Liga 1
Raihan Minor Anak Emas Mario Gomez di Arema FC, eks Idola Bobotoh di Persib Bandung Jadi Raja Kartu
Raihan minor anak emas Mario Gomez di Arema FC, eks idola Bobotoh di Persib Bandung jadi Raja Kartu
TRIBUNKALTIM.CO - Raihan minor anak emas Mario Gomez di Arema FC, eks idola Bobotoh di Persib Bandung jadi Raja Kartu.
Arema FC yang dilatih Mario Gomez memulai awal Liga 1 2020 dengan manis yakni menundukkan Tira Persikabo.
Namun, Arema FC tampil melempem di dua laga berikutnya dan takluk dari Persib Bandung dan PSIS Semarang.
Bahkan, andalan Mario Gomez, Jonathan Bauman yang sempat jadi idola Bobotoh, justru tampil kurang meyakinkan.
Arema FC telah melakoni tiga pertandingan di kompetisi Liga 1 2020 musim ini dan membuat catatan yakni mengatongi 14 kartu kuning dan 1 kartu merah tak langsung dari wasit.
Jonathan Bauman yang menempat posisi striker menisbatkan dirinya sebagai Raja Kartu bagi Singo Edan.
• Jahitan di Kaki Kapten Borneo FC Segera Dibuka, Resiko Jika Memainkan Diego Michiels Lawan Arema FC
• Masih Cedera, Ada Insiden Kecelakaan Lalu Lintas, Kapten Borneo FC Optimis Bisa Main Lawan Arema FC
Predikat Raja Kartu tentu bertolak belakang dengan posisi yang ditempatinya sebagai predator dalam membobol gawang lawannya.
Sementara itu dalam tiga laga yang telah dijalani tim berjuluk Singo Edan ini hanya dapat mengumpulkan 3 poin dan membuatnya menempati posisi tengah tepatnya di peringkat 12 dengan 3 poin.
Rinciannya yakni meraih kemenangan perdana di markas Tira Persikabo dengan skor 0-2 di Stadion Pekansari, Minggu (2/3/2020).
Selanjutnya mendapat dua kekalahan beruntun kala dipermalukan Persib Bandung di markasnya sendiri dengan skor 1-2 di Stadion Kanjuruhan, Minggu (8/3/2020).
Adapun di pekan ketiga juga meraih kekalahan 2-0 di kandang PSIS Semarang di Stadion Moch Subroto, pada Sabtu (14/3/2020).
Selain mendapat hasil yang kurang sempurna, Singo Edan juga membukukan 14 kartu kuning dan 1 kartu merah dalam tiga laga tersebut.
Dilansir dari Weareamania.net, rata-rata pemain Singo Edan mengantongi lima kartu dari kantong wasit dalam setiap pertandingan yang sudah dijalani.
Tercatat, ada sembilan pemain Arema dan satu staf pelatih yang sudah merasakan di kartu wasit.
Pada pekan pertama saat mencuri 3 poin dari markas Persikabo, Singo Edan mendapat empat kartu kuning dari wasit.
Raihan kartu kuning itu dilanjutkan pada partai panas ketika dipermalukan oleh tamunya Persib Bandung pada pekan kedua.
Partai panas ini menghasilkan lima kartu kuning dihadiahkan untuk pemain Singo Edan.
Pada pekan ketiga saat melawan tuan rumah PSIS Semarang, ada empat kartu kuning dan satu merah untuk pemain Arema FC, serta satu kartu kuning untuk pelatih Mario Gomez.
Jonathan Bauman menjadi raja kartu Arema FC dengan torehan 3 kartu kuning dan 1 kartu merah.
Dua kali dimainkan, penyerang asal Argentina itu menerima tiga kartu kuning, dua di antaranya diterimanya di laga lawan PSIS, sehingga diusir wasit dengan kartu merah tak langsung.
• Mendadak Arema FC Lakukan Ini Setelah 2 Orang Positif Virus Corona di Malang, Aremania Gigit Jari
• Tak Ingin Arema FC Raih Hasil Buruk Lawan Borneo FC dan Persebaya, Mario Gomez Bakal Lakukan Ini
Berikut Daftar Peraih Kartu di Arema FC
Jonathan Bauman 3 kartu kuning dan 1 kartu merah.
Syaiful Indra 2 kartu kuning.
Oh In-kyun 2 kartu kuning.
Bagas Adi 1 kartu kuning.
Ridwan Tawainella 1 kartu kuning.
Kushedya Hari Yudo 1 kartu kuning.
Hendro Siswanto 1 kartu kuning.
Feby Eka 1 kartu kuning.
Matias Malvino 1 kartu kuning.
Mario Gomez 1 kartu kuning.
Hasil Minor 2 Laga Sisakan Catatan Merah
Menanggapi hasil minor di dua laga yang diraih Singo Edan, staff kepelatihan teah mengantongi hal-hal yang perlu dilakukan evaluasi.
