Mantan Pemain Persib Bandung Meninggal Dunia, Rukman: Saya Menangis Semalaman

Meninggalnya mantan Rektor Unpad yang juga pernah bermain untuk Persib Bandung, Himendra Wargahadibrata, Kamis (13/2/2020) malam, menyisakan kesedihan

TRIBUN JABAR
MENINGGAL DUNIA - Mantan Rektor Unpad Himendra Wargahadibrata tutup usia, Kamis (13/2/2020) di Rumah Sakit Borromeus, Kota Bandung, sekitar pukul 22.10 WIB. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Meninggalnya mantan Rektor Unpad yang juga pernah bermain untuk Persib Bandung, Himendra Wargahadibrata, Kamis (13/2/2020) malam, menyisakan kesedihan mendalam bagi orang di sekelilingnya.

Salah satu orang yang sangat kehilangan adalah Rukman, sahabat sekaligus rekan setim Himendra ketika memperkuat Persib Bandung di tahun 60-an.

"Saya baru ada sahabat meninggal, saya menangis semalaman. Sampai pagi nangis terus karena terharu, dia betul-betul orangnya baik dan selalu dekat sama saya," ujar Rukman kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Jumat (14/2/2020).

Kesedihan Rukman ditinggalkan sahabatnya itu memang sangat beralasan. Sebab selama aktif bermain sepak bola, Himendra adalah orang yang begitu melindunginya.

"Jadi kalau ada yang bermain kasar terhadap saya, dia yang maju. Dia bilang, 'jangan takut Rukman ada saya'. Jadi kalau ada orang mengarah ke saya yang mau mencederai saya, Pak Hendra yang melindungi. Itu yang membuat saya sangat kehilangan. Karena dia satu-satunya sahabat," katanya.

Banyak kenangan manis yang dilalui Rukman bersama Himendra. Bahkan ketika Persib bertandang ke luar kota, Himendra adalah orang yang selalu sekamar dengannya.

Pun ketika sudah memutuskan pensiun dari dunia sepak bola, Himendra adalah orang yang selalu membantunya ketika sedang mengalamai kesulitan.

"Bahkan setelah menjadi rektor dia masih sering memanggil saya ke kantornya di Unpad. Waktu istri saya sakit saya dipanggil ke kantornya kemudian membantu saya," ucapnya.

Sebagai sahabat, banyak kebiasaan Himendra yang selalu Rukman ingat ketika bermain sepak bola.

Himendra kata Rukman adalah orang yang sangat pintar baik secara akademik maupun ketika bermain sepak bola.

"Dia orang baik dan pintar. Terus kalau TC Persib, dia selalu membawa buku yang tebal. Jadi waktu TC dia belajar sampai jam 3 subuh. Soalnya sekamar sama saya terus jadi saya tahu. Makanya dia itu berhasil. Sepak bolanya bagus dalam sekolahnya juga berhasil," katanya.

Kalahkan Filipina, Tim Putra Indonesia Pastikan ke Semifinal Badminton Asia Team Championships 2020

Makan Konate dan David da Silva Gemilang, Persebaya Lolos ke Semifinal Piala Gubernur Jatim

Dimakamkan di Cirebon
Suasana kompleks pemakaman Syekh Datul Kahfi, Jalan Raya Gunungjati, Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, tampak ramai, Jumat (14/2/2020). Himendra dikuburkan siang ini kira-kira pukul 13.00 WIB.

Sejumlah orang tampak hilir mudik di kompleks pemakaman yang berada persis di seberang makam Sunan Gunung Jati itu.

Di depan pintu masuk terdapat karangan bunga bertuliskan "Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya Prof Dr HA Himendra Wargahadibrata dr Sp An KIC Keluarga FH Unpad 92."
Ya, kompleks pemakaman itu bakal menjadi peristirahatan terakhir bagi mantan Rektor Unpad dan mantan pemain Persib Bandung, Himendra Wargahadibrata.

Lokasi kuburan Himendra sendiri berada di atas bukit yang dikenal warga Cirebon sebagai Gunung Sembung itu. Tepatnya berada di depan pintu masuk makam keramat Syekh Datul Kahfi.

Selain keluarga tampak hadir pula civitas akademika Unpad, sejumlah dokter rekan sejawat Himendra Wargahadibrata, alumni Unpad, dan lainnya.

MENINGGAL DUNIA - Mantan Rektor Unpad Himendra Wargahadibrata tutup usia, Kamis (13/2/2020) di Rumah Sakit Borromeus, Kota Bandung, sekitar pukul 22.10 WIB.
MENINGGAL DUNIA - Mantan Rektor Unpad Himendra Wargahadibrata tutup usia, Kamis (13/2/2020) di Rumah Sakit Borromeus, Kota Bandung, sekitar pukul 22.10 WIB. (TRIBUN JABAR)

Anak almarhum Himendra Wargahadibrata, A Firmansah Wargahadibrata, mengatakan, alasan dimakamkan di Cirebon merupakan keinginan langsung mendiang ayahnya.

