Sejarah Hari Ini
SEJARAH HARI INI 8 Maret: Hari Wanita Internasional atau International Womens Day, Lahir dari Protes
Sejarah Hari Ini, setiap tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Wanita Internasional atau International Womens Day.
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO -- Sejarah Hari Ini, setiap tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Wanita Internasional atau International Womens Day.
Tepat pada tanggal 8 Maret, dunia merayakan Hari Wanita Internasional atau biasa disebut International Womens Day.
Hari Wanita Internasional atau International Womens Day telah dirayakan lebih dari satu abad, dengan kongres pertama yang berlangsung pada tahun 1911.
Perayaan ini muncul pertama kali dari kegiatan gerakan buruh pada pergantian abad XX di Amerika Utara dan di seluruh Eropa.
Sejak tahun-tahun awal itu, Hari Wanita Internasional atau International Womens Day telah menjadi dimensi global baru bagi perempuan di negara-negara maju dan berkembang.
Tumbuhnya gerakan perempuan internasional telah membantu menjadikan peringatan ini sebagai titik temu untuk membangun dukungan bagi hak-hak perempuan.
• SEJARAH HARI INI 7 Maret: 13 Tahun Lalu Pesawat Garuda Indonesia Celaka di Jogja, 21 Orang Tewas
• SEJARAH HARI INI 6 Maret: Real Madrid Lahir dari Perpecahan, Klub Penggagas Copa del Rey
• SEJARAH HARI INI: Operasi Face Off Pertama di Indonesia atas Pasien Lisa, Begini Kondisinya Sekarang
• SEJARAH HARI INI: Jubir FPI Munarman Siram Air ke Wajah Tamrin Amal Tomagola saat Live di TV
Selain itu pun berperan dalam partisipasi perempuan pada arena politik dan ekonomi.
Dengan kata lain, peringatan Hari Wanita Internasional ini bertujuan untuk memperjuangkan kesetaraan gender.
Lalu, apa itu Hari Wanita Internasional atau International Womens Day ?

Momen yang dirayakan setiap 8 Maret ini adalah bentuk perayaan untuk pencapaian sosial, ekonomi, budaya, dan politik perempuan.
Hari Wanita Internasional juga menandai ajakan untuk memperjuangkan kesetaraan gender.
Dengan kata lain, Hari Wanita Internasional adalah hari kolektif perayaan global dan seruan untuk kesetaraan gender.
Momen yang dirayakan setiap tahun ini merupakan bentuk persatuan, perayaan, refleksi, advokasi dan tindakan, baik secara global dan lokal.
Sejarah Hari Wanita Internasional
Hari Wanita Internasional telah dirayakan sejak awal 1900-an.
Saat itu, terjadi ekspansi besar dan turbulensi di dunia industri, yang dibarengi dengan peningkatan pertumbuhan populasi dan munculnya ideologi radikal.
Tahun 1908, terjadi keresahan besar dan perdebatan kritis terjadi di kalangan wanita.
Adanya penindasan dan ketidaksetaraan perempuan mendorong perempuan untuk menjadi lebih vokal dan aktif dalam kampanye perubahan.
Di tahun yang sama, sebanyak 15.000 wanita berunjuk rasa di New York menuntut jam kerja yang lebih singkat, gaji yang lebih baik, dan hak untuk memilih.
• Tahukah Anda, Ini Kebiasaan-kebiasan Makan Wanita di Jepang yang Bikin Tubuhnya Langsing dan Ideal
Sesuai dengan deklarasi Partai Sosialis Amerika, Hari Wanita Nasional pertama dirayakan di seluruh Amerika Serikat pada tanggal 28 Februari.
Wanita terus merayakan Hari Perempuan Nasional pada hari Minggu terakhir bulan Februari hingga tahun 1913.
Pada tahun 1910 Konferensi Internasional tentang Pekerja Perempuan diadakan di Kopenhagen.
Seorang wanita bernama Clara Zetkin, Pemimpin "Women's Office" untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman, mengajukan gagasan tentang Hari Wanita Internasional.
Dia mengusulkan agar setiap tahun di setiap negara harus ada perayaan pada hari yang sama, yaitu Hari Perempuan, untuk mendesak tuntutan mereka.
Usulan Zetkin pun disambut baik dalam konferensi yang dihadiri lebih dari 100 wanita dari 17 negara.
Inilah yang menjadi awal mula adanya Hari Wanita Internasional.
Menyusul keputusan yang disepakati di Kopenhagen pada tahun 1911, Hari Wanita Internasional digelar pertama kali di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada 19 Maret.
• Nasib Wanita Pemeran Video Vina Garut, Gara-gara Keterangannya Berbelit, Hukumannya Jauh Lebih Berat
Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri perayaan Hari Wanita Internasional dengan berkampanye untuk memperjuangkan hak-hak perempuan untuk bekerja, memilih, dilatih, untuk memegang jabatan publik dan mengakhiri diskriminasi.
Namun kurang dari seminggu pada tanggal 25 Maret, kebakaran Triangle Shirtwaist Factory di New York City, merenggut nyawa lebih dari 140 wanita pekerja.
Sebagian korban adalah imigran Italia dan Yahudi.
Bencana ini menarik perhatian yang signifikan terhadap kondisi kerja dan undang-undang perburuhan di Amerika Serikat yang menjadi fokus acara Hari Wanita Internasional berikutnya.

Hari Wanita Internasional juga menjadi mekanisme untuk memprotes Perang Dunia I.
Sebagai bagian dari gerakan perdamaian, perempuan Rusia merayakan Hari Wanita Internasional pertama mereka pada hari Minggu terakhir di bulan Februari.
Di tempat lain di Eropa, pada atau sekitar 8 Maret tahun berikutnya, wanita mengadakan aksi unjuk rasa baik untuk memprotes perang atau untuk menyatakan solidaritas dengan aktivis lain.
• Siapakah NH Dini? Perempuan Berkacamata yang jadi Tampilan Google Doodle Hari Ini
Tahun 1975, PBB menarik perhatian global terhadap keprihatinan perempuan dengan menyerukan Tahun Perempuan Internasional.
PBB juga menggelar konferensi pertama tentang wanita di Mexico City tahun itu.
Majelis Umum PBB kemudian mengundang negara-negara anggota untuk menyatakan 8 Maret sebagai Hari PBB untuk Hak-Hak Perempuan dan Perdamaian Internasional pada tahun 1977.
Hari itu bertujuan untuk membantu negara-negara di seluruh dunia menghapus diskriminasi terhadap perempuan, juga membantu perempuan mendapatkan partisipasi penuh dan setara dalam pembangunan global.
Makna simbol

• SEJARAH HARI INI 3 Januari, Penemuan Sedotan Modern oleh Marvin Stone, Begini Asal Usulnya
• SEJARAH HARI INI 1 Januari, Pesawat Adam Air 574 Jatuh di Selat Makassar, 102 Orang Meninggal Dunia
• SEJARAH HARI INI 31 Desember 1926, Loetoeng Kasaroeng Film Indonesia Pertama Tayang di Bioskop
Logo Hari Wanita Internasional berwarna ungu dan putih dan menampilkan simbol Venus, yang merupakan simbol perempuan.
Wajah-wajah perempuan dari semua latar belakang, usia, dan negara juga terlihat dalam berbagai bentuk kampanye, seperti poster, kartu pos, dan buklet informasi, pada Hari Wanita Internasional. (*)