Tabrakan Beruntun 1 Tewas
Korban Tewas Tabrakan Beruntun di Bontang Baru Selesai Ujian, Ditabrak Usai Pulang Panen Rambutan
Korban yang masih duduk di bangku sekolah menengah kejuruan (SMK) Bontang menghembuskan nafas terakhir usai kendaraannya diseruduk bus.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Keluarga korban meninggal dunia akibat tabrakan beruntun di simpang 3 turunan RSUD Taman Husada Bontang, tak menyangka pada Senin (2/3/2020) jadi hari terakhir melihat Rahma (18).
Korban yang masih duduk di bangku sekolah menengah kejuruan (SMK) Bontang menghembuskan nafas terakhir usai kendaraannya diseruduk bus perusahaan.
Tante korban, Wilda (31) saat ditemui TribunKaltim.co mengaku tak memiliki firasat macam-macam.
Belakangan diketahui, sebelum kecelakaan nahas itu terjadi korban bersama keluarga habis panen rambutan.
Mereka mengunjungi kebun keluarga yang terletak di Kilometer 15 Jalan Poros Bontang-Samarinda.
Keluarga itu pergi dengan mengendarai 1 mobil dan 3 motor menuju kebun.
• BREAKING NEWS Tabrakan Beruntun di Bontang! Bus Tabrak 3 Mobil dan 3 Motor, Satu Orang Tewas
• Tabrakan Beruntun Tewaskan 1 Pengendara Motor di Turunan RSUD Bontang, Ini Keterangan Polisi

Ada 12 orang pergi ke kebun untuk melepas penat dari aktifitas sehari-hari.
"Kami pergi sekitar jam 10.00. Nah, si Rahma (korban) ini gak ikut rombongan, ia menyusul dengan teman prianya. Dia ujian dulu di sekolah," ujarnya.
Wilda masih ingat jelas korban, Rahma (18) begitu semangat memanjat pohon rambutan.
Ia tampak riang, lantaran baru selesai menyelesaikan ujian di sekolahnya.
"Anak itu sempat naik pohon rambutan, saya ingat betul.
Gak ada firasat atau ngomong, apa. Pas pulang aja tadi dia ngobrol dengan ibunya, suami saya ingatkan supaya hati-hati," ungkapnya.
Mereka pulang dari kebun diketahui sekitar 16.00 Wita, diketahui korban hendak pulang ke rumah terletak di kawasan Teluk Kadere.
Tak ada yang tahu umur manusia, tepat di simpang 3 turunan RSUD Bontang, Telihan, Bontang, Kalimantan Timur.
"Dia (Rahma) terlempar kata orang-orang usai ditubruk dari belakang. Dia dibonceng Rahman, temannya satu sekolah itu," tuturnya.