Karenanya, menurut dia, pihak keluarga pun memutuskan untuk mengabulkan keinginan Himendra.

"Papa ingin dikuburkan di Cirebon, tepat di samping makam Mimi (nenek)," kata A Firmansah Wargahadibrata saat ditemui usai pemakaman.

Ia mengakui jenazah Himendra sempat akan dikuburkan di Bandung agar keluarga dan kerabat lebih dekat untuk menziarahinya.

Namun, hal itu dibatalkan karena pemain Persib era 1960-an itu ingin berada di samping ibundanya, Rd Supiah Retnakomala.

Akhirnya, pihak keluarga pun memutuskan untuk mengubur jenazah Himendra di kompleks pemakaman Syekh Datul Kahfi Cirebon.

"Sekarang Papa sudah bersama Mimi lagi, mudah-mudahan beliau bahagia," ujar A Firmansah Wargahadibrata.

Sosok mantan pemain Persib yang meninggal Kamis (14/2/2) itu, Himendra Wargahadibrata merupakan guru besar Besar Fakultas Kedokteran Unpad di bidang anastesi. Beliau menjalani studi di bidang kedokteran pada tahun 1961.

Selain itu, Himendra juga menjabat sebagai Rektor ke 9 Unpad selama dua periode dari tahun 1998 sampai 2007.

Rektor Unpad periode 2019 - 2024 Rina Indiastuti menilai sosok Himendra sangat inspiratif bagi akademisi Unpad. Menurutnya Himendra merupakan sosok yang harus diteladani terutama soal konsistennya di bidang akademik maupun non akademik.

"Beliau tidak memikirkan akademis, tapi juga mengasah softskill. Itu bayangkan tahun 1961, jadi jaman dulu itu sudah memikirkan bahwa seseorang itu karakternya, tidak boleh hanya akademik saja. Tapi keseimbangan akademik dan non akademik," ungkap Rina.

Rina menambahkan kegigihan Himendra sampai tutup usia di umur 77, memberikan kesan bahwa ilmu yang ditinggalkannya masih terus dipakai, semangatnya yang terus mendidik hingga akhir hayatnya.

Almarhum Himendra Wargahadibrata, mantaN rektor Unpad periode 1998-2007 dikenal sebagai sosok yang memiliki pemikiran yang visioner.

Demikian dikatakan, Rektor Unpad, Rina Indiastuti saat ditemui Masjid Al-Jihad, Kampus Unpad Dipatiukur, Kota Bandung, Jumat (14/2/2020). Tahun 1961, kata Rina, almarhum sudah memiliki pemikiran bahwa seseorang itu harus memiliki karakter yang seimbang antara akademik dan non akademik.

"Kalau lihat biodatanya, almarhum waktu mahasiswa itu tidak hanya belajar yang beliau tekuni, tapi kegiatan olahraga dan kegiatan kemahasiswaan dan soft skill," ujar Rina.

Momen Valentine, Ardi Bakrie Berikan Coklat, Bunga dan Kado Spesial buat Nia Ramadhani

NEWS VIDEO Borneo FC Klub Sepak Bola Pertama di Indonesia yang Bekerjasama dengan Es Krim Walls

Himendra Wargahadibrata merupakan dokter spesialis anestesi atau pembiusan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran pada 1969. Ketika masih mahasiswa, Ia tercatat sebagai pemain sepakbola tim Persib Bandung pada 1962 serta Direkrut Tim Nasional Indonesia.

"Bayangkan itu tahun 1961, jadi zaman dulu itu sudah memikirkan bahwa seorang itu karakternya tidak boleh hanya akademik saja, tapi juga keseimbangan akademik dan non akademik sehingga kalau kemudian benar melakukannya dan menghayati kemampuannya, maka akan menjadi seperti sosok almarhum, pemimpin, sahabat, kolega, dan tokoh pemikir terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Siapa yang gak kenal beliau sebagai orang Unpad dan Jawa Barat," katanya.

Selain itu, kata Rina, profesionalitas Himendra Wargahadibrata dalam bidang kedokteran dan akademik pun patut menjadi teladan.

"Berikutnya, kita meneladani beliau sampai akhir hayat profesi dokternya masih terus dipakai, dosen lalu membimbing. Masih konsisten walaupun dalam kondisi sakit. Beliau melakukannya dengan sangat inspiratif," ucapnya. (Tribun Jabar/Ferdyan Adhy/Nazmi A/Syarif Pulloh/Ahmad Imam)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved