Juragan Durian Cari Jodoh Buat Putrinya dan Tawarkan Rp 4,4 M, Syaratnya Bisa Pilih Durian yang Baik

Juragan Durian Cari Jodoh Buat Putrinya dan Tawarkan Rp 4,4 M, Syaratnya Bisa Pilih Durian yang Baik

Bangkok Post
Juragan Durian Bakal Berikan Uang Rp 4,4 Miliar, 1 Rumah dan 10 Mobil untuk Pria yang Mau Nikahi Anak Perawannya 

Sejak itu, kesempatan jadi kuli angkut dimanfaatkan Ucok untuk sekalian belajar.

Pedagang-pedagang durian itu kerap mengajak Ucok keliling kampung untuk mencari daerah mana yang sedang musim.

Sampai akhirnya, pada 1990an, Ucok mantap buka usaha.

“Nah kenapa saya bisa jualan setiap hari sekarang seakan-akan di Medan selalu ada musim durian? Ilmunya dari sana,” imbuhnya.

Dari hasil belajar saat muda itulah, Ucok tahu kalau durian Medan “punya musim” setiap Juni sampai November.

Nah di bulan lainnya, ia cari durian dari kota lain seperti Pekanbaru, Padang, dan Jambi.

Selain mencermati “musim” durian per lokasi, Ucok juga menjaga hubungan baik dengan para petani dan tengkulak durian untuk memastikan pasokan.

Saat “musim” durian meleset, mereka yang membantu Ucok mencari pasokan.

Rahasia Durian Ucok laris manis

Ucok Durian di Medan, Sumatera Utara.
Ucok Durian di Medan, Sumatera Utara. (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)

Saat ini, warung durian Ucok memasok 6.000 buah durian setiap hari.

Dari jumlah itu, penjualan dia sebut bagus kalau laku 3.000-an durian per hari.

Resep suksesnya, durian yang dirasa pembeli tak enak bisa ditukar. Tidak ada tambahan harga.

“Kalau tidak enak atau tak sesuai selera bilang ya. Bisa ditukar. Sekarang kami tidak lagi bicara beli kucing dalam karung. Makan durian harus sesuai selera,” tegas Ucok sambil meladeni pembeli.

Nah bagaimana nasib durian-durian yang terlanjur dibuka tetapi tak sesuai selera pembeli? Rupanya Ucok punya cara sendiri.

Durian yang tak sesuai selera pembeli dia pasok ke usaha rumahan pembuat aneka camilan berbahan dasar buah durian.

“Saya jual lagi pada pengusaha es krim, pancake, lempok, dan macam-macam (camilan lain) dengan harga miring,” ungkap Ucok.

Dengan begitu, kata Ucok, tak ada durian yang terbuang percuma.

Selain itu, nilai lebih dari warung milik Ucok adalah buka 24 jam.

Tak disangka, itu jadi daya tarik tersendiri.

Kini, per hari Ucok bisa menjual minimal 1.000 buah durian.

Harga yang ditawarkan variatif, mulai dari Rp 20.000 sampai Rp 50.000, tergantung ukuran dan rasa.

Ide bisnis

Proses pengemasan durian di Durian Ucok, Medan, Sumatera Utara.
Proses pengemasan durian di Durian Ucok, Medan, Sumatera Utara. (KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES)

Berbicara ide bisnis, pikiran Ucok lempang saja.

Sejak dulu, kata dia, Medan terkenal akan duriannya yang memiliki dua cita rasa, yaitu manis legit dan pahit.

Maka, pikir Ucok, di Medan sudah semestinya durian bisa dihadirkan tiap waktu.

“Saya buka lapak kaki lima di pinggir jalan. Modal awal Rp 5 juta. Meskipun pinggir jalan, saya sudah menerapkan jualan 24 jam dan boleh tukar kalau tak sesuai selera,” tuturnya.

Rupanya, durian yang dijajakan cukup laris sehingga usahanya berkembang.

Ucok berpikir agar memiliki lokasi jualan permanen.

“Sayangnya modal untuk buka warung permanen besar. Sempat mengajukan pinjaman ke bank tetapi ditolak. Akhirnya pelan-pelan saja kumpulkan sampai bisa juga punya warung,” ujarnya.

Bagi Ucok, yang terpenting adalah tekun dan tidak mudah menyerah.

“Bisnis itu yang penting harus fokus jangan ikut-ikutan yang musim. Betul-betul usaha, jangan menyerah dan jangan menipu orang,” katanya lagi.

Setelah punya warung dan namanya besar, mulai banyak pengusaha durian di Medan yang mengikuti konsep warung seperti Ucok.

“Banyak yang tiru, tetapi kami tetap tiga langkah di depan kan?” ujar Ucok sambil tertawa.

Bahkan, ada yang mengejutkan, kata Ucok. Saat ini bank-bank di Sumatera Utara mulai melirik pengusaha-pengusaha durian.

Mereka mendukung para pebisnis durian untuk mengembangkan usahanya.

“Saya pun sekarang mendapat pinjaman dari bank untuk pengembangan. Eh tetapi masih lebih banyak uang kami (untuk modal) daripada pinjamannya. Bisnis jangan banyakan pinjaman daripada uang sendiri,” tukas Ucok.

Inovasi pun berlanjut. Ucok mengawali pula terobosan untuk bisa memasukkan durian ke pesawat terbang.

Dengan inovasi ini, durian Medan bisa sampai sampai ke kota lain di Indonesia, bahkan ke negara tetangga.

"Masa durian Thailand bisa masuk ke Indonesia, durian Medan tidak bisa?" ujar Ucok lugas soal motivasinya membuat inovasi tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Auto Tajir Melintir, Juragan Durian Bakal Berikan Uang Rp 4,4 Miliar, 1 Rumah dan 10 Mobil untuk Pria yang Mau Nikahi Anak Perawannya",  https://www.grid.id/read/042030516/auto-tajir-melintir-juragan-durian-bakal-berikan-uang-rp-44-miliar-1-rumah-dan-10-mobil-untuk-pria-yang-mau-nikahi-anak-perawannya?page=all

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terungkap… Rahasia Sukses Durian Ucok Medan", https://money.kompas.com/read/2016/09/16/213500626/terungkap.rahasia.sukses.durian.ucok.medan?page=0#page5.

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved