Prajurit TNI Tembak 5 Polisi, Danrem Pasang Badan, Angggota Yonif 755 yang Bentrok Vs Polri Ditarik

Aksi prajurit TNI tembak 5 polisi, Danrem pasang badan, angggota Yonif 755 yang bentrok Vs Polri ditarik ke Jayapura

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/HO
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, dan Vice Presiden Security and Risk Management (VP SRM) PT Freport Indonesia Arief Nasuha bersiap melakukan peninjauan tempat kejadian perkara (TKP) penembakan karyawan Freeport di Kantor PTFI, di Kuala Kencana, Timika, Papua, Selasa (31/3/2020). Tiga Karyawan PT Freeport Indonesia menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kuala Kencana, Timika, Papua, pada Senin 30 Maret 2020. 

TRIBUNKALTIM.CO - Aksi prajurit TNI tembak 5 polisi, Danrem pasang badan, angggota Yonif 755 yang bentrok Vs Polri ditarik ke Jayapura.

TNI memastikan akan mengusut tuntas kasus penembakan yang dilakukan prajuritnya di Satgas Yonif 755, terhadap 5 anggota polisi.

Diketahui, 3 diantara polisi yang jadi korban tembak tersebut tewas.

TNI dan Polri pun langsung membentuk tim guna mencari tahu penyebab bentrok berdarah yang dipicu hal sepele, tersebut.

Komandan Korem atau Danrem 172/PWY Kolonel Inf J Binsar Parluhutan Sianipar menyesalkan adanya bentrokan yang terjadi antara anggota TNI dengan Polri di Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Memberamo Raya, Papua, pada Minggu (12/4/2020) sekitar pukul 07.40 WIT.

Akibat peristiwa itu, tiga anggota Polres Mamberamo Raya tewas saat terlibat bentrok dengan anggota Satgas Yonif 755.

Pakar Beber Pasien Virus Corona 01-02 Tak Tertular Warga Jepang, Infeksi di Wilayah Anies Baswedan

 Mengejutkan! Stafsus Ungkap Kondisi Budi Karya Usai Disebut Sembuh dari Corona, Ternyata Belum Pasti

 Bukan ke Anies Baswedan, Jokowi Justru Minta Kapolri Idham Azis Pastikan Program Ini Berjalan di DKI

"Saya sesalkan kejadian ini.

Saya bertanggung jawab karena satgas ini merupakan bagian dari saya.

Saya selaku komandan meminta maaf mungkin selaku komandan saya kurang penekanan terhadap anggota, walaupun ini kesalahan anggota saya," kata Binsar, saat dihubungi, Senin (13/4/2020).

Pasca-kejadian itu, ia memastikan anggota Satgas Yonif 755 yang terlibat bentrok dengan anggota Polres Mamberamo Raya akan ditarik ke Jayapura.

"Pos ini saya tarik dan saya kosongkan, dan akan ditindak sesuai hukum yang berlaku dan percayalah karena nanti akan dikawal.

Pos ini nantinya akan digantikan dari satuan teritorial dari kodim," ujarnya.

Penarikan anggota pos tersebut, kata Binsar, tidak lain untuk mempercepat proses penyelidikan atas kejadian tersebut.

"Kami terus berkoordinasi dengan pihak Polda Papua.

Di mana kemarin (12/4/2020) dan hari ini kami sudah lakukan penyelidikan kepada anggota pos Pamrahwan dan pers Polres Membramo Raya," ungkap Binsar.

Diberitakan sebelumnya, pertikaian antara oknum TNI-Polri terjadi di Kabupaten Memberamo Raya, Papua, Minggu pagi pukul 07.40 WIT.

Pertikaian ini melibatkan oknum anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya, di Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, pertikaian itu akibat salah paham.

 Terungkap, Corona Menyebar ke Seluruh Dunia Ternyata Lewat 3 Jalur Berbeda, 2 Hewan Ini Jadi Sorotan

 DIREKAM & VIRAL, Detik-detik Polisi Pungli lalu Ludahi Pengendara Mobil di Medan, Begini Nasibnya

Akibat pertikaian itu, tiga anggota polisi meninggal dunia, dan dua anggota polisi lainnya terluka terkena tembakan.

