Liga 1
Arema FC Langsung Potong Gaji Pemain, Aji Santoso Minta Persebaya Surabaya Bayar Utuh Bulan Maret
Arema FC langsung realisasikan pemotongan gaji pemain instruksi PSSI, sedangkan Aji Santoso minta Persebaya Surabaya bayar utuh bulan Maret
Penulis: Cornel Dimas Satrio | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Arema FC langsung realisasikan pemotongan gaji pemain instruksi PSSI, sedangkan Aji Santoso minta Persebaya Surabaya bayar utuh bulan Maret.
Soal pemotongan gaji pemain, PSSI telah menginstruksikan agar klub Liga 1 hendaknya membayarkan ke pemain, pelatih, maupun official sebesar 25 persen dari gaji utuh.
Hal ini cukup beralasan, mengingat kompetisi Liga 1 terhenti akibat Virus Corona.
Respon berbeda diberikan oleh Arema FC dan Persebaya Surabaya terkait instruksi PSSI yang meminta pemotongan gaji pemain selama kompetisi Liga 1 terimbas Virus Corona.
Manajemen Arema FC tanpa pikir panjang, langsung merealisasikan instruksi PSSI itu pada Senin (30/3/2020).
Sedangkan pelatih Aji Santoso masih menunggu manajemen Persebaya Surabaya sembari meminta agar gaji pemain dibayarkan utuh untuk bulan Maret.
• Usir Bosan di Rumah, Penyerang Persebaya Main Game Bareng Bonek, Pemain Arema FC Pilih Baca Buku
• Kasus Positif covid-19 Pertama di Liga 1, Arema FC Ingin Perpanjang Libur, Persebaya Ikuti Aturan
• Tiru Persib, Eks Arema FC Joko Susilo Lakukan Ini untuk Skuad Persik Kediri Selama Liga 1 Libur
Reaksi tegas diperlihatkan Arema FC terkait pemotongan gaji pemainnya.
Manajemen Arema FC dikabarkan siap menuntaskan kewajiban 25 persen gaji pada pemain dan ofisial tim selama kompetisi Liga 1 2020 dihentikan hingga 29 Mei mendatang.
Manajemen Arema FC menerapkan kebijakan tesebut sebagai implementasi keputusan PSSI yang membolehkan melakukan perubahan kontrak kerja lantaran 'force majeure' atas terjadinya penyebaran Virus Corona atau covid-19 di seluruh dunia.
" Arema FC siap menjalankan kewajiban 25 persen kepada pemain dan official selama kompetisi dihentikan.
Mohon didoakan agar Virus Corona segera berlalu. Ikuti arahan pemerintah, agar semua lekas stabil," ujar CEO Arema FC, Agoes Soerjanto, Minggu (29/3/2020) melansir Surya.co.id.
Agoes menuturkan, keputusan PSSI soal kompetisi yang akan dihentikan hingga 29 Mei, karena Virus Corona dinilai sudah tepat.
Bagi Agoes, di tengah wabah Corona yang saat ini menjadi bencana untuk dunia, keselamatan semua pihak, khususnya masyarakat Indonesia, jauh lebih penting dibanding lainnya.
Sehingga pihaknya setuju kompetisi Liga 1 baru akan kembali digelar setelah situasi sudah memungkinkan.
" Arema FC loyal kepada keputusan PSSI dan LIB.
Sepak bola penting, tapi lebih penting kesehatan dan kebaikan semua warga dan negara.
Keputusan PSSI terbaik untuk itu semua," terang Agoes.
• Beda Cara Kapten Arema FC dan Pemain Senior Persebaya Nikmati Waktu Luang Libur Kompetisi Liga 1
General Manager Arema FC, Ruddy Widodo menuturkan, manajemen akan menjalankan keputusan PSSI terkait bayaran untuk pemain dan oficial tim Singo Edan.
"Jadi langkah Arema FC setelah ada putusan dari PSSI, hari Senin (30/3/2020), kami akan mengimplementasikan keputusan ( PSSI ) tersebut dengan mentransfer ke rekening seluruh pemain dan ofisial," terang Ruddy Widodo.
"Semoga keadaan cepat membaik, agar semuanya segera normal kembali," sambung Ruddy Widodo.
