Dinas Kesehatan Kaltara Pantau 39 Warga Nunukan Terkait Wabah Virus Corona, Tak Hanya dari China
Dinas Kesehatan ( Dinkes ) Provinsi Kalimantan Utara terus meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah virus Corona.
Karena orang China tidak boleh keluar, berapa lama mereka akan dikarantina.
"Kita susah masuk ke sana," ungkap Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie, saat ditemui di Tarakan, Jumat (7/2/2020).
Penyebab utamanya penundaan ini lantaran menurut Irianto, sebagaian besar investor yang akan membangun PLTA Kayan merupakan pengusaja asal China.
Sementara itu saat ini Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengehentikan sementara kerjasama perekonomian termasuk ekspor-impor dengan pemerintah China.
"Secara keseluruhan pengaruhnya sangat besar bagi Indonesia, saya tidak mau bicara angka karena saya tidak hafal nanti tanya di dinasnya. PLTA itu bisa tertunda karena sebagaian besar investasinya dari consorsium China, selain China ada juga Jepang karena kan itu memerlukan dana besar ratusan Triliun," paparnya.

Sejauh ini pembangunan PLTA Kayan masih dalam tahap persiapan.
Rencananya prakonstruksi akan dimulai tahun 2020 ini.
Persiapan telah dilakukan sambil menumggu ijin bendungan dari Kementerian PUPR.
BACA JUGA
Pabrik Garam Konsumsi Beryodium Produksi Samarinda Mampu Produksi 12 Ton Sehari
Macan Borneo Polresta Samarinda, Pasukan yang Mahir Cepat dan Andal
KKP Balikpapan Antisipasi Wabah Corona, Data Januari-Februari Ada 36 Pesawat dari Singapura
Residivis Curanmor dan Bobol Rumah, Anak di Bawah Umur di Kutai Kartanegara Kembali Ditangkap Polisi
Itu karena komisi keamanan bendungan masih mempelajari semua gambar-gambar dan desain yang ada mereka sudah melakukan persiapan.
"Makanya nanti saya akan berkunjung ke sana, tanggal 2 hingga 3 Maret," tuturnya.
DPR komisi yang membidangi energi akan berkunjung.
"Dan melakukan pengecekan dan kesiapan pembangunan PLTA ini," tutup Irianto Lambrie.
(Tribunkaltim.co/Alfian)