Sering Dihujat Netizen tak Becus Tangani Banjir, Anies Baswedan Anggap Biasa, Malah Cemaskan Ibunya

Sering Dihujat Netizen tak Becus Tangani Banjir, Anies Baswedan Anggap Biasa, Malah Cemaskan Ibunya

YouTube Official iNews
Anies Baswedan dan ibunya, Prof Dr Aliyah Alganis Rasyid Baswedan. Sering Dihujat Netizen tak Becus Tangani Banjir, Anies Baswedan Anggap Biasa, Malah Cemaskan Ibunya 

Sering Dihujat Netizen tak Becus Tangani Banjir, Anies Baswedan Anggap Biasa, Malah Cemaskan Ibunya

TRIBUNKALTIM.CO- Persoalan banjir yang melanda Jakarta belakangan ini kerap dikeluhkan warga Ibu Kota. 

Warga dan netizen menumpahkan keluhan mereka pada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

Bahkan, hujatan dan cacian kerap diterima Anies Baswedan terhadap semua persoalan terkait Ibu Kota.

Bagaimana reaksi Anies Baswedan menanggapi segala caci maki yang dialamatkan padanya? 

Sosok Anies Baswedan belakangan menjadi sasaran kritik berbagai kalangan hingga netizen.

Fadli Zon Beber Statistik Banjir Era Anies Baswedan Lebih Parah Era Ahok - Jokowi, Sosok Ini Tertawa

Hal itu dipicu banjir yang terjadi di wilayah DKI Jakarta.

Sebagai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memang kerap mendapat sorotan publik yang lebih banyak dibandingkan gubernur di wilayah lain.

Tak jarang dirinya bahkan menjadi target cacian dan makian atas segala hal yang terjadi di Ibu Kota.

Baru-baru ini Anies Baswedan pun berbicara soal cacian dan makian warganet terhadap dirinya.

Dicecar Najwa Shihab dan Bupati Bogor, Anak Buah Anies Baswedan Sebut Ruang di Jakarta Sudah Sempit

Menanggapi hujan caci maki tersebut, Anies Baswedan mengatakan dirinya sudah biasa dan tidak terpengaruh.

Namun yang ia khawatirkan justru sang ibu yang terkadang harus membaca hal-hal negatif terkait dirinya.

Dikutip dari video YouTube Official iNews, Kamis (27/2/2020), awalnya Anies Baswedan menjelaskan masa-masa dirinya memikirkan kritik sudah lewat, dan tak lagi dipikirkannya.

Ia berpesan bahwa ketika menjadi pejabat publik, maka orang tersebut harus siap untuk menerima kritik dan caci maki atas apapun.

"Kalau menjadi pejabat publik, harus siap jadi kotak pos keluhan sampai caci maki, harus siap," papar Anies Baswedan.

Pesannya yang kedua adalah jangan berlebihan dalam menanggapi pujian dan cacian.

Geisz Chalifah Sebut 20 Janji Anies Baswedan Dipenuhi, Ferdinad Hutahaean : Cuma Mainin Anggaran

 
"Kedua, kalau berada di wilayah publik harus siap, dipuji jangan terbang, dicaci jangan tumbang," kata Anies Baswedan.

Kemudian Presenter Ira Koesno menanyakan kepada Anies, apa perasaan keluarganya melihat dan mendengar banyaknya ujaran-ujaran negatif terhadap dirinya.

Anies mengatakan ia tidak khawatir apabila cacian diketahui oleh istri dan anak.

Hal yang jadi pikiran Anies adalah apabila ibunya yang mengetahui ujaran-ujaran kebencian tersebut.

"Kalau istri, anak sudah biasa, yang saya kadang-kadang kasihan itu ibu," kata Anies.

Rano Karno Tegur Anies Baswedan Soal Revitalisasi TIM, Gubernur DKI Diminta Dengar Masukan Seniman

Beliau Perempuan Tangguh

Anies bercerita ibunya bisa mengetahui ujaran kebencian terhadapnya karena sang ibu hingga saat ini masih aktif dalam berbagai komunitas.

Pada usianya yang telah lanjut, ibu Anies Baswedan juga aktif di beberapa grup.

"Ibu saya masih aktif berkomunikasi, Beliau masih mengajar, Beliau aktif bukan di media sosial, tapi di grup-grup, karena Beliau aktif dalam beberapa komunitas," cerita Anies.

Anies bersyukur Ibunya tetap tegar ketika menemukan cacian dan makian terhadapnya.

"Sering menemukan seperti itu, dan bersyukur bahwa Beliau adalah perempuan tangguh," katanya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu kini berpikiran positif terhadap caci dan maki yang dilontarkan kepadanya.

"Jadi kalau begitu ya cuma nambah doa buat saya, Alhamdulillah," kata Anies.

Terakhir, Ira Koesno menanyakan apakah keluarga Anies pernah mendiskusikan soal langkah selanjutnya Anies sebagai Presiden Indonesia.

Anies menjawab tidak pernah sekali pun ia dan keluarganya mendiskusikan soal keinginan menjadi presiden.

"Kita itu enggak mendiskusikan presiden di rumah, kita di rumah itu diskusikannya tantangannya Jakarta," tandasnya.

Jawaban Sekda DKI soal Banjir Picu Tawa Audiens

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah dihujani pertanyaan soal banjir saat ia hadir sebagai narasumber dalam acara Mata Najwa, Rabu (26/2/2020).

Pada acara yang membahas persoalan banjir di Ibu Kota tersebut, Najwa Shihab mencecar Saefullah dengan beragam pertanyaan.

Satu di antara beberapa jawaban yang dilontarkan Saefullah memicu tawa dari audiens yang hadir pada acara tersebut.

Dikutip dari video YouTube Najwa Shihab, Kamis (27/2/2020), awalnya Najwa Shihab menanyakan apa peran khusus Pemprov DKI dalam penanganan banjir Ibu Kota.

"Porsinya Pemprov apa Pak? Manajemen banjirnya seperti apa," tanya Najwa Shihab.

Saefullah menjelaskan bahwa Pemprov DKI telah membuka posko banjir yang berisi informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ).

Pemantauan juga dilakukan Pemprov DKI melalui CCTV di tempat-tempat yang strategis.

"Untuk pengendalian banjir ini, pintu-pintu air ini yang paling sentral itu adalah di Manggarai, kami sudah buka posko sejak banjir pertama, seluruh informasi-informasi dari BMKG, kita semua di situ, dan kita semua terkoneksi dengan CCTV di tempat-tempat yang kita anggap strategis," paparnya.

Jawaban tersebut kembali dikritisi oleh Najwa Shihab.

"Tapi terjadi juga banjir kedua, berarti tidak maksimal," sindir Najwa Shihab.

Saefullah mengatakan bahwa datangnya hujan yang telah diprediksi oleh BMKG bukanlah urusan Pemprov DKI.

"Kalau soal datangnya banjir, itu kan BMKG memperkirakan, tapi besarnya segala macam itu dihitung juga secara teknis, teori ilmu alam," katanya.

"Tetapi begitu hadir, itu bukan urusan kita lagi," lanjut Saefullah.

Jawaban tersebut menarik perhatian Najwa Shihab.

Najwa meminta klarifikasi bagian mana yang bukan menjadi tanggung jawab dari Pemprov.

"Yang bukan urusan Pemprov yang mana ya?" tanya Najwa.

"Kalau hujan sudah turun, itu," jawab Saefullah.

Najwa kembali mempertanyakan maksud dari jawaban Saefullah.

"Bukan urusan Pemprov lagi?" tanya Najwa.

"Urusan Pemprov," ralat Saefullah.

Najwa: Menyalahkan Hujan?

Bingung dengan jawaban Saefullah, Najwa kembali menanyakan bagian mana yang tidak menjadi tanggung jawab Pemprov DKI.

"Yang tadi Bapak bilang bukan urusan Pemprov yang mana?" Najwa bertanya lagi.

Saefullah lalu menerangkan bahwa yang ia maksud adalah lokasi turunnya hujan bukan menjadi tanggung jawab dari Pemprov DKI.

Sebab Pemprov DKI tidak bisa mengatur di mana hujan akan turun.

"Yang bukan urusan Pemprov adalah, kenapa hujan itu turun di Pulau Jawa, kenapa hujan itu turun di Bandung, hujan itu turun di Jakarta, hujan turun di Banten, itu bukan urusan kita," ujar Saefullah.

"Jadi ini menyalahkan hujan yang turun?" tanya Najwa yang heran dengan jawaban Saefullah.

Hal tersebut kemudian disambut dari tawa audiens yang hadir.

Saefullah kembali menegaskan bahwa tidak ada pihak yang menyalahkan hujan.

"Saya rasa cuma orang yang IQ-nya di bawah 100, yang menyalahkan hujan, enggak ada yang menyalahkan hujan," ucapnya.

"Kita tidak menyalahkan siapa-siapa, ini faktanya," lanjut Saefullah.

Najwa kembali menanyakan pernyataan Saefullah soal hal yang tidak menjadi urusan Pemprov.

"Tapi bukan urusan Pemprov?" tanya Najwa.

Saefullah menegaskan bahwa hujan bukan lah hal yang jadi bagian dari ranah Pemprov DKI.

"Kalau hujan turun di Surabaya, masa urusan Pemprov DKI?" tuturnya.

Kemudian Najwa mengganti pertanyaannya.

Ia menanyakan apa saja yang telah dilakukan oleh Pemprov DKI.

"Jadi urusan Pemprov yang sudah dilakukan itu apa Pak?" tanya Najwa.

Saefullah pun menjawab upaya yang telah dilakukan di antaranya adalah menyiapkan dan mengoptimalisasi infrastruktur terkait penanganan banjir, mulai dari saluran air, saluran penghubung (PHB), waduk. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Respon Anies Baswedan Bahas Makian dan Cacian Netizen di Medsos: Yang Saya Kasihan Itu Ibu, https://batam.tribunnews.com/2020/02/29/respon-anies-baswedan-bahas-makian-dan-cacian-netizen-di-medsos-yang-saya-kasihan-itu-ibu?page=all.

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved