Virus Corona
WHO Uji Coba Pasien Pertama Obat Corona, Bagaimana Kondisinya Setelah Minum Obat covid-19?
WHO uji coba pasien pertama obat Corona, bagaimana kondisinya setelah minum obat covid-19?
"Senyawa antivirus eksperimental yang disebut remdesivi, obat malaria chloroquine dan hydroxychloroquine, kombinasi dua obat HIV lopinavir dan ritonavir."
"Dan kombinasi yang sama ditambah interferon-beta, suatu penyampai sistem kekebalan yang bisa membantu melumpuhkan virus," jelas Dijen Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah.
Satu diantara obat yang muncul adalah Remsedivir, obat anti virus yang dikembangkan untuk Ebola, menurut Cen Asc.
Namun ketika periode Ebola itu terjadi, obat ini juga tidak banyak menunjukkan keberhasilan.
Sementara itu, sejumlah penelitian pada virus corona sudah menunjukkan hasil awal.
Namun para ahli penyakit menular memperingatkan data yang telah ada tidak bisa menjawab pertanyaan, apakah remdesivir bisa bekerja pada Covid-19.
Selain itu, anti virus ini atau remsedivir tidak memiliki rekam jejak untuk menyembuhkan virus corona.
Dimana mungkin virus ini lebih berbahaya daripada virus RNA lainnya.
Namun sebuah penelitian oleh University of North Carolina, Chapel Hill, menunjukkan hasil yang berbeda.
Dalam tabung percobaan dan penelitian pada hewan, obat ini bisa menghambat virus corona yang menyebabkan SARS dan MERS.
Fakta ini didukung laporan kasus dari The New England Journal of Medicine.
Jurnal ini melaporkan pasien pertama dengan COVID-19 di AS menunjukkan peningkatan yang signifikan pada gejalanya.
Ini terjadi selang beberapa jam setelah minum obat.
Bagaimana Kerja Remdesivir?
Sebelumnya, virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 merupakan virus yang menyerang RNA.