Perhimpunan Ahli Tambang Indonesia Ingin Berkontribusi Tangani Banjir di Kota Samarinda
Perhimpunan Ahli Tambang Indonesia Kalimantan Timur ingin berkontribusi tangani banjir di Kota Samarinda
Kota Samarinda sebagai kota yang berada di dataran rendah tentu sangat berpotensi dengan banjir kiriman. Belum lagi penyebab lain sampah, dan lainnya.
Kadang kala, persoalan tambang pun sering disalahkan dan dianggap sebagai penyumbang banjir.
Karena itu, Perhapi merasa perlu mengambil langkah dalam hal mengatasi persoalan ini.
Dalam seminar tersebut, Andi Harun selaku salah satu pembicara memaparkan tiga skema penangangan banjir.
Pertama, skema jangka panjang. Yakni, ingin menormalisasi sungai-sungai di Samarinda.
"Mengacu SK Wali Kota tahun 2004, jumlah sungai dan anak sungai di Samarinda itu ada lebih dari 42. Itu yang harus kita kerjakan," kata dia.
Kedua, jangka menengah ialah memerhatikan daya serap terhadap air.
"Salah satunya ialah optimalisasi polder di Samarinda," kata dia.
Ketiga, masih kata Andi Harun, ialah normalisasi drainase dan memastikan persoalan sampah di Samarinda dapat diatasi. (*)
Baca Juga
Banjir di Desa Bukit Subur dan Kelurahan Riko Penajam Paser Utara Mulai Surut
Banjir Kembali Landa Desa Bukit Subur dan Kelurahan Riko, Ratusan Jiwa Terdampak
Banjir di Jl MT Haryono Balikpapan, Satgas Tanggap Bencana Brimob Kaltim Bantu Dorong Motor Mogok