Sementara itu, Asisten pelatih Arema FC setuju dengan keputusan PSSI, yang meminta klub hanya membayar 25 persen kontrak tim karena 'force majeure'.
Iapun mengikuti instruksi yang ada.
"Ya, kita ikuti saja. Inikan termasuk force majeure di seluruh dunia. Sekarang gak usah mikir bola dulu.
Yang terpenting kita semua sama-sama berdoa semoga Allah SWT cepat menghilangkan Virus ini.
Setelah itu baru mikir bola lagi," kata Kuncoro.
Terpisah, Felipe Americo, pelatih kiper Arema FC menilai, mau tidak mau semua pihak harus mematuhi aturan pemerintah dan juga federasi.
Ini tak lain sebagai upaya agar wabah Corona segera mereda, sehingga kompetisi Liga 1 kembali berjalan normal.
"Saya pikir PSSI memiliki kompetensi untuk memutuskan apa yang terbaik untuk kita semua.
Kita harus menghormati keputusan yang diambil," ujar pelatih kiper asal Brasil itu.
Terkait keputusan Federasi soal pembayaran gaji pemain maksimal 25 persen selama jeda kompetisi ini, muncul penolakan dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI).
APPI menilai dengan hanya dibayar 25 persen dari gaji yang seharusnya, para pemain jadi pihak yang paling dirugikan.
Apalagi pada awal bulan Maret seluruh pemain masih bermain sebelum kompetisi dihentikan.
Tidak hanya bermain, para pemain juga hingga kini masih menjalankan kewajibannya dengan agenda latihan yang di jadwalkan klub, meski dikerjalan di rumah.
• Kasus Positif covid-19 Pertama di Liga 1, Arema FC Ingin Perpanjang Libur, Persebaya Ikuti Aturan
Aji Santoso minta manajemen Persebaya bayar utuh di bulan Maret
Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso angkat bicara soal keputusan PSSI yang meminta tiap klub membayarkan maksimal 25 persen gaji pemain, pelatih dan ofisial selama Liga 1 2020 ditunda.
Ia memberikan respon berbeda dari Arema FC terkait kebijakan pemotongan gaji pemain.
Aji Santoso memaklumi keputusan PSSI ditengah situasi yang kurang kondusif akibat pandemi penyebaran Virus Corona.
Eks pelatih Arema FC, Aji Santoso menilai pembayaran 25 persen gaji tersebut merupakan langkah yang bijak dan ideal di tengah situasi yang sulit seperti saat ini.
Namun Aji Santoso mengusulkan kepada manajemen tim agar gaji bulan Maret ini dibayar utuh.
Pasalnya pemain, pelatih, dan ofisial tim masih aktif menggelar sesi latihan hingga menjalani dua laga awal kompetisi musim ini.
Aji Santoso mengungkapkan jika dalam waktu dekat tim pelatih akan segera berkoordinasi dengan manajemen untuk mengambil keputusan serta langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh tim.
Termasuk program latihan yang diberikan tim pelatih kepada pemain Persebaya Surabaya selama mereka melakukan social distancing di rumah masing-masing.
“Kami bisa memahami situasi ini yang jelas kami akan taat mengikuti aturan yang diputuskan federasi."
"Langkah Kami berikutnya koordinasi bersama pengurus,” kata Aji Santoso dikutip dari laman Liga Indonesia.
Kemudian Aji Santoso menjelaskan jika latihan tim tetap berjalan dalam bentuk individual training.
• Kisah Anak Asuh Aji Santoso di Persebaya Terpisah dari Keluarga Akibat Negaranya Lockdown
Menurutnya program individual training dirasa cocok dilakukan bagi pemain selama mereka berada di rumah masing-masing.
Selain untuk menjaga kebugaran juga untuk menghilangkan rasa bosan setelah beberapa bulan ke depan tidak bergelut dengan aktivitas di lapangan seperti biasanya.
“Latihan iya tetap yang penting ada latihan individual training."
"Saya sampaikan untuk membantu pemerintah mengatasi Virus Corona dengan cara stay at home, kalau tidak urgent banget tidak usah keluar,” ungkap mantan pelatih Persela Lamongan itu.
(*)
IKUTI >> Update Liga 1