Virus Corona

Di Mata Najwa, Jokowi Dengar Desakan Copot Terawan dari Menkes, Pramono Anung Ungkap Sikap Presiden

Di Mata Najwa, Jokowi dengar desakan copot Terawan Agus Putranto dari Menkes, Pramono Anung ungkap sikap Presiden

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Grid.ID
Ilustrasi Otak dan dokter Terawan 

Hal ini guna kelancaran rapid tes covid-19.

Tidak hanya Kemenkes, Jokowi juga meminta pelibatan sejumlah unsur, mulai dari rumah sakit Pemerintah, BUMN, TNI-Polri, hingga swasta demi kelancaran rapid test massal itu.

Bahkan, Presiden Jokowi juga membuka peluang bagi lembaga riset dan perguruan tinggi untuk juga bisa terlibat.

 Terlacak Pasien Pertama Terjangkit Virus Corona, Punya Peran Penting Telusuri Awal Mula Covid-19

 Begini Penampakan Virus Corona Dilhat dari Mikroskop, Covid-19 Mirip Bentuk Paku dan Mahkota

"Lembaga riset dan pendidikan tinggi yang mendapatkan rekomendasi dari Kemenkes," kata dia.

Seiring dengan akan berjalannya rapid test covid-19, Presiden Jokowi sekaligus meminta jajarannya menyiapkan protokol kesehatan yang jelas dan mudah dipahami masyarakat.

"Ini penting sekali terkait dengan hasil rapid test ini, apakah dengan karantina mandiri, self isolation, ataupun memerlukan layanan RS," kata dia.

Sebelumnya, juru bicara Pemerintah untuk penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan Pemerintah sedang melakukan pengkajian terhadap pelaksanaan rapid test untuk memastikan status positif covid-19 pada pasien.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Kami tadi juga rapat di pagi hari bersama Menteri Kesehatan dan seluruh jajaran untuk mulai melakukan kajian untuk rapid test seperti apa yang dilaksanakan di negara lain," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB Rabu (18/3/2020).

Yurianto mengatakan, metode rapid test untuk memeriksa status tertular Virus Corona serupa dengan tes massal.

"Rapid test dengan tes massal itu saudara kembar," ujar Yuri.

 Update Terbaru Sebaran Virus Corona, 1 Pasien Positif covid-19 di Kalimantan Timur, Total 227 Kasus

 Daftar Negara yang Sudah Tetapkan Status Lockdown Imbas Virus Corona, Tak Ada Indonesia

Ketika disinggung lebih lanjut apakah hal tersebut berarti Indonesia akan menjalankan saran WHO untuk melakukan tes massal covid-19, Yuri hanya memastikan usulan badan kesehatan dunia itu diterima.

"Usul WHO diterima. Masalah dijalankan atau tidak itu kan nanti dulu.

Sebab ada syarat ketentuan berlaku kalau mau menjalankan," lanjut Yuri.

Yuri lalu menjelaskan, rapid test ini merupakan mekanisme yang berbeda dengan tes yang selama ini digunakan oleh Pemerintah untuk menentukan status positif covid-19 pada pasien.

"Karena rapid test ini menggunakan spesimen darah dan bukan tenggorokan atau kerongkongan.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved