Mahfud MD Bocorkan Pemerintah Jokowi akan Cari Pulau Tak Berpenghuni untuk Pasien Terpapar Virus
Mahfud MD bocorkan Pemerintah Jokowi akan cari pulau tak berpenghuni untuk pasien terpapar virus berbahaya
TRIBUNKALTIM.CO - Mahfud MD bocorkan Pemerintah Jokowi akan cari pulau tak berpenghuni untuk pasien terpapar virus berbahaya.
Pemerintah di era Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal menyediakan pulau khusus sebagai lokasi karantina pasien yang terinfeksi virus berbahaya.
Demikian diungkapkan Menkopolhukam Mahfud MD.
Di dalam pulau tersebut nantinya akan didirikan rumah sakit khusus untuk menangani pasien-pasien yang terinfeksi.
"Nanti akan segera dirapatkan.
Kita akan cari satu tempat kosong.
Kita punya masih banyak, ribuan pulau yang masih kosong.
Rencana akan dipilih satu khusus untuk rumah sakit," ujar Mahfud MD di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis (6/2/2020).
• Tak Jadi Presiden, Prabowo Subianto Tetap Wujudkan 2 Janji Kampanye, Caranya Dengan Gabung ke Jokowi
• Perang Gangster di Surabaya, Polisi Amankan 16 Orang Bersenjata Tajam, Ini Tindakan Risma dan Bonek
• Gabung Jokowi, Prabowo Subianto: Negara Banyak Masalah, Sandiaga Uno Senyum Kecut di HUT Gerindra
• Gangster Surabaya Tak Bisa Berkelit, Walikota Risma dan Polisi Lakukan Ini, Waspada Bonek Ngamuk
"Bukan hanya corona.
Nanti Presiden minta yang jangka panjang disiapkan rumah sakit khusus yang menangani virus-virus menular," lanjut dia.
Rencana tersebut merupakan perwujudan dari instruksi Presiden Joko Widodo untuk menangani bencana berupa penyebaran virus berbahaya.
Ia mengatakan, saat ini pemerintah masih dalam tahap mencari lokasi pulau yang tepat untuk dijadikan tempat karantina.
"Nanti ada di situ pusat rehabilitasi, pulaunya ini masih dicari," lanjut Mahfud MD.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta semua instansi terkait menyiapkan skenario untuk mengatasi penyebaran virus berbahaya di Indonesia.
Permintaan ini berkaca pada penyebaran Virus Corona di China, terutama Kota Wuhan.
Presiden mengatakan, bencana bukan hanya disebabkan oleh alam, melainkan juga oleh hal lain seperti Virus Corona di China.
"Contohnya kita bisa lihat Virus Corona.
Ini bencana non-alam.
Hati-hati dengan ini," ujar Jokowi, saat membuka Rakornas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Selasa (4/2/2020).
"Kita harus punya skenario kalau itu terjadi.
Tapi, semoga tidak terjadi di negara kita," kata Jokowi.
Pemerintah salah soal Natuna
Soal protes warga Natuna ini, Menkopolhukam Mahfud MD mengaku Pemerintah telah salah, dan lantas meminta maaf.
Pemerintah Indonesia telah memilih Natuna, Kepualauan Riau sebagai lokasi karantina 238 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan.
Pemilihan Natuna sebagai tempat karantina WNI justru menimbulkan polemik baru.
Warga Natuna menolak keras karantina dilakukan di wilayah mereka.
Hal tersebut lantaran, mereka ketakutan soal kemungkinan terpapar virus corona.
Selain itu, mereka menilai pemilihan Natuna sebagai tempat karantina terlalu mendadak.
Pasalnya, warga Natuna mengaku tidak memperoleh informasi atau sosialisasi dari Pemerintah soal karantina tersebut.
Terkait hal itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengakui ada keterlambatan informasi.
Hal tersebut disampaikan Mahfud MD disela-sela rapat yang dihadiri oleh sejumlah menteri dan juga pejabat daerah.
Hadir dalam rapat tersebut, Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal, Wakil bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti.
Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian.
"Terjadi keterlambatan informasi karena perkembangan berlangsung begitu cepat."
"Sehingga Pemerintah begitu mendapatkan green light untuk memulangkan saudara-suadara kita WNI dari Wuhan itu langsung bekerja cepat."
"Dan memutuskan mengambil tempat di Natuna yang dianggap tepat," kata Mahfud MD seperti dikutip dari tayangan yang diunggah di kanal YouTube TVOneNews, Selasa (4/2/2020).
Menurut Mahfud MD, Natuna dipilih menjadi tempat karantina lantaran paling aman dan dekat dengan instalasi militer.
"Timbul kesalahpahaman karena komunikasi dengan Pemerintah daerah dan rakyat Natuna agak terlambat dan itu supaya dimaklumi," ungkap Mahfud MD.
Diketahui, perkembangan persebaran virus corona terjadi secara cepat.
Hal tersebut yang membuat Pemerintah Indonesia bergerak cepat melakukan tindakan evakuasi WNI.
"Hari ini kita sudah bertemu, menampung aspirasi teman-teman dari Natuna yang diwakili oleh Bapak Bupati, Ibu Wakil Bupati dan Ketua DPRD," kata Mahfud MD.
Dalam kesenpatan tersebut, Mahfud MD menegaskan, Pemerintah menjamin evakuasi WNI DARI Wuhan ke Natuna.
Pemerintah berupaya agar wabah virus corona tidak akan membahayakan warga Natuna.
"Pemerintah menjamin bahwa penyelesaian pemulangan WNI itu dilakukan dengan akurat, tidak membahayakan masyarakat Natuna," terangnya.
• Tak Jadi Presiden, Prabowo Subianto Tetap Wujudkan 2 Janji Kampanye, Caranya Dengan Gabung ke Jokowi
• Perang Gangster di Surabaya, Polisi Amankan 16 Orang Bersenjata Tajam, Ini Tindakan Risma dan Bonek
• Gabung Jokowi, Prabowo Subianto: Negara Banyak Masalah, Sandiaga Uno Senyum Kecut di HUT Gerindra
• Gangster Surabaya Tak Bisa Berkelit, Walikota Risma dan Polisi Lakukan Ini, Waspada Bonek Ngamuk
Bahkan, Mahfud MD menyebut Menkes Terawan siap menjamin badannya untuk bertindak lebih dulu dibandingkan dengan yang lain.
"Dan bahkan disamping menjamin secara resmi."
"Bapak Menteri Kesehatan tadi mengatakan menjaminkan badannya bertindak lebih dulu dibandingkan dengan yang lain."
"Misalnya dalam menghadapi risiko itu, jadi lebih tinggi dari sekedar menjamin," terang Mahfud MD. (*)