Virus Corona
Bukan Ratusan, Pemerintah Jokowi Ungkap Potensi Infeksi Virus Corona Bisa Capai 700 Ribu Warga
Bukan ratusan, Pemerintah Jokowi ungkap potensi infeksi Virus Corona bisa capai 700 ribu warga
TRIBUNKALTIM.CO - Bukan ratusan, Pemerintah Jokowi ungkap potensi infeksi Virus Corona bisa capai 700 ribu warga.
Pemerintah menetapkan tanggap darurat Virus Corona hingga Mei mendatang.
Diperkirakan, potensi covid-19 di Indonesia bisa menjangkiti hingga 700 ribu warga.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, jumlah warga Indonesia yang berisiko terjangkit Virus Corona mencapai 600.000 hingga 700.000 orang.
Hal itu disampaikan Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (20/3/2020).
• Imbas Corona, Anies Akan Beri Subsidi ke Jutaan Pekerja, Ada Kriteria, Perusahaan Diminta Patuhi WFH
• Pandemi Virus Corona, Sensus Penduduk 2020 Warga Perumahan Jokowi di Kota Balikpapan Dibatalkan
"(Menurut) data, kemungkinan yang kita miliki, yakni population of risk, adanya kelompok orang yang berisiko (terjangkit Virus Corona) adalah pada kisaran 600.000 hingga 700.000 (orang)," ujar Achmad Yurianto.
Angka tersebut didasarkan dari simulasi penelusuran siapa saja yang selama 14 hari terakhir melakukan kontak dekat dengan pasien positif Virus Corona.
Seluruh orang yang tercatat pun akan diperiksa kesehatannya, apakah mereka juga terjangkit virus yang sama atau tidak.
"Apabila dia (pasien positif corona) berada di rumah, maka seluruh rumah akan diperiksa.
Apabila dia melakukan aktivitas di kantor, maka seluruh orang di kantor, di dalam ruang kerja itu akan dilakukan pemeriksaan," papar Achmad Yurianto.
Oleh sebab itu, pemerintah telah memutuskan untuk melaksanakan tes Virus Corona masal.
"Pemerintah akan melaksanakan pemeriksaan secara masal.
Dikonotasikan bahwa pemeriksaan secara massal itu adalah pemeriksaan yang mempunyai peluang kontak dengan kasus positif," lanjut Achmad Yurianto.
Merujuk pada simulasi di atas, Achmad Yurianto memastikan, pemerintah menyiapkan sekitar 1 juta alat tes agar pelaksanaan tes masal berlangsung lancar.
Meski demikian, Achmad Yurianto menekankan bahwa orang yang dites Virus Corona hanyalah yang tercatat pernah kontak dekat dengan pasien positif penyakit covid-19.
Sementara, mereka yang tidak memiliki riwayat kontak dekat, tidak akan dites.