Partisipasi Warga Balikpapan Kurang Terhadap Sensus Penduduk Online Secara Mandiri, BPS Gelar Ngibar
Partisipasi warga Balikpapan kurang terhadap sensus penduduk online secara mandiri, BPS gelar ngibar.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Partisipasi warga Balikpapan kurang terhadap sensus penduduk online secara mandiri, BPS gelar ngibar.
Sensus penduduk online sudah dibuka oleh Badan Pusat Statistika ( BPS ) mulai tanggal 15 Februari hingga 31 Maret 2020 mendatang.
Tetapi, terkait dengan hal tersebut masih banyak masyarakat di kota Balikpapan yang masih enggan untuk mengisi data sensus penduduk online secara mandiri.
Terhitung per 1 Maret 2020 kemarin hanya ada 3.078 Kartu Keluarga (KK) atau 8.542 jiwa (4,19%) dari target 45.500 KK atau 25% dari total KK 170.000 lebiih di Kota Balikpapan yang baru mengisi data sensus penduduk online secara mandiri.
BACA JUGA
Jangan Lewatkan Sensus Penduduk 2020 Online di ww.sensus.bps.go.id, Sampai 31 Maret, Ini Caranya
Bingung Cara Sensus Penduduk Secara Online? Begini Penjelasan BPS Kota Balikpapan
Hal tersebut diungkapkan oleh kepala Badan Pusat Statistika (BPS) kota Balikpapan, Achmad Zaini.
"Sampai hari ini per tanggal 1 Maret (15 hr) jumlah warga yg mengisi Sensus penduduk online baru 3.078 KK atau 8.542 jiwa (4,19%) dari target 45.500 KK atau 25% dari total KK di Balikpapan yang 170 ribu lebih," ungkap Achmad Zaini
Sebagai kepala BPS kota Balikpapan, ia heran mengapa sosialisasi terhadap sensus penduduk secara online dan mandiri di Balikpapan kurang berkorelasi terhadap partisipsi masyarakat untuk mengisi secara mandiri.
"Tapi yang heran sosialisasi itu kurang berkorelasi tinggi terhadap partisipasi masyarakat mengisi mandiri sensus online itu," ungkapnya.

BACA JUGA
Bupati Kukar Ajak Masyarakat Berpartisipasi Aktif Sukseskan Sensus Penduduk 2020
Jelang Sensus Penduduk dengan Metode Wawancara, BPS Kalimantan Utara Bakal Rekrut Seribu Petugas
Ia juga berspekulasi bahwa masyarakat Balikpapan tidak mau repot untuk melakukan sensus penduduk online dengan menyiapkan segala berkas-berkas atau sudah terbiasa dengan petugas sensus untuk diwawancarai dirumah masing-masing.
"Sepertinya masyarakat enggak mau ribet sedikit kali ya harus menyediakan KK akte Nikah, atau kebiasaan didatengi diwawancarai petugas sensus, atau kadang saat ngisi ada gangguan sinyal," kata Kepala Badan Pusat Statistik Balikpapan.
Menurut Achmad Zaini, pada era global yang serba canggih dan cepat sekarang ini, penggunaan Teknologi Informasi (TI) merupakan hal yang tepat untuk melakukan sensus penduduk secara online tetapi masyarakat Balikpapan masih kurang partisipasi dalam hal tersebut.
BACA JUGA
BPS Hanya Target Minimal 15 Persen Warga Kaltara Ikut Sensus Online, Ini Alasannya
Sensus Penduduk Mulai Dilaksanakan, Kepala BPS Kalimantan Utara Beber Telan Anggaran Rp 5 Miliar
"Ya jadi masih kurang partisipasinya padahal setiap orang kan harus tercatat sebagai warga kan di samping di era global yang perlu segalanya serba cepat maka penggunaan IT itu yang paling pas yaitu online," ungkapnya.
Menurutnya yang berkorelasi terhadap hal tersebut adalah dengan ngibar (ngisi bareng) yaitu dengan mengumpulkan mayarakat seluruh RT atau kelompok PKK atau yang lainnya untuk mengisi bersama dan didampingi oleh perugas BPS.
Dia mengungkapkan jika ngibar sudah dilakukan di beberapa tempat di kota Balikpapan.
"Sepertinya yang berkorelasi adalah ngibar atau ngisi bareng yaitu kumpul se- RT,
di kelompok-kelompok PKK, pengajian dan lain-lain disuruh bawa KK langsung ngisi bareng dan orang BPS diundang untuk membantu tutorial sambil mendampingi mengisi dan itu yang sedang berjalan di beberapa tempat.
Di Balikpapan ini ada 1670 RT lumayan banyak," Achmad Zaini mengakhiri. (*)