Virus Corona
Pasien Sembuh Covid-19 di Dunia Lebih Banyak Daripada yang Meninggal, Tanda Virus Corona Reda?
Pasien sembuh covid-19 di dunia lebih banyak daripada yang meninggal, tanda virus Corona reda?
Benarkah demikian? Cek faktanya di sini.
Media sosial ramai dengan pemberitaan sebuah foto yang menyebut jika Presiden / Perdana Menteri Italia yang menyesali keputusannya karena telat lockdown, hingga melihat 700 mayat tiap hari akibat virus Corona.
Dalam postingan tersebut juga dijelaskan, jika Italia punya fasilitas perawatan kesehatan tercanggih tapi semuanya gagal mengendalikan virus Corona dan sekarang presiden italia menangis karena tak cukup lahan untuk mengubur korban Corona yang mencapai 700 korban.
Berikut Selengkapnya:
Tolong bagikan,,spy yg otak2 pasrah dgn cuek2 boleh sadar...mo blg otak mencret mar so dewasa mo blg bodok tau ba baca...semakin banyak yg membagikan,semakin banyak saudara terselamatkan...
PESAN PALING MENYEDIHKAN
PERDANA MENTERI ITALIA
"Kami telah dikalahkan oleh wabah. Kami sudah mati fisik dan mental, kami tak tahu lagi apa yg harus kami buat. Semua cara dunia (manusia) tak lagi mempan. Solusi satu2nya hanya (mengharapkan) kuasa langit (Tuhan)."
Italia punya fasilitas perawatan kesehatan tercanggih tapi semuanya gagal mengendalikan Corona karena awalnya itu hanya dianggap sekadar lelucon dan sekarang presiden mereka menangis karena tak cukup lahan untuk mengubur 700an korban Corona per hari (mungkin hari ini sudah lebih dari 700).
PELAJARAN BAGI NEGARA LAIN..
TERMASUK NEGARA KITA

Dilansir Tribunmanado dari turnback hoaks.id, foto yang diunggah oleh sumber klaim, jika dihubungkan dengan narasi Presiden mereka (Italia) menangis adalah sebuah kesalahan.
Foto yang diunggah oleh sumber klaim adalah foto Jair Messias Bolsonaro, Presiden Brasil ke 38 bukan foto Presiden Italia, Sergio Mattarella.
Hal ini dibuktikan dengan hasil pencarian dengan menggunakan Google Images.
Postingan itu mengambil foto atau tangkapan layar dari pidato Bolsonaro pada 17 Desember 2019 , pada acara Thanksgiving yang diadakan di Planalto Palace.
Bolsonaro menangis ketika dia menceritakan ketika ia diserang dengan pisau di Juiz de Fora (MG), selama kampanye pemilihan 2018.
“Bolsonaro mengingat saat-saat ketika dia berada di rumah sakit, setelah ditikam di Juiz de Fora, dan meminta Tuhan untuk tidak meninggalkan putrinya,” tulis kanal Youtube Planalto dalam deskripsi video jika diterjemahkan.