Virus Corona
Selain Amerika dan Eropa, WHO Beber Indonesia Bisa Jadi Sarang Virus Corona, Yurianto Singgung PSBB
Selain Amerika Serikat dan Eropa, WHO beber Indonesia bisa jadi sarang Virus Corona, Achmad Yurianto singgung PSBB
Senior Advisor on Gender and Youth to the WHO DG Diah Saminarsih menyampaikan bahwa potensi pergeseran gelombang episentrum wabah ke wilayah Asia Tenggara ini bisa jadi sangat besar jika tidak terkontrol dari sekarang.
Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara.
Selain itu, India di Asia Selatan juga disorot WHO sebagai negara yang padat penduduk.
"Indonesia dan India, apabila epidemi tidak terkontrol di dua negara tersebut, maka kawasan Asia Tenggara menjadi episentrum baru (covid-19) di dunia," kata Diah dalam diskusi daring bertajuk "Hari Kesehatan Dunia 2020: Aksi Nyata Masyarakat Sipil di Masa Pandemi", Kamis (9/4/2020).
Saat ini, episentrum ada di Amerika dan Eropa.
• Dalam Situasi Sulit Akibat Corona, Disnakertrans Kukar Minta Perusahaan Tetap Bayarkan THR Pekerja
Di Amerika Serikat, angka kematian bahkan bisa mencapai sekitar 1.000 kematian per hari.
"Kita tentu ingin menghindari ini terjadi di kawasan Asia Tenggara, termasuk menghindari ini terjadi di Indonesia," ujar dia.
Oleh sebab itu, Diah berujar Indonesia sebagai negara yang "terlambat" terinfeksi Virus Corona bisa mengambil pelajaran akan hal-hal yang dilakukan di negara lain.
Vaksin yang dibiayai Bill Gates Diuji coba
Di tempat lain, secercah harapan muncul di tengah ketidakpastian kapan wabah covid-19 akan berakhir.
Sebuah vaksin anti - Virus Corona akan diuji coba secara klinis setelah mendapat restu dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Vaksin itu diajukan oleh perusahaan bio teknologi yang berbasis di Pennsylvania, Amerika Serikat bernama Inovio Pharmaceuticals.
Pengembangan vaksin ini, turut disokong oleh pendiri Microsoft, Bill Gates, beserta sang istri, Melinda Gates melalui yayasan Bill and Melinda Gates Foundation.
Pasangan tersebut memang dikenal sebagai filantropi yang kerap menyumbangkan harta kekayaannya untuk kegiatan sosial.
Selain disokong yayasan milik Bill Gates, eksperimen ini juga didukung yayasan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations.