Virus Corona
Temuan Mengejutkan Ilmuwan, Virus Corona Diduga tak Berasal dari Wuhan, Sudah Muncul Sejak September
Informasi awal virus Corona atau covid-19 ini bermula dari Wuhan China.Namun ternyata ada fakta terbaru
Namun, itu adalah dugaan dan informasi yang selama ini kita terima.
Selain itu ada sebuah penelitian baru yang menguak lebih jauh tentang asal muasal datangnya virus corona.
Berbeda dengan yang selama ini kita tuduhkan, penelitian ini justru mengungkapkan virus corona bukan berasal dari Wuhan.
Penelitian itu mengatakan bahwa virus ini sudah ditemukan muncul sejak September 2019.
• Donald Trump Bekukan Dana Perang Virus Corona WHO, Pemerintah Jokowi Bereaksi, Retno Marsudi Dukung
• Warga Jakarta Siap-siap! Anies Ungkap Hal Mengejutkan, 8 Ribu Orang Kena Covid-19 dalam Waktu Dekat
Dalam Jurnal Prosiding National Academy of Sciences, menguraikan jaringan infeksi yang membuat penelitian sebelumnya mulai diragukan.
Tidak disebutkan lokasi awal di mana virus itu muncul, namun laporan itu mengatakan virus ini mulai menyebar dari selatan pada September 2019.
"Virus itu mungkin telah bermutasi menjadi bentuk efisien, terakhir selama berbulan-bulan lalu," kata kata ahli genetik Universitas Cambridge, Peter Foster.
"Mereka berada dalam bentuk kelelawar atau hewan lainnya selama beberapa bulan dan menulari manusia lainnya," katanya.
"Kemudian, ia mulai menginfeksi dan menyebar di antara 13 September dan 7 Desember, menghasilkan jaringan yang kami sajikan dalam jurnal Prosiding National Academy of Sciences," jelasnya.
Para peneliti itu menganalisis virus dengan menggunakan jaringan filogenetik, suatu algoritma yang dapat memetakan pergerakan global organisme melalui mutasi gen mereka.
Ketika mencoba menentukan lokasi pasti dari pasien nol, tanda-tanda awal mendorong peneliti menelusuri jauh ke selatan daripada kota Wuhan.
Meskipun laporan mengatakan infeksi pertama terjadi di Kota Wuhan pada Desember 2019.
"Apa yang kami rekonstruksi adalah jaringan awal penyebaran signifikan pertama di antara manusia," kata Foster.
Dia dan koleganya dari beberapa institute menganalisis lebih dari 1000 urutan genom lengkap virus.
Dengan menghitung berbagai mutasi virus mereka bisa lebih dekat mencari tahu manusia pertama yang terinfeksi strain virus yang diyakini menyebar di antara kelelawar.