Virus Corona
Kronologi Pasien Positif Corona di Samarinda Ngamuk Tolak Diisolasi Ancam Petugas Pakai Pecahan Kaca
Seorang pasien yang dinyatakan positif virus Corona atau covid-19 di Samarinda mengamuk .
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan menerapkan karantina rumah kepada yang bersangkutan.
Dan ia menjelaskan bahwa pasien tersebut menolak untuk dirawat. Ditanya mengenai apakah seorang pasien memiliki hak untuk menolak diisolasi di Faskes (Fasilitas Kesehatan) atau di rumah sakit, ia menjawab hal tersebut.
"Bukan masalah hak atau kewajiban, tapi patuh atau tidak pada imbauan Pemerintah dalam upaya penanggulangan covid-19," tegasnya.
Identitas Pasien Beredar di WhatsApp Grup
Gemas dengan tingkah sang pasien positif Virus Corona, data pasien berinisial N itu pun beredar di grup-grup WhatsApp.
Termasuk alamat lengkap pasien.
Penyebar data ini mengungkap agar warga hati-hati dan tak melakukan kontak dengan pasien tersebut.

Update Virus Corona di Kaltim, Hadiri Pernikahan Teman di Makassar, Warga Samarinda Positif Corona
Bukan dari kluster Gowa, namun pria berumur 23 tahun ini diduga tertular Virus Corona atau covid-19 saat kembali dari provinsi yang sama, yakni Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan ( Sulsel ).
Menurut riwayat perjalanannya pada Sabtu (7/3/2020) lalu, pasien melakukan perjalanan ke daerah tempat Benteng Rotterdam berada. Setelah dari kota itu, pasien lalu merasakan keluhan menurunnya kesehatan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 ( Virus Corona ) Provinsi Kaltim, Andi M Ishak mengemukakan, pasien ke Makassar dalam rangka menghadiri pernikahan teman.
“Kemudian pada Senin (16/3/2020), pasien kembali ke Samarinda melalui Bandara Udara (Bandara) Aji Pangeran Temenggung Pranoto (APTP) Samarinda. Tidak lama setelah itu, keluhan kesehatan mulai dirasakan,” katanya.
Lebih lajut, pria yang juga menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kaltim ini menyebutkan, pasien tidak lantas mengakses fasilitas kesehatan.
Pasalnya, baru dua pekan setelah kepulangannya dari Makassar pasien baru melakukan upaya pengobatan di fasilitas kesehatan.
BACA JUGA