Charis Yulianto yang merupakan asisten pelatih Singo Edan membeberkan 2 sektor yang perlu dibenahi terkait hasil negatif yang diperoleh timnya itu.
Pertama ialah rapuhnya lini pertahanan Arema FC.
"Lini belakang kami sangat rapuh," kata Charis Yulianto seperti yang dilansir dari Surya Malang, Rabu (18/3/2020).
Bukan menjadi rahasia lagi jika tim asal Jawa Timur itu memiliki permasalahan lini pertahanan sejak musim lalu.
Dalam gelaran Liga 1 2019, Arema FC menjadi tim ekdua dengan rasio kebobolan paling tinggi kedua, setelah Badak Lampung.
Singo Edan yang musim lalu dihuni oleh Hamka Hamzah dan Arthur Cunha sebagai duet lini belakang, harus puas ketika timnya dibobol sebanyak 62 kali.
Catatan kedua ialah lini serang yang tampil kurang tajam.
Menurut Charis, KH Yudo dan kolega kurang tenang dalam menyelesaikan sejumlah peluang.
"Lini depan kami kurang tenang dalam menyelesaikan beberapa peluang."
"Lini belakang dan lini depan ini yang akan jadi bahan evaluasi kami," ujarnya.
Kondisi tersebut tentu catatan yang mengkhawatirkan bagi Arema FC, berkaca deretan pemain potensial menghiasi kualitas lini serang Singo Edan.
• Jahitan di Kaki Kapten Borneo FC Segera Dibuka, Resiko Jika Memainkan Diego Michiels Lawan Arema FC
• Masih Cedera, Ada Insiden Kecelakaan Lalu Lintas, Kapten Borneo FC Optimis Bisa Main Lawan Arema FC
Sebut saja Jonathan Bauman, Elias Alderete, M Rafli, KH Yudo hingga Dedik Setiawan.
Meskipun dapat dikatakan terlalu dini untuk menilai kurang tajamnya lini serang Singo Edan, namun hal tersebut dapat dikatakan wajar, mengingat capaian musim lalu.
Perlu dicatat, Arema FC merupakan tim dengan produktivitas gol tertinggi di musim 2019.
Singo Edan dari 34 laga yang telah dilakoninya mampu mengemas 59 gol.
Lesakan Arema FC bahkan lebih banyak dari Persebaya Surabaya yang mampu mengoleksi 57 gol.
Bahkan Bali United yang merupakan juara Liga 1 musim 2019 hanya mampu mengemas 48 gol.
Kendati demikian, catatan menarik dari 3 laga yang telah dilakoni Arema FC ialah lini pertahanan kala Singo Edan mampu membukukan clean sheet.
Capaian tersebut mampu diperoleh Arema FC kala bersua dengan PS Tira Persikabo, tepatnya di pekan perdana Liga 1 2020.
Uniknya, SIngo Edan tak kebobolan sama sekali ketika Mario Gomez selaku pelatih kepala Arema FC memainkan kuartet Syaiful Indra, Bagas Adi, Hanif Sjahbandi, dan Johan Farizi.
Tentu dimainkannya Hanif Sjahbandi di lini pertahanan bukanlah merupakan hal yang baru.
Meskipun demikian, musim lalu, Hanif Sjahbandi lebih banyak bermain di sektor gelandang bertahan maupun gelandang serang.
Namun posisi Hanif Sjahbandi digantikan oleh Matias Malvino ketika Arema FC harus mengakui keunggulan Persib Bandung.
Pun saat bermain di kandang PSIS Semarang, absennya Bagas Adi Nugroho akibat cedera membuat lini belakang Arema FC nampak rapuh.
• Mendadak Arema FC Lakukan Ini Setelah 2 Orang Positif Virus Corona di Malang, Aremania Gigit Jari
• Tak Ingin Arema FC Raih Hasil Buruk Lawan Borneo FC dan Persebaya, Mario Gomez Bakal Lakukan Ini
Daftar Top Skorer Sementara Liga 1 2020 Pekan 3:
4 gol:
Wander Luiz (Persib)
3 gol:
Beto Goncalves (Madura United)
2 gol:
Geoffrey Castillion (Persib),
Melvin Platje (Bali United),
Thiago Amaral (Persipura),
Evan Dimas (Persija),
Francisco Torres (Borneo FC),
Rafinha (Persela),
Renan Silva (Bhayangkara FC),
Bruno Silva (PSIS),
Kushedya Hari Yudo (Arema FC)
IKUTI >> Update Liga 1
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Daftar Peraih Kartu Kuning Terbanyak dalam 3 Laga Arema FC: Bauman Sandang Predikat Raja Kartu, https://www.tribunnews.com/superskor/2020/03/21/daftar-peraih-kartu-kuning-terbanyak-dalam-3-laga-arema-fc-bauman-sandang-predikat-raja-kartu?page=all.