, Senin (3/2/2020).

Hotman Paris yang dikenal berpenampilan glamor terlihat mengenakan setelan jas warna krem dipadu dasi dan memakai kacamata.

Ia mengatakan dari Bali menuju ke Ponpes Tebuireng, Cukir Jombang.

Sesuai status di Instagram official dia akan datang ke tempat pemakaman Gus Sholah.

"Saya terbang dari Bali ini masih goyang-goyang," ujarnya.

Hotman Paris menjelaskan mempunyai hubungan baik dengan keluarga Ponpes Tebuireng tersebut.

"Hubungan saya baik saya sering komunikasi dengan keluarga Ponpes Tebu Ireng dan anak beliau begitu," ungkapnya.

Masih kata Hotman Paris, almarhum KH Salahuddin Wahid merupakan sosok Tokoh agama yang sangat baik, pintar intelektual dan sangat netral.

Dia mencontohkan, pernah diundang ke Ponpes Tebuireng dan diberi gelar Gus oleh beliau.

Almarhum Gus Sholah semasa hidupnya lebih mengutamakan untuk memberi motivasi kepada para santri-santri.

"Akulah putera Batak pertama bisa masuk ke Pesantren itulah kehebatan beliau (KH Salahuddin Wahid, Red)," jelasnya.

Lanjut dia, almarhum Gus Sholah semasa hidupnya lebih mengutamakan untuk memberi motivasi kepada para santri-santri.

Pengalaman tidak bisa dilupakan, lanjut Hotman Paris, pernah bersama Gus Sholah membahas hukum Internasional yang pembahasannya sangat berbobot.

Ia datang ke Ponpes Tebu Ireng satu tahun lalu.

"Jadi memang beliau intelektual sangat tinggi dan netral itu tidak memihak siapapun objektif," jelasnya.

Ditambahkannya, sangat perlu kehadiran beliau sebagai tokoh pemersatu bangsa dan Negara.

Hotman Paris adalah putera Batak pertama yang diundang langsung ke Ponpes Tebuireng ini untuk memberikan ceramah karena Gus Sholah lebih mementingkan untuk memberi motivasi kepada para santri yang masih muda-muda.

Karena dianggap saya sukses kerena itu berbagi pengalaman dan waktu itu saya diberi gelar Gus Hotman sama Gus Sholah.

"Nama saya dari Batak pertama yang Gus Hotman kemarin juga diberi saat memberikan ceramah di Ponpes Lirboyo Kediri namanya Gus Lora Hotman Paris, keren enggak," tandasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Lantunkan Tahlil, Gubernur Khofifah Tak Kuasa Tahan Tangis Antarkan Jenazah Gus Sholah", https://jatim.tribunnews.com/2020/02/03/lantunkan-tahlil-gubernur-khofifah-tak-kuasa-tahan-tangis-antarkan-jenazah-gus-sholah, dan "Kenangan Hotman Paris Diberi Gelar Gus di Ponpes Tebuireng: Sosok Gus Sholah Tokoh Pemersatu Bangsa", https://jatim.tribunnews.com/2020/02/03/kenangan-hotman-paris-diberi-gelar-gus-di-ponpes-tebuireng-sosok-gus-sholah-tokoh-pemersatu-bangsa?page=all.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved