Virus Corona di Bontang
Kelakar Direktur RSUD Bontang di Tengah Penanganan Covid-19, Sebut Perawatnya Makin 'Hitam Manis'
Direktur RSUD Taman Husada Bontang, I Made Gusti Suardika mengatakan tenaga medisnya semakin hitam. Lantaran setiap hari wajib olah raga dan berjemur
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Mathias Masan Ola
Mereka bertugas mengasup gizi dan obat lewat makanan maupun suntikan kepada pasien. Melakukan pengecekan berkala, hingga hal remeh yang dianggap dirinya menyenangkan; ngobrol dengan pasien. "Anda bisa bayangkan teman-teman dokter pakai baju astronot. Lima jam tak boleh ganti pakaian, makan minum dibatasin," bebernya
"Sekali lagi saya dan keluarga mendoakan kepada tim medis yang sudah merawat saya, dalam sholat dan doa saya semoga mendapat pahala berlimpah dari Allah SWT," tambahnya.
Pun demikian dengan Arniwati (24) yang mengaku salut dengan profesi yang dilakoni para dokter dan medis. Mereka benar-benar berdiri di garda paling depan dalam ancaman wabah pandemi Covid-19.
Hal itu bukan pepesan kosong. Ia saksikan dengan mata kepalanya sendiri. Bagaimana perjuangan mereka mengurus pasien terekam jelas di dalam kepala perempuan berhijab ini.
Di tengah ketakutan, kepanikan dan kelelahan mereka, para petugas rumah sakit tak kehilangan senyumnya. Barangkali hal itulah yang jadi obat mujarab untuk menenangkan hati para pasien yang terindikasi terpapar Covid-19 di RSUD Bontang. "Terima kasih dokter dan perawat di seluruh Indonesia," ucapnya. (Tribunkaltim.co/Fachri)
IKUTI >> Update Virus Corona
IKUTI >> Update Virus Corona di Bontang