Pengurus Borneo Generasi Cemerlang Cerita Pengalamannya Mulung Sampah. Subuh Sudah Mulai Keliling

anggota Generasi Borneo Cemerlang ( GBC ) RT 09 Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan memiliki cara tersendiri dalam mengelola sampah plastik

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO /JINO PRAYUDI KARTONO
Warga RT 09 Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan menunjukkan hasil cetakan paving berbahan plastik. Paving ini memiliki kekuatan yang lebih ketimbang paving bata. Sekaligus memiliki berat yang lebih ringan. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Bagi anggota Generasi Borneo Cemerlang ( GBC ) RT 09 Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan memiliki cara tersendiri dalam mengelola sampah plastik. Selain mengolah sampah plastik menjadi benda bernilai ekonomis, sampah plastik pun bisa diubah menjadi uang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ayu pengurus GCB ini. Ia menuturkan GBC memang sudah mulai melakukan gerakan ini sejak lama. Salah satunya mengelola bank sampah.

Jadi warga sekitar desa Loa Duri Ilir ini bisa menabung sampah. Jenis sampah yang ditukar dengan uang bermacam-macam. Mulai dari sampah plastik, kardus dan botol menjadi sampah yang bisa ditukar dengan uang.

"Ngumpulin sampah dan warga memiliki buku tabungan. Nantinya harga sampah itu diubah jadi uang yang ditabung. Kami hargailah sebagai bentuk jerih payah warga yang memungut sampah," ucap Ayu.

Sementara itu ide membuat paving blok ini didapat ketika ia dan anggota GBC melakukan pelatihan di desa Separi Dalam Tenggarong Seberang beberapa waktu lalu.

Sehingga dengan adanya ilmu ini diyakini dapat mengelola sampah agar tidak menumpuk di lingkungan masyarakat.

Baca Juga;

BREAKING NEWS Darurat Air, IPAM Kampung Damai Stop Produksi, Jalan Agung Tunggal Tutup Sementara

Virus Corona Bikin Kacau Inter Milan dalam Perburuan Scudetto, Tunda Sejumlah Laga Liga Italia

Inter Milan Korban Ancaman Virus Corona, Laga Liga Europa dan Big Match Lawan Juventus Bisa Tertunda

Anak di Bawah Umur Jadi Korban Pelecehan Seksual, Pelakunya Karyawan Restoran di Tarakan

Selain Ayu, Serly warga desa Bengkinang mengatakan sudah sejak lama memulung sampah. Bahkan ia pun memulung sampah mulai pagi buta.

Ketika pasar masih sepi ia pun memulung sampah hasil kegiatan masyarakat pasar di daerahnya itu. Sebab jika kesiangan ia harus bersaing dengan Pemulung lainnya. "Kalau siang dikit saja dapatnya dikit atau enggak dapat sama sekali. Jadi subuh sekali datang untuk ambil sampah," ucap Serly.

Ia mengatakan dengan inovasi berupa paving blok ini masyarakat bisa sadar dalam mengelola sampah plastik. Agar sampah plastik tidak menumpuk dan merusak lingkungan. (jnp)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved