Virus Corona
Khofifah Setuju PSBB di Surabaya, Susul Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, Risma Pilih Bungkam
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sepakat PSBB di Surabaya, susul Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, Walikota Tri Rismaharini alias Risma bungkam
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sepakat terapkan PSBB di Surabaya, susul Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, Walikota Tri Rismaharini alias Risma pilih bungkam.
Akhirnya Surabaya bakal menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) guna memutus rantai persebaran covid-19.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sudah memberi lampu hijau kepada Walikota Surabaya, Tri Rismaharini untuk menerapkan PSBB.
Pasalnya Surabaya menjadi penyumbang kasus Virus Corona terbesar di Jatim saat ini.
Diprediksi PSBB bakal diterapkan dalam waktu dekat di Surabaya.
• Akhirnya Risma Tiru Cara Anies Baswedan Cegah Virus Corona? Bahas PSBB Surabaya Bareng Khofifah
• Terungkap Asal Mula Corona di Wilayah Risma, Menular ke Jarak 50 M dari Pasien Pertama di Surabaya
• Ketimbang PSBB, Risma Ngotot Pakai Cara Ini ke Warga Meski Kasus Virus Corona di Surabaya Meningkat
Dengan demikian, Walikota Risma bakal menyusul Anies Baswedan dan Ridwan Kamil menerapkan PSBB seperti di Jakarta dan Jawa Barat.
Keputusan untuk menerapkan PSBB di Surabaya sudah dibahas dalam rapat koordinasi yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa selaku Gubernur Jatim, Minggu (19/4/2020).
Pertemuan yang berlangsung tertutup itu, dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini secara langsung di Gedung Negara Grahadi.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sepakat agar Surabaya segera menerapkan PSBB guna menekan laju penyebaran Virus Corona di Jawa Timur.
Bahkan Khofifah meminta anak buahnya segera melengkapi dokumen persyaratan untuk mengajkan rencana PSBB Surabaya ke Pemerintah Pusat.
Terkait rencana PSBB di Surabaya, Walikota Tri Rismaharini alias Risma justru memilih bungkam.
Koordinator Protokol Komunikasi Percepatan Penanganan covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan, keputusan dari rapat itu bakal segera ditindaklanjuti pihaknya.
Pemkot Surabaya saat ini tengah merumuskan hal-hal teknis sebagai bentuk persiapan sebelum akhirnya PSBB diajukan dan diterapkan.
"Ini lagi dibahas sekarang," kata Fikser melansir Tribun Jatim.
• BREAKING NEWS 19 Warga Kaltara Positif Corona dari Hasil Spesimen BBLK Surabaya, Naik Jadi 69 Kasus
Dia mengatakan, tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Surabaya menggelar pertemuan lanjutan guna menindaklanjuti keputusan dalam rapat yang berlangsung selama beberapa jam itu.
Saat ini, anggaran yang disediakan Pemkot Surabaya sebesar Rp 196 Milliar dalam kaitan penanganan pandemi global itu.
Untuk kemungkinan penambahan anggaran jika PSBB telah diterapkan, Fikser masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut.
Sebab hal itu juga masih dilakukan pembahasan lanjutan.
"Saya belum bisa nyatakan sekarang," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebutkan selama ini penanganan berlapis telah dilakukan kabupaten/kota, termasuk Kota Surabaya.
Namun, melihat data sebaran covid-19 tiga daerah yakni Surabaya, Gresik dan Sidoarjo perlu diterapkan PSBB guna memutus mata rantai.
Keputusan itu diambil dalam rapat tertutup, selain diikuti oleh kepala daerah masing-masing, juga diikuti oleh Forpimda Jatim.
"Maka tadi kami bersama-sama mengambil kesepakatan bahwa hari ini sudah saatnya di Kota Surabaya, di sebagian Kabupaten Gresik dan di sebagian Kabupaten Sidoarjo, sudah saatnya diberlakukan PSBB,” kata Khofifah.
• Kasus Virus Corona di Surabaya Capai 246, Risma Tak Kunjung Susul Anies Baswedan Terapkan PSBB
Langkah Khofifah
Setelah menyepakati soal penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bersama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, dan Plh Sekda Kabupaten Gresik, Nadlif, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kini tengah menyiapkan pengajuan PSBB ke Kementerian Kesehatan.
Tidak hanya itu, Khofifah Indar Parawansa juga menyebut, pihaknya kini sudah menyiapkan draf Pergub untuk menerapkan PSBB di tiga wilayah di Jawa Timur.
Yaitu di Kota Surabaya, sebagaian Kabupaten Gresik, dan sebagian Kabupaten Sidoarjo.
“Setelah ada kesepakatan ini, kami akan teruskan melalui surat resmi ke Kementerian Kesehatan untuk pengajuan penerapan PSBB.
Selanjutnya kita siapkan Pergub juga terkait PSBB ini yang juga akan ditindaklanjuti dengan Perbup dan Perwali dari daerah yang areanya kita sepakati masuk PSBB,” kata Khofifah Indar Parawansa, dalam konferensi pers seusai rakor di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (19/4/2020).
Lebih lanjut, baik Pemerintah Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan juga Kabupaten Sidoarjo dengan dibantu oleh DPRD dan juga tim Polda serta Kodam akan menindaklanjuti membahas secara detail draf Pergub yang telah disiapkan oleh Pemprov Jatim.
Sebab tak cukup hanya Pergub, penerapan PSBB di suatu daerah juga harus dilandasi aturan seperti Perwali dan juga Perbup.
• Di Jawa Timur 46 Petugas Medis Terpapar Virus Corona, Perawat Senior Surabaya Meninggal Dunia
“Ini akan menjadi satu kesatuan dari kesepakatan kita untuk menyiapkan Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik untuk masuk pada PSBB,” tegas Khofifah Indar Parawansa.
Kesepakatan penerapan PSBB di Surabaya, sebagian Gresik dan sebagian Sidoarjo, dikatakan Khofifah Indar Parawansa merupakan langkah strategis yang harus diambil sebagai upaya penghentian mata rantai penyebaran Virus Corona ( covid-19 ).
Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa mengakui, banyak langkah yang sudah dilakukan secara berlapis oleh Pemkot Surabaya, Pemkab Sidoarjo, dan Pemkab Gresik, dalam penanganan covid-19.
Menurutnya, upaya yang dilakukan memang sudah baik dan sangat komprehensif.
Akan tetapi, upaya tersebut masih harus ditambah dengan upaya untuk memutus mata rantai covid-19.
“Dari diskusi yang berjalan sangat konstruktif tadi, saya rasa ini adalah pertemuan yang sangat produktif, masing-masing melihat bahwa ikhtiar yang sudah berlapis ini ternyata harus diikuti oleh berbagai hal yang bisa memberikan langkah-langkah yang lebih memberikan dampak kuratif," tegas Khofifah Indar Parawansa.
• Di Wilayah Risma Disinfektan Sudah Makan Korban, TNI-Polri Tetap Semprot 12 Jalan Surabaya Hari Ini
Mengapa Gresik dan Sidoarjo hanya sebagian, Khofifah Indar Parawansa sehari sebelumnya sempat menyebutkan, Sidoarjo dan Gresik menjadi daerah yang bersinggungan langsung dengan Kota Surabaya.
Sebagaimana diketahui untuk Kota Surabaya dari 31 kecamatan, seluruh kecamatannya sudah memiliki kasus positif covid-19.
Sedangkan dari 18 kecamatan di Kabupaten Gresik per kemarin malam telah memiliki kasus terkonfirmasi Covid-19 ada di 11 kecamatan.
Dan dari 18 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, yang telah memiliki kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ada di 14 kecamatan.
“Berdasarkan peta persebaran kasus konfirmasi positif Covid-19 berbasis GIS dengan kedalaman data di tingkat kecamatan, pola sebaran kasus konfirmasi positif Ccvid-19 di Sidoarjo dan Gresik menunjukkan pola klaster yang terkonsentrasi di wilayah perbatasan dengan Kota Surabaya,” jelas Khofifah Indar Parawansa.
(*)
IKUTI >> Update Virus Corona