“Akibat kesalahpahaman tersebut 3 orang anggota Polri meninggal dunia atas nama Briptu Marcelino Rumaikewi, Briptu Alexander Ndun dan Bripda Yosias mengalami luka tembak di leher dan dada sebelah kiri dan paha bagian kiri,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal dikutip dari TribunPapua.com.

Selain itu, ada juga dua anggota polisi yang mengalami luka tembak yakni, Bripka Alva Titaley anggota Reskrim Polsek Mamteng, dan Brigpol Robert Marien anggota SPKT Polsek Mamteng.

Tim gabungan diterjunkan

Pasca-bentrokan tersebut, Kapolda Papua Irjen Irjen Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab bertolak ke Mamberamo Raya pada Senin (13/4/2020).

Sedangkan di Mamberamo Raya, Kapolres dan Dandim 1702/Sarmi telah melakukan upaya penyelesaian masalah

Tak hanya itu. Pangdam XVII/Cenderawasih dan Kapolda Papua juga menurunkan Tim Gabungan untuk menyelidiki.

Sehingga mendapat fakta-fakta kronologis yang sebenarnya. 
Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto mengatakan saat ini tim gabungan sedang bekerja untuk mengumpulkan sejumlah fakta di lapangan.

"Sampai dengan keterangan pers ini diterbitkan pihak Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua sedang menurunkan Tim Gabungan untuk melakukan penyelidikan di TKP dalam rangka mendapatkan keterangan, fakta-fakta kronologis yang sebenarnya," tulis Eko, Minggu (12/4/2020).

Sementara itu, Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengatakan, tim gabungan yang diterjunkan bertugas untuk mengusut tuntas kasus ini.

Ia berjanji akan menindak tegas prajuritnya yang terbukti bersalah.

"Apa-apa yang sudah terjadi di lapangan karena ini miss komunikasi, tetapi bukan berarti selesai.

Tindakan hukum tetap berjalan untuk kita menegakkan sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Herman.

Ia juga mengucapkan ikut berbela sungkawa atas kejadian tersebut.

"Saya mewakili seluruh prajurit di Kodam XVII/Cenderawasih ikut berdukacita bagi saudara-saudara kita yang sudah mendahului, dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, keikhlasan dan kesabaran," kata Herman.

 TERUNGKAP, Kronologi Bentrok TNI vs Polri, Belasan Polisi Datangi Pos Batalyon Buat Perhitungan

 Tewaskan 3 Personel Sabhara dan Reskrim Polri, Ini Sikap Tegas Pangdam ke Prajurit TNI Satgas Yonif

Kapolda Papua Tarik Senjata

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengimbau semua anggota baik Polri maupun TNI untuk tetap tenang dan tidak terhasut untuk melakuan aksi balasan.

Paulus juga meminta seluruh perwira dapat menenangkan anggotanya.

“Kami akan konsolidasi untuk menenangkan semua anggota kami, prajurit kami, terutama perwira di lapangan untuk bisa menenangankan semuanya dan tidak keluar dari komando,” kata Paulus, di Base Ops Lanud Silas Papare, Minggu (12/4/2020) petang.

Paulus telah menginstruksikan untuk menarik senjata yang dipegang anggotanya di masing-masing satuan.

“Semua yang memegang senjata kami tarik, dan kami amankan agar tidak ada aksi balasan," kata Paulus.

Tak hanya itu, Paulus Waterpauw juga telah memerintahkan seluruh anggota Mapolres Mamberamo Raya beserta dengan keluarganya untuk tidak keluar dari Mako sampai masalah tersebut tuntas.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bentrok TNI-Polri Tewaskan 3 Polisi di Papua, Danrem 172/PWY: Saya Bertanggung Jawab", https://regional.kompas.com/read/2020/04/13/21284111/bentrok-tni-polri-tewaskan-3-polisi-di-papua-danrem-172-pwy-saya-bertanggung?page=all.


Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved