Posting Video Hoax Ojol Kena Covid-19, Pria di Balikpapan Terciduk dan Diancam 6 Tahun Penjara
Posting Video Hoax Ojol Kena Covid-19, Pria di Balikpapan Terciduk dan Diancam 6 Tahun Penjara
Penulis: Zainul |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Seorang pria di kota Balikpapan, Kalimantan Timur, bernisial H (38) harus berurusan dengan pihak kepolisian dan mempertanggungjawabkan perbuatannya lantaran melakukan penyebaran berita bohong alias hoax di media sosial.
Pria tersebut merupakan warga Gunung Pasir, Kelurahan Telaga Sari, Kecamatan Balikpapan Kota.
Ia dijemput paksa di rumahnya oleh petugas dari unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Polresta Balikpapan pada Minggu (5/4/2020) malam.
Bapak satu orang anak itu diketahui melakukan penyebaran berita hoax terkait capture video yang memperlihatkan seorang driver ojek online (ojol) yang terbaring di atas motornya diduga terkena Virus Corona.
Oleh pelaku, capture video tersebut kemudian disebar melalui laman media sosial group jual beli online Facebook Balikpapan.
Dalam postingannya, pelaku menyebutkan kejadian dalam capture video tersebut merupakan driver ojol yang beroperasi di wilayah kota Balikpapan.
Padahal sebenarnya kejadian dalam video tersebut berasal dari kota Bandung.
"Foto gojek kena covid-19, astaghfirullahuladzim," tulis pelaku dalam captionnya.
Sontak saja, postingan pelaku tersebut langsung viral di media sosial dan membuat banyak warganet yang mengaku panik.
"Wihh njir, harus gimana ini sudah makin bahaya eh Balikpapan sudah gak aman trnyata," tulis akun bernama Linda
Saat diinterogasi petugas di Mapolresta Balikpapan, Senin (6/4/2020), pelaku mengaku mendapatkan video tersebut awalnya dari Instagram kemudian oleh pelaku langsung di-capture dan disebar di grup media sosial Facebook.
"Saya lihat dari Instagram ada, itu (Driver Ojol) kena Virus Corona, kesalahan saya tidak konfirmasi.
Cuma saya lihat di fotonya kan dia ada masuk di rumah sakit saya pikir kena (Virus Corona). Saya menyimpulkan sendiri," kata pelaku yang sudah mengenakan kostum oranye di Mapolresta Balikpapan
Lebih lanjut, ia mengemukakan permohonan maafnya telah melakukan penyebaran berita hoax dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
"Saya pribadi mohon maaf bila punya salah tidak ada maksud mau bohongin siapapun bahkan saya benar-benar tidak tahu," tuturnya.