Virus Corona

Masker Bedah Langka, Seberapa Efektif Masker Kain Cegah Penyebaran Virus Corona? Ini Kata Dokter!

Masker bedah langka, seberapa efektif masker kain cegah penyebaran Virus Corona? Ini kata dokter!

Kolase TribunKaltim.co / freepik.com
Masker penangkal Virus Corona 

TRIBUNKALTIM.CO - Masker bedah langka, seberapa efektif masker kain cegah penyebaran Virus Corona? Ini kata dokter!

Demi mencegah penyebaran Virus Corona, penggunakan alat pelindung diri seperti masker dipakai sejumlah masyarakat.

Namun, masker kesehatan atau masker bedah yang biasanya mudah dijualbelikan di pasaran kian langka.

Tak hilang akal, masyarakat Indonesia menggunakan masker kain untuk mencegah penyebaran Virus Corona.

Ya, masker bedah dinilai mampu menahan droplet yang ketika batuk, bicara, maupun bersin.

Virus Corona menular melalui droplet atau percikan.

Mulai 1 Mei, Pemerintah China Larang Konsumsi Anjing dan Hewan Liar, Diklaim Penyebab Virus Corona

Divonis Positif Covid-19, WHO Ungkap Waktu yang Dibutuhkan untuk Sembuh dari Infeksi Virus Corona

Resmi Kategori Covid-19 Bertambah, Kemenkes Jelaskan Soal OTG, Di China Mulai Melonjak

4 Promo Telkomsel Selama Wabah Virus Corona untuk Pekerja dan Nonton, Kuota Gratis untuk Pelajar

Masker berfungsi untuk menyaring percikan tersebut.

Ada masker yang disarankan untuk digunakan yakni masker bedah bagi masyarakat dan masker N95 bagi petugas medis yang berkontak langsung dengan pasien.

Namun, masker bedah kini sulit ditemukan.

Juru bicara pemerintah untuk penangan Virus Corona Achmad Yurinato menyebut masker berbahan dasar kain dapat dijadikan alternatif.

Masker kain menjadi pilihan terakhir karena kelangkaan masker bedah.

"(Penggunaan masker berbahan dasar kain) ini lebih baik dibanding tanpa pakai masker," kata Yuri, Rabu (25/3/2020), dikutip dari Kompas.com.

Masker bedah pada umumnya digunakan karena memiliki lapisan yang dapat menahan droplet (percikan air ludah).

Adapun droplet merupakan sumber terjadinya penularan virus, karena dapat berpindah dari orang yang sakit ke orang sehat.

Menurut Yuri, masker kain juga punya fungsi yang sama sebagai penahan droplet, baik droplet pemakai maupun orang lain.

"Masker kain menahan droplet pemakai, dan bisa menahan droplet orang lain," ujarnya.

Sama seperti surgical mask, menurut Yuri, masker berbahan dasar kain juga tak boleh digunakan lama-lama.

Pengguna masker kain yang tidak sedang batuk dianjurkan mengganti masker tiap tiga jam sekali, sedangkan yang tengah flu disarankan mengganti masker lebih sering lagi.

Tak seperti surgical mask yang hanya dapat digunakan sekali pakai, masker kain dapat dipakai lebih dari satu kali, dengan catatan rajin dicuci.

Yuri pun menegaskan bahwa pencucian masker kain harus menggunakan sabun dan dipastikan bersih.

"Tetap cuci tangan pakai sabun mutlak," kata dia.

Masih mengutip sumber yang sama, Dokter dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RSUP Persahabatan Erlina Burhan memberi penjelasan terkait efektivitas masker kain sebagai pencegah penularan virus.

Menurut Erlina, masker kain kurang efektif mencegah penularan virus bila dibandingkan dengan masker bedah.

Sebab, kata dia, masker tersebut tidak bisa menahan percikan yang keluar dari mulut atau droplet sepenuhnya.

"Jadi pencegahan keluarnya droplet dari batuk atau bersin itu pada pemakai kalau yang dropletnya, beratnya besar ia bisa, tapi kalau dropletnya kecil tidak bisa tidak masker kain ini ya," kata Erlina saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (1/4/2020).

Cara Aman Berkendara Motor di Tengah Pandemi Corona, Penting Perhatikan Hal Ini

Jokowi Dikritik Berubi-tubi, Dianggap Lamban Atasi Virus Corona di Indonesia, Luhut Pasang Badan

Ahli Temukan Gejala Virus Corona yang Paling Mudah Dikenalii, Beda dengan Flu Biasa

Kenali Gejala Baru Virus Corona, Pasien Alami Batuk Kering dan Kelelahan, Waspada saat Sesak Napas

Erlina menjelaskan, kemampuan filtrasi masker kain hanya mampu menahan 10 sampai 60 persen partikel dengan ukuran tiga mikron.

Masker kain, lanjut dia, juga tidak mampu menahan partikel aerosol dan airborne atau partikel yang ada di udara.

"Masker kain ini bila dalam keadaan terpaksa bisa dipakai, tapi memang tidak sebaik seefektif masker bedah," ujar dia.

Namun, penggunaan masker kain tetap memiliki beberapa keuntungan, yakni bisa dipakai secara berulang.

Ia mengingatkan sebelum dipakai berulang, masker kain harus dicuci terlebih dahulu.

"Perlu dicuci dengan deterjen dan bila perlu memakai air panas. Karena deterjen dan air yang hangat itu bisa mematikan virus," ucap Erlina.

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Terpaksa Gunakan Masker Kain karena Masker Bedah Langka, Ini Efektivitasnya Menyaring Virus Corona, https://jabar.tribunnews.com/2020/04/03/terpaksa-gunakan-masker-kain-karena-masker-bedah-langka-ini-efektivitasnya-menyaring-virus-corona?page=all
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved