Hasil Pemeriksaan, Pasien yang Meninggal di RSPI Sulianti Saroso Negatif Virus Corona
Hasil pemeriksaan, pasien yang meninggal di RSPI Sulianti Saroso negatif virus Corona
Istilah kasus 1 dan 2 dari Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memakai istilah kasus 1 dan kasus 2 untuk kedua pasien yang terjangkit virus corona.
Alasannya adalah untuk menjaga kerahasiaan identitas kedua pasien.
"Saya minta seluruh masyarakat bersama-sama berdoa."
"Memberikan dukungan dan empati kepada dua pasien yang kemarin saya sampaikan, yaitu kasus 1 dan kasus 2," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3/2020), masih melansir melalui Kompas.com.
Selain itu, Jokowi pun mengaku sudah memerintahkan para menterinya untuk tidak membuka data-data pribadi pasien positif corona.
• Khawatir virus Corona Pesawat Batik Air Dikarantina Selama 14 Hari Usai Terbang dari Wuhan China
• Sudah Koordinasi dengan rumah sakit, Polda Kaltim Sebut Belum Ditemukan Pasien Suspect virus Corona
Dia meminta agar segala privasi pasien dirahasiakan.
"Ya yang tadi saya sampaikan ke menteri untuk mengingatkan."
"Agar yang namanya hak-hak pribadi yang berkaitan dengan privasi itu betul-betul dilindungi," ujar Jokowi.
Tidak hanya kepada menterinya, ia juga mengingatkan agar rumah sakit atau pejabat pemerintah lain tidak membuka privasi pasien.
• Kini Ada di 44 Negara, Cara Sebenarnya virus Corona Menyebar Terkuak, WHO: Jangan Ada Merasa Bebas
• RESMI WHO Umumkan Status Darurat Internasional virus Corona, Lampaui Wabah SARS di China 2002-2003
Lanjut Jokowi, kode etik dan hak-hak pribadi penderita corona harus dijaga.
"Tidak boleh dikeluarkan di publik, ini etika kita dalam berkomunikasi."
"Media juga harus menghormati privasi mereka sehingga secara psikologis mereka tidak tertekan dan dapat segera pulih dan sembuh kembali," imbuhnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Suspect yang Meninggal di RSPI Sulianti Saroso Disebut Negatif Corona".