Tanggapi Tuntutan Pendemo, Pemkot Bontang Kalimantan Timur Minta Waktu 1 Minggu Verifikasi Lapangan
Pemkot Bontang Kalimantan Timur meminta waktu satu minggu ke depan untuk melakukan verifikasi di lapangan atas laporan yang telah diterima.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Asisten Perekonomian dan Pembangunan Zulkifli mengatakan pemerintah kota ( Pemkot ) Bontang Kalimantan Timur meminta waktu satu minggu ke depan untuk melakukan verifikasi di lapangan atas laporan yang telah diterima.
"Kita tidak punya dasar jika harus menghentikan sekarang, kita akan lakukan verifikasi di lapangan dan membuktikan apakah ada pelanggaran," katanya, saat melakukan mediasi di ruang rapat sekretariat daerah.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Ahmad Aznem mengatakan mediasi untuk membangun komitmen bersama atas tuntutan yang diajukan.
"Kita sepakati dulu, baru kemudian kita lakukan verifikasi. Ada prosedur yang harus dijalankan, kita tegur lisan, lalu tertulis dan itu juga prosesnya melibatkan OPD terkait, tidak serta merta langsung dihentikan saat ini juga," jelasnya.
Sementara Kepala Personalia PT Energi Unggul Persada (EUP), Nanser Gultom mengklaim membayar gaji karyawan sesuai dengan Upah Minimum Kota.
"Kalau dibilang di bawah UMK saya bingung, karena kita sudah sesuai aturan. Ke depan pengusaha lokal akan banyak kita libatkan. Ini belum ditenderkan saja," ujarnya.
Baca Juga;
Berawal dari Paketan Satwa Langka, Ternyata Mahasiswi Samarinda Ini Miliki Paket 2,5 Kg Ganja
Kenaikan Tarif Tol Balikpapan-Samarinda Belum Pasti, Akan Digelar Sosialisasi Sebelum Diberlakukan
Salahuddin Wahid Wafat, Presiden Jokowi ungkap Belasungkawa untuk Adik Gus Dur, Gus Sholah
Borneo FC Samarinda Penuhi Kuota Pemain Asing, Nabil Husein Janji Segera Umumkan Nama 1 Legiun Lagi
Pihaknya menyebut saat ini, terdapat 16 perusahaan yang terlibat dalam proyek CPO, di antaranya 8 perusahaan lokal, dan 8 dari luar daerah.
Sementara, Koordinator aksi Suaib mengungkapkan agar perusahaan memberdayakan tenaga kerja lokal. Ia percaya bahwa skill tenaga kerja asal Bontang tidak kalah bersaing dengan tenaga kerja luar Bontang
"Ikuti aturan yang ada. Berdayakan tenaga kerja lokal, berikan data yang benar kepada pemerintah," pintanya. (Tribunkaltim.co/Fachri)