Pasutri di Malang Kompak Bunuh Diri Bersama, Tega Tinggalkan Anak Masih di Bawah Umur, Ini Wasiatnya

Surat wasiat yang ditinggalkan pasangan suami istri ( Pasutri ) yang kompak bunuh diri bersama sungguh menyesakkan.

Editor: Mathias Masan Ola
(Tribunnews.com)
Surat wasiat suami istri yang bunuh diri untuk anaknya 

TRIBUNKALTIM.CO - Surat wasiat yang ditinggalkan pasangan suami istri ( Pasutri ) yang kompak bunuh diri bersama sungguh menyesakkan. 

Anak-anak yang tak tahu apa-apa seketika mejadi yatim piatu. Seketika ditinggalkan ibu dan bapak pergi untuk selamanya.

Seketika kehilangan orang yang menjadi sumber kasih, tempat bersandar, tempat berlindung, Iklas Iya, tapi bagaimana nasib anak-anak ini, sungguh memilukan.

Melansir dari Kompas.com, pasangan suami istri atau Pasutri berinisial JW ( 42 ) dan YI ( 38 ), warga Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditemukan tewas di rumahnya.

Dari pemeriksaan yang dilakukan polisi, kedua korban tersebut tewas karena diduga sengaja bunuh diri.

Sebab, di saku celana JW ditemukan surat wasiat yang diperuntukkan bagi anaknya. Berikut ini fakta lengkapnya:

Surat Wasiat Memilukan Suami Istri yang Bunuh Diri Bersama untuk Anaknya: Maaf Ya Nak, Jaga Adikmu

Ditemukan Pihak Keluarga

Pasangan suami istri yang tewas di rumahnya karena diduga bunuh diri tersebut pertama kali ditemukan oleh pihak keluarga. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (10/3/2020) sekitar pukul 08.30 WIB.

Kapolsek Wagir AKP Sri Widyaningsih mengaku masih melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan bunuh diri tersebut. Karena masih harus mengumpulkan keterangan saksi dan bukti, hingga saat ini motif dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh korban belum bisa disimpulkan.

Diduga Ada Ketidakharmonisan Keluarga

Setelah dilakukan pemeriksaan polisi, korban JW tewas setelah diduga gantung diri. Adapun YI diduga tewas karena keracunan. Sebab, saat dia ditemukan, terdapat buih pada mulut korban.

"Memang saat itu ada buih di mulut YI, tapi kondisi di dalam rumah sudah bersih. Kami cari ke tempat sampah enggak temukan benda mencurigakan. Namun, diduga ada ketidakharmonisan dalam keluarga," beber Sri ketika dikonfirmasi.

Dari pemeriksaan sementara yang dilakukan, ia juga mengaku tidak menemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.

"Kami juga tidak tahu karena berbuih saja. Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Meninggalnya dua-duanya sudah terlentang di atas lantai. Mungkin karena busa itu. Karena belum ada bukti, keduanya pakai racun apa tidak," ujar Sri.

Ditemukan Surat Wasiat

Sri mengatakan, saat dilakukan pemeriksaan, ditemukan surat wasiat pada celana korban JW. Surat tersebut bertuliskan permintaan kepada anaknya bernama Yoga untuk menjaga adik-adiknya, termasuk ada titipan uang untuk keperluan sehari-hari.

"Yoga Nok Dompet e Bapak Ono Duit Kanggo Kepentingan Dino Iki Sepurane. Sepurane le yo titip jogo adike. Tolong jogo apik-apik yo le," ujar YK dalam surat yang ditulisnya.

Maksud kalimat tersebut jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai berikut. "Yoga di dompet bapak ada uang untuk kepentingan hari ini. Maaf. Maaf ya Nak, jaga adikmu. Tolong jaga baik-baik ya, Nak," tulisnya.

Tak hanya itu, korban juga meminta anaknya untuk tidak melakukan otopsi terhadap jenazahnya. Sebab, korban sudah merasa ikhlas dengan kematiannya. "Ojo oleh diotopsi ibu iklas bapak iklas anak2 ku seng pinter, Feri, Yoga, Vega Kabeh Sak Darah Daging seng rukun. nek golek salah siji digoleki ojo tukaran," tulisnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved