Virus Corona

Kepala Sekolah Diperiksa Polisi, Sebar Hoax Ada Pasien Positif Virus Corona di Desa Lemper Pamekasan

Oknum guru sekalgus Kepala Sekolah berinisial MS di Pamekasan, Madura, diperiksa polisi karena menyebar hoax soal virus corona.

Kolase / HO FB dan Bidhumas Polda Kaltim
ILUSTRASI - Penyebar hoax virus Corona di Balikpapan diamankan Polda Kaltim 

TRIBUNKALTIM.CO, PAMEKASAN  - Oknum guru sekalgus Kepala Sekolah berinisial MS di Pamekasan, Madura, diperiksa polisi karena menyebar hoax soal virus corona. 

Pelaku yang berdinas di sebuah sekolah di Kecamatan Omben Kabupaten Sampang ini menyebarkan informasi bahwa ada warga desa Lemper, Pamekasan, yang positif corona. 

Selain itu, isi dalam pesan suara yang dia sebar melalui grup WhatsApp juga membuat pernyataan, bahwa kebenaran informasi perihal adanya warga Desa Lemper yang positif terjangkit virus corona tersebut sudah dikonfirmasi kepada Kepala Desa Lemper.

Bahkan, dalam rekaman yang kini beredar viral di berbagai grup WhatsApp tersebut, MS juga menjelaskan perihal pekerjaan pasien yang dikabarkan olehnya positif terjangkit virus corona.

Beredarnya rekaman tersebut, sontak membuat resah masyarakat Pamekasan dan menjadi perbincangan publik.

Atas kelakuan MS, Kepala Desa Lemper langsung menyerahkan kasus tersebut ke Polsek Pademawu, dan hari ini MS langsung diperiksa.

Kepala Unit Reskrim Polsek Pademawu Pamekasan, Ipda Suyanto menyatakan, bahwa MS telah diperiksa oleh pihaknya, Rabu (25/03/2020).

Berdasar pengakuan dan klarifikasi dari MS, kata dia, mulanya MS sekitar pukul 10.00 WIB Selasa (23/3/2020) kemarin mendapat telepon dari salah satu Perangkat Desa Pademawu Barat.

Dalam percakapan melalui telepon itu, keduanya membahas perihal informasi yang belum diketahui kebenarannya bahwa ada seorang warga Desa Lemper yang terkena Virus Corona.

Mendengar infromasi itu, lalu MS meminta konfirmasi ke IPVB Pademawu melalui grup WhatsApp.

Di grup WA tersebut, berdasar penuturan MS, Kepala Desa Lemper juga tergabung.

Tak disangka, dalam perbincangan grup WA itu, ada salah satu anggota IPVB Pademawu mengkonfirmasi bahwa seorang warga Desa Lemper memang terpapar virus corona dan sedang diisolasi di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan.

Kemudian waktu itu juga, MS secara spontan membuat berita, dengan cara merekam suaranya memakai handphone merek Samsung J3 warna putih miliknya.

"Lalu berita tersebut dikirimkan oleh MS ke grup WA yang dia punya. Diantaranya dikirim ke grup WA alumni SPG 85 dan juga ke grup Wilker 4 Omben. Seketika berita melalui rekaman suara itu langsung viral dan menyebar kemana-mana," kata Ipda Suyanto kepada sejumlah media.

Ipda Suyanto juga mengaku, semalam pihaknya sudah mengecek dan mengkonfirmasi langsung kepada Kepala Desa Lemper perihal berita rekaman suara yang beredar viral tersebut apakah benar atau tidak.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved