Virus Corona
Ridwan Kamil dan Anies Baswedan Kompak Minta KRL Distop, Begini Jawaban Jajaran Luhut Pandjaitan
Ridwan Kamil dan Anies Baswedan kompak minta KRL distop selama PSBB, begini jawaban jajaran Luhut Binsar Pandjaitan
TRIBUNKALTIM.CO - Ridwan Kamil dan Anies Baswedan kompak minta KRL distop selama PSBB, begini jawaban jajaran Luhut Binsar Pandjaitan.
Dua provinsi bertetangga, Jawa Barat dan DKI Jakarta kompak meminta penghentian KRL, demi mencegah penyebaran Virus Corona atau covid-19.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta kepada Menteri Perhubungan saat ini, Luhut Binsar Pandjaitan untuk menghentikan operasional KRL.
Pun demikian dengan Ridwan Kamil setelah menerima permintaan dari beberapa kepala daerah di Jawa Barat yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengusulkan agar operasional kereta rel listrik ( KRL) commuter line dihentikan selama pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) diterapkan.
• Kabar Gembira, Usai Daya 450 VA dan 900 VA, Pemerintah Jokowi Buka Peluang Diskon Listrik 1.300 VA
• Detik-detik Najwa Shihab Tertunduk Menangis di Mata Najwa, Sopir Jenazah covid-19 Sebut Bulan Puasa
• KFC Susul Ramayana, Rumahkan Ratusan Karyawan Karena PSBB, Gaji di Bawah UMP Kena Potong 30 Persen
Anies Baswedan menyampaikan usulan itu kepada Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan pada Selasa (14/4/2020).
"Saya dua hari yang lalu mengusulkan kepada Pak Menhub Ad Interim untuk operasi kereta commuter dihentikan dulu selama kegiatan PSBB berlangsung," ujar Anies Baswedan, Kamis (16/4/2020).
Anies Baswedan menyampaikan itu dalam rapat virtual bersama Tim Pengawas DPR RI untuk Penanggulangan covid-19 yang disiarkan langsung akun YouTube DPR RI.
Menurut Anies Baswedan, Kementerian Perhubungan saat ini masih membahas usulan tersebut.
"Menurut jawaban yang diterima, ketika nanti bantuan sosial sudah berhasil diturunkan, maka pembatasan operasi itu akan dilakukan," kata Anies Baswedan.
Usulan penghentian operasional KRL tak hanya disampaikan Anies.
Lima kepala daerah tingkat kota dan kabupaten di Bogor, Depok, Bekasi, juga sepakat mengusulkan penghentian sementara operasional KRL saat penerapan PSBB.
Usulan tersebut dibuat secara kolektif dan disampaikan kepada Menteri Perhubungan, Gubernur DKI Jakarta, dan Gubernur Jawa Barat.
Langkah penghentian sementara operasional KRL tersebut dinilai mampu menekan penyebaran covid-19.
• Saat Kasus Covid-19 Tembus 5.516, Achmad Yurianto Selipkan Kabar Gembira di Wilayah Anies Baswedan
"Kenapa ditutup, karena risikonya terlalu besar.
Dengan kondisi seperti sekarang, di mana pengendaliannya lemah, kami tidak bisa menjamin pembatasan social distancing di dalam kereta bisa terwujud," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim, Selasa.
Luhut Binsar Pandjaitan Sempat Tanya Anies Baswedan
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat menanyakan masih banyaknya warga dari kota-kota pinggiran yang masih mengalir ke Jakarta meksi Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) sudah diberlakukan di ibu kota, kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam video conference bersama awak media, Selasa (14/4/2020).
• Bukan Andi Taufan, Stafsus Milenial Jokowi Pilih Mundur Usai Ruang Guru Jadi Mitra Kartu Pra Kerja
• Lebih Dulu dari Jokowi, Diam-Diam, Anies Baswedan Sudah Antisipasi Virus Corona Jakarta, Ada Kodenya
• Jokowi Dapat Ancaman dari BEM Seluruh Indonesia, Bakal Lancarkan Aksi Andai Presiden Tak Lakukan Ini
"Pak Gubernur DKI Anies bicara sama saya, jadi kami koordinasikan baik-baik saja (terkait PSBB ini)," ujar Luhut.
Luhut Binsar Pandjaitan yang juga menjabat sebagai Menteri Perhubungan (Menhub) ad interim itu mencontohkan masih banyak warga luar Jakarta yang menggunakan KRL datang ke ibu kota di tengah situasi pandemi corona.
"Mengenai KRL ini, saya bilang 'Pak Anies, tolong juga dilihat kenapa masih banyak orang yang ke Jakarta?'," kata Luhut.
Saat ini pemerintah pusat memang tengah menerapkan kebijakan PSBB, begitu pula pemerintah daerah yang mulai memberlakukan sistem ini untuk menekan angka penyebaran VIrus Corona.
Anies Baswedan Minta Warga Bersabar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta agar semua pihak bersabar terkait masalah yang menimpa Indonesia akibat Virus Corona.
Anies Baswedan meminta agar masyarakat mau disiplin menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)..
• Bukan Andi Taufan, Stafsus Milenial Jokowi Pilih Mundur Usai Ruang Guru Jadi Mitra Kartu Pra Kerja
• Lebih Dulu dari Jokowi, Diam-Diam, Anies Baswedan Sudah Antisipasi Virus Corona Jakarta, Ada Kodenya
• Jokowi Dapat Ancaman dari BEM Seluruh Indonesia, Bakal Lancarkan Aksi Andai Presiden Tak Lakukan Ini
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Selasa (14/4/2020), mulanya Anies Baswedan memberikan dua pilihan kepada masyarakat.
Dalam kesempatan sejumlah masyarakat yang terdampak Virus Corona juga datang, termasuk pedagang kaki lima yang sempat mengungkap keadaannya akibat wabah tersebut.
Pilih disiplin menerapkan PSBB hingga masalah Virus Corona cepat selesai atau dibuat longgar namun masalah ini tidak segera selesai.
Sedangkan, masalah Virus Corona tak hanya menyangkut dunia kesehatan.
Lantas, Anies Baswedan meminta masyarakat bisa meniru apa yang terjadi di Vietnam dan Selandia Baru.
Di sana, masalah Virus Corona relatif bisa teratasi dengan baik.
"Pilihannya sekarang Bang Karni Ilyas, disiplin supaya cepat selesai atau kita longgar, rileks tapi butuh waktu lama."
"Contohnya ada lihat Vietnam, lihat Selandia Baru mereka lakukan amat disiplin, amat ketat, tapi sekarang mereka sudah mulai bisa mengatakan, kami mulai terbebas," ungkap Gubernur 50 tahun ini.
Jika peraturan PSBB dibuat santai maka yang terjadi adalah wabah Virus Corona akan terjadi lebih lama.
"Atau kita pilih dibuat longgar, dengan cara longgar memang sebagian masih bekerja, sebagian masih beraktifitas, tetapi dampaknya menjadi lebih panjang," ucapnya.
Menurutnya penderitaan akibat Virus Corona terjadi kepada semua orang.
"Nah kami meresa penderitaan yang harus dialami oleh kita semua jangan diperpanjang, kita disiplinkan, kita tuntaskan cepat, sesudah itu kita bangkitkan kembali," pungkasnya.
Lalu, ia meyakinkan masyarakat bahwa pemasukan yang hilang akibat Virus Corona akan tetap kembali.
Namun, nyawa yang hilang akibat wabah tersebut tentu tak bisa dihidupkan lagi.
"Seperti yang saya katakan tadi pekerjaan yang sekarang hilang, Insya Allah nanti dapat gantinya dan mudah-mudahan lebih baik."
"Tapi saudara-saudara kita yang sudah terlanjur dimakamkan tidak bisa dikembalikan," ujar dia.
Anies mengakui hal ini tak mudah, namun Gubernur lulusan Universitas Gadjah Mada ini percaya bahwa masyarakat Indonesia bisa menghadapinya.
Lalu, ia menyinggung soalnya banyaknya pendatang dari luar daerah Jakarta yang kemudian tinggal di Ibu Kota.
"Nah ini pilihan yang tidak mudah ini perjalanan yang tidak ringan, tapi saya perlu sampaikan pada semua Bang Karni."
"Bangsa ini itu bangsa petarung, bangsa kuat dan ini yang datang ke Jakarta, dari Solok, dari (daerah) sulit air, dari banyak tempat di Indonesia berada di Jakarta, semua orang tangguh," singgung Anies.
• Prediksi covid-19: Jumlah bisa Mencapai 1,3 Juta Kasus, Puncak Pandemi Mei 2020 dan Gelombang Kedua
Menurutnya, para pendatang itu sosok yang tangguh berani bertahan hidup di Jakarta.
Sehingga, Anies yakin bahwa masyarakatnya di Jakarta itu bisa melewati masalah wabah ini.
"Kalau tidak berani, tidak tangguh, tidak datang ke Jakarta memilih tantangan yang kecil."
"Karena itu saya percaya bahwa kita semua memiliki keyakinan, di balik hal yang berat ini bangsa kita punya tradisi menghadapi kesulitan dan berhasil melampaui dengan baik," pungkasnya.
IKUTI >> Update virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anies Usul Luhut Hentikan Operasional KRL Selama PSBB", https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/16/17412431/anies-usul-luhut-hentikan-operasional-krl-selama-psbb.