Breaking News

Tradisi Membungkukkan Badan di Jepang yang Punya Banyak Makna, Ini 3 Fakta Unik Ojigi

Tradisi Membungkukkan Badan di Jepang yang Punya Banyak Makna, Ini 3 Fakta Unik Ojigi

Editor: Nur Pratama
kuguru.jp
Tradisi Membungkukkan Badan di Jepang yang Punya Banyak Makna, Ini 3 Fakta Unik Ojigi 

TRIBUNKALTIM.CO -  Tradisi membungkukkan badan di Jepang yang punya banyak makna, Ini 3 fakta unik Ojigi

Budaya membungkukkan badan sangat lekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang.

Jika traveler berencana liburan ke Jepang, penting untuk mengetahui tata cara membungkuk yang baik.

Dikutip TribunTravel dari laman Trip Savvy, membungkukkan badan dikenal dengan istilah 'ojigi' di Jepang.

Di Jepang, orang-orang biasa saling menyapa dengan cara membungkukkan badan, bukan lewat jabat tangan.

Sehingga, akan dianggap tidak sopan jika seseorang tidak membalas membungkukkan badan kepada orang lain yang menyapanya dengan cara ini.

Cegah Corona Dimulai Tradisi Baru, Saling Tatap, Senyum, Tundukkan Kepala Beri Hormat,Tanpa Sentuhan

Jadi, sebaiknya traveler menyimak fakta tentang ojigi alias tradisi membungkukkan badan di Jepang yang dirangkum TribunTravel.com dari laman Trip Savvy berikut.

1. Fungsi Ojigi

Membungkukkan badan meski hanya sekali memiliki berbagai fungsi dan makna di Jepang.

Bisa untuk mengekspresikan perasaan hormat, terima kasih, meminta maaf, memberi salam, dan masih banyak lagi.

Dengan kata lain, ketika orang Jepang membungkukkan badan, mereka dapat menggunakan gestur ini untuk mengatakan banyak hal.

TONTON JUGA

Seperti, terima kasih, maaf, halo, selamat tinggal, selamat datang, memberi ucapan selamat, permisi, selamat malam, atau selamat pagi.

Di negara lain, sangat jarang bagaimana satu gestur tubuh yang sama dapat menyampaikan berbagai macam perasaan seperti ojigi.

2. Cara membungkukkan badan yang berbeda.

Membungkukkan badan memang terlihat seperti hal yang mudah dilakukan.

Namun, tidak untuk ojigi.

Para pejabat asing yang berkunjung ke Jepang biasanya menerima pelatihan tentang tata cara membungkukkan badan yang baik.

Termasuk mengenali konteks di mana saja seseorang diharuskan membungkukkan badan.

Cara membungkukkan badan juga tergantung pada status sosial atau usia orang yang kamu beri salam.

Jika orang itu lebih tua atau memiliki status sosial yang lebih tinggi, kamu harus membungkukkan badan lebih dalam dan lama untuk menunjukkan rasa hormat.

Status sosial seseorang yang tinggi mencakup guru, pemimpin spiritual, pengusaha, tokoh publik, dan pemimpin masyarakat.

Ojigi dilakukan dengan cara membungkukkan badan membentuk sudut 15 derajat sebagai salam yang lebih kasual.

Dalam situasi kehidupan sehari-hari yang lebih kasual, ojigi yang dilakukan lebih sering berupa anggukan kepala.

Sementara ojigi yang paling populer di Jepang dilakukan dengan cara membungkukkan badan dengan membentuk sudut 30 derajat untuk menyambut pelanggan atau berterima kasih kepada seseorang.

Hal ini sering terlihat dalam situasi bisnis Jepang.

Cara membungkuk yang lebih formal lagi dilakukan pada sudut 45 derajat hingga mata menatap ke bawah pada kaki.

Jenis ojigi ini menandakan rasa terima kasih yang dalam, ucapan hormat, permintaan maaf resmi, meminta bantuan dan sentimen lain yang serupa.

(aikidocenterla.com)

Untuk contoh-contoh ojigi yang formal, lihat cara para kepala negara memberi salam kepada para pemimpin Jepang di berbagai berita Jepang.

3. Ojigi paling dasar.

Jika belum bisa terbiasa membungkukkan badan pada sudut tertentu, cobalah setidaknya menguasai cara ojigi yang paling dasar di Jepang.

Dalam kebanyakan situasi, hal yang sopan adalah ojigi dengan cara membungkukkan badan mulai dari pinggang dengan punggung tetap lurus, tidak melengkung.

Laki-laki biasanya menjaga tangan tetap di kedua sisi tubuh.

Sementara, para perempuan biasanya membungkukkan badan sambil meletakkan kedua tangan di paha dengan jari-jari saling bersentuhan.

TribunTravel/Rizki A Tiara

Artikel ini telah tayang di TribunTravel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved