Fakta-fakta Kericuhan di Rumah Karaoke Samarinda, 1 Tewas, Sembunyi di Hutan, hingga TNI Polri Siaga
Perkelahian berujung penimpasan terjadi di eks Komplek Lokalisasi Loa Hui, Jalan Kurnia Makmur, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir.
TRIBUNKALTIM.CO - Fakta-fakta kericuhan di rumah karaoke Samarinda, 1 tewas, kafe rusak, hingga TNI dan Polri siaga.
Perkelahian berujung penimpasan terjadi di eks Komplek Lokalisasi Loa Hui, Jalan Kurnia Makmur, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir.
Satu pria bernama Kamaruddin ( 34 ), tewas di lokasi kejadian akibat luka bacok di leher kiri, dini hari (10/3/2020) pukul 01.00 Wita.
Korban kedua yakni Kaharuddin Daeng Liwang (41) Dia pun mengalami luka robek di punggung kirinya, dan lengan sebelah kanan dan saat ini masih dalam perawatan.
• Polsek Tenggarong Seberang Kerahkan 30 Personel, Berjaga-Jaga Jika Penertiban Kopi Pangku Ricuh
• Diduga Dibakar Rutan Klas IIB Kabanjahe Ricuh, Warga Binaan Dievakuasi dan Tiga Petugas Terjebak
Pelaku Diperkirakan 3 Orang
Kejadian tersebut berawal saat korban dan pelaku sedang meminum Bir di sebuah kafe dan terjadi percekcokan mulut serta pemukulan.
Pelaku diperkirakan berjumlah 3 orang.
Setelah dilerai ketiga pelaku itupun pergi, namun tak berselang lama mereka kembali dengan membawa parang yang diduga telah mereka persiapkan sebelumnya dengan disembunyikan di mobil.
Sekitar pukul 01.00 wita saat korban hendak pulang, diadang di pintu keluar THM dan korban langsung dipukul lalu terjatuh, selanjutnya pelaku menimpas korban menggunakan sebilah parang.
Kamaruddin tumbang, begitu pula dengan Kaharuddin Daeng Liwang.

Keduanya lantas dilarikan ke RSUD IA Moeis, setelah ketiga pelaku kabur.
Polsek Samarinda Seberang, dan Tim Macan Borneo Satreskrim Polresta Samarinda yang mendapat laporan langsung menuju ke TKP guna melakukan penyelidikan.
"Masih dilidik. Sejumlah saksi juga tengah dimintai keterangan di Polsek Seberang," tutur Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Damus Asa.
Dendam karena diganggu
Kamaruddin (34), tewas di lokasi kejadian akibat luka bacokan di leher kiri, dini hari (10/2/20) pukul 01.00 Wita
Korban tewas setelah ditimpas oleh tiga orang tak dikenal di lokasi kejadian.
Sebelumnya, Kamaruddin bersama rekannya yakni Kaharuddin Daeng Liwang (41) berkunjung ke wisma karaoke Mawar Indah 3.
Di tempat yang sama, tiga orang tak dikenal tersebut juga sedang menenggak minuman keras sambil bersantai.
Kedua korban datang sudah dalam pengaruh alkohol, tiba-tiba membuat onar dan terlihat cekcok dengan ketiga orang tersebut.
• Pasutri di Malang Kompak Bunuh Diri Bersama, Tega Tinggalkan Anak Masih di Bawah Umur, Ini Wasiatnya
• Fakta-fakta Suami Istri Bunuh Diri di Malang, Mulai Surat Wasiat, Liang Lahat, hingga Putusan Cerai
• Nasib Siswi SMP Bunuh Bocah, Rehabilitasi atau Hukuman Mati? Keluarga Korban Khawatirkan Hal Ini
Lantas, pemilik wisma karaoke Mawar Indah 3, Mustamin, segera melerai keributan ini dan meminta tiga orang pelaku untuk keluar.
"Kaharuddin dan Kamaruddin juga sempat memesan minuman lagi. Hanya saja saya tolak, dan menyuruh mereka berdua untuk pulang," ujar Mustamin, Selasa (10/3/20) siang.
Kepala keamanan komplek lokalisasi Loa Hui, Mustari menjelaskan, sebelum melakukan aksinya, ketiga pelaku ini sempat melapor ke pos keamanan bahwa mereka dipukul.
Lantaran dendam, ketiganya nekat mencari keberadaan orang yang memukulnya.
"Saya menyuruh mereka untuk tetap di pos, biar petugas keamanan yang menyelesaikan masalah ini," ungkap Mustari, Selasa (10/3/20) siang.
Mendengar kedua targetnya sudah pulang, ketiga pelaku langsung pergi ke mobil mereka untuk mengambil senjata tajam, dan berniat untuk mencari korbannya sendiri.
Pihak keamanan pun berupaya untuk mencegah, namun kedua korbannya ini tiba-tiba naik dari arah bawah menggunakan motornya.
"Saat itu, kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Mereka langsung mencegat motor tersebut dan menganiaya korbannya.
Lantaran satu korbannya berhasil kabur, maka salah satu rekannya yang terkapar menjadi pelampiasan ketiga pelaku," timpal Mustari.
Setelah pelaku kabur, barulah petugas keamanan mencoba memberikan pertolongan kepada Kamaruddin yang terkapar. Namun, nyawanya tidak bisa tertolong lagi.
Sementara itu, Kaharuddin datang dari bawah dengan sempoyongan, setelah berhasil kabur dari kejaran pelaku.
"Satu orang tersebut terlihat sempoyongan. Lalu kami bawa dia ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan," kata Mustari.
Buang Barang Bukti
Ia mengungkapkan, saat keduanya mengemudikan sepeda motor untuk pulang, tiba-tiba dari arah gerbang komplek Loa Hui, muncul tiga orang tak dikenal membawa senjata tajam jenis badik dan parang.
Lalu, ketiga pelaku ini mengehentikan laju motor tersebut, dan menebas Kaharuddin di bagian punggung.
Setelah itu, ketiga pelaku mendatangi Kamaruddin untuk memukulinya.
Tidak sampai di situ, Kamaruddin juga terkena sabetan parang di bagian lengan dan leher, hingga akhirnya tergeletak tepat di depan wisma milik warga dalam kondisi meninggal dunia.
Setelah menimpas Kaharuddin dan Kamaruddin, ketiga pelaku langsung melarikan diri menggunakan mobil Avanza berwarna hitam, dan membuang barang bukti berupa parang sekitar 100 meter dari gerbang lokalisasi tersebut.
Sementara saat menerima laporan dari warga sekitar, personel Polsek Samarinda Seberang dan Satreskrim Polresta Samarinda segera mendatangi TKP, dan mengamankan barang bukti yang ditemukan.
Dari hasil olah TKP unit Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Polresta Samarinda, terlihat bahwa ada 16 adegan yang ditunjukan oleh saksi, mulai dari awal kejadian sampai pelaku melarikan diri.
"Masih kami selidiki. Beberapa saksi juga tengah kami mintai keterangan di Polsek Seberang," tutup Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Damus Asa.
Selamatkan Diri ke Hutan
Keributan terjadi di eks Lokalisasi Loa Hui, Jalan Kurnia Makmur RT 42, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Samarinda Seberang, Selasa (10/3/20) pukul 22.00 Wita.
Ratusan massa yang tidak diketahui dari mana asalnya tiba-tiba datang merusak di kawasan eks Lokalisasi Loa Hui yang berada di daerah perbukitan Harapan Baru.
Diduga ratusan massa yang datang itu adalah keluarga dan kerabat dari Kamaruddin (34), korban pengeroyokan dan pembunuhan, Selasa (10/3/20) dini hari lalu.
Dengan membawa sajam dan balok, massa masuk ke areal rumah-rumah karaoke.
Pos keamanan dirusak, motor yang terparkir didorong hingga rebah. Tak hanya itu, kaca dan pintu rumah karaoke jadi sasaran amukan massa. Sehingga sebanyak 31 kafe karaoke rusak.
Warung yang menjual sembako dan makanan pun tak luput dari amukan massa yang datang dengan menggunakan 5 mobil dan puluhan motor.
Ratusan orang terdiri pemandu lagu, tamu dan warga yang ada di sana pada saat kejadian memilih kabur ke hutan yang mengelilingi komplek karaoke itu.
"Saya melihat mereka turun, teriak-teriak sambil merusak. Ada yang bawa parang dan kayu. Saya langsung lari ke dalam, lewat pintu belakang sembunyi di hutan," tutur Rere (26), seorang pemandu lagu.
Keributan tak berlangsung lama, setelah merusak komplek tersebut ratusan massa itu bergegas pergi untuk membubarkan diri.
Jajaran Polsek Samarinda Seberang didukung Polresta Samarinda dan TNI mengerahkan personel bersenjata lengkap ke lokasi kejadian sesaat setelah massa membubarkan diri.
• Pengakuan Saksi Dibeber di ILC, Pengacara Beber Fakta Lain Siswi SMP Bunuh Bocah: Sudah Direncanakan
• Sebelum Dibunuh, Siswi SMP di Sawah Besar Ajak Korban Nonton Bareng Film Horor
TNI dan Polri Siaga
Polisi dan TNI disiagakan guna berjaga-jaga di lokasi kejadian untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
Pasca kedatangan massa yang mengamuk itu, ratusan penghuni komplek karaoke memilih mengungsi, dengan maksud mencari aman.
Kapolsek Samarinda Seberang, Kompol Suko Widodo menegaskan, tidak ada penyerangan. Kedatangan massa hanya untuk menanyakan perihal kejadian sebelumnya.
"Serahkan penanganan peristiwa yang terjadi di sini sebelumnya kepada kami. Anggota saya masih berada di lapangan memburu para pelakunya. Kami sudah memintai keterangan 6 saksi. Identitas pelaku juga sudah kami kantongi," pungkasnya. (*)