Teras Rumah Warga Keluarkan Hawa Panas, BPBD PPU Turunkan Tim PHKT Lakukan Pengecekan
Salah satu teras rumah warga mengeluarkan hawa panas, dan BPBD Penajam Paser Utara menurunkan tim PHKT untuk melakukan pengecekan
Penulis: Aris Joni | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM-Salah satu teras rumah warga mengeluarkan hawa panas, dan BPBD Penajam Paser Utara menurunkan tim PHKT untuk melakukan pengecekan
Salah seorang pemilik rumah bernama Nuning yang bertempat tinggal di Gang Padaidi RT 04 Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam,
Kabupaten Penajam Paser Utara dikejutkan dengan munculnya hawa panas berkepanjangan dari bawah rumahnya.
Bahkan, hawa panas tersebut menyebabkan keramik lantai di teras rumahnya tersebut menjadi retak.
Merasa panik, pemilik rumah tersebut lantas melaporkan peristiwa tersebut ke petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU untuk dicek penyebab dari hawa panas tersebut.
Diketahui, hawa panas itu telah muncul sejak Rabu, (29/1/2020) hingga kini.
• NEWS VIDEO Gempa Berkekuatan M 4.4 Guncang Bali, Terasa di Denpasar, Kuta, hingga Nusa Dua
• HEBOH Gempa 1-5 Detik Terasa di Nunukan Kalimantan Utara pada Jumat Malam, Ini Penjelasan BMKG
• Kaji Potensi Gempa IKN di Kaltim, BMKG Pusat Akan Pasang 11 Alat Warning Receiver System
• Inilah Cara Meningkatkan Sistem Imun Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit, Gempar Virus Corona Menyebar
Namun, pemilik rumah melaporkan kejadian tersebut pada Sabtu, (1/2/2020).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD PPU, Nurlaila menginformasikan, bahwa dirinya membenarkan adanya kejadian tersebut,
bahkan dirinya telah melakukan ke beberapa instansi seperti pihak PLN, Pihak Jaringan Gas (Jargas), pihak Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT),
hingga melakukan koordinasi dengan Dinas ESDM Provinsi Kaltim guna melakukan pengecekkan dan identifikasi penyebab munculnya hawa panas tersebut.
"Kita sudah melakukan koordinasi dan pengecekkan oleh masing-masing instansi yang bersangkutan," ujarnya. Senin, (3/2/2020).

Lanjut dia, berdasarkan hasil pengecekkan sementara, bahwa pantauan ulang oleh pihak RT tersebut menunjukkan terjadi peningkatan hawa panas
dengan pertambahan luasan area yang panas serta tehel yang retak juga bertambah lebar sehingga pihak PLN , PHKT dan petugas Jargas kembali melakukan pengecekan ulang di lokasi.
"Rumah berisi empat jiwa dan dua KK, sekarang rumah itu sudah dikosongkan untuk sementara," tuturnya.
Ia menerangkan, berdasarkan hasil pengecekkan dari PLN bahwa tidak ada jaringan kabel yang putus di area sekitar lokasi
dan kondisi aliran listrik di rumah tersebut telah dipadamkan sejak Kamis, (30/1/2020) lalu sehingga PLN menyimpulkan bahwa hawa panas yang ada bukan berasal dari aliran listrik di lokasi tersebut.
Sementara itu, dari PHKT melakukan pengecekan aliran gas dengan menggunakan gas detector di area tersebut
bahkan juga melakukan pengecekan di area septic tank rumah dengan kesimpulan sementara dari tim PHKT, bahwa tidak ada sumber gas atau kebocoran gas yang terjadi di lokasi tersebut.
"Kalau dari Petugas Jargas pas ngecek, menyimpulkan tidak ada pengaruh hawa panas yang timbul dengan jaringan gas yang ada dilokasi," jelasnya.
Oleh karena itu ucap Nurlaila, hari ini akan dilakukan tindakan lanjutan dengan memasang police line
dan pemilik rumah bersedia membongkar lantai rumah jika hal tersebut dibutuhkan untuk pengecekan lanjutan hari ini.
"Kami menghimbau kepada warga setempat agar tidak mendekati dan atau melakukan aktivitas di sekitar rumah yang berhawa panas tersebut
dan agar berhati-hati dan melaporkan untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan," imbaunya. (*)
• Jepang Lirik Investasi di Ibu Kota Baru Kalimantan, Bangun Listrik Tenaga Air, Tawarkan Harga Murah
• Ibu Kota Baru akan Diikuti Bencana Ekologis Seperti Jakarta, Walhi Pertanyakan Jaminan Jokowi
• Ada Kendaraan Tanpa Awak, Lokasi Ibu Kota Baru Indonesia di Kalimantan Timur Bumikan Teknologi 5G
• Presiden Jokowi akan Paksa PNS Pindah ke Penajam Paser Utara Kutai Kartanegara Lokasi Ibu Kota Baru