Ramadan
Di Sangatta Kutai Timur Pasar Ramadan Boleh Diadakan Tapi Ini Syaratnya
Bulan Ramadan identik dengan diadakannya pasar Ramadan, biasanya para pedagang beramai-ramai menjual jajanan entah itu makanan ataupun minuman segar
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Bulan Ramadan identik dengan diadakannya pasar Ramadan, biasanya para pedagang beramai-ramai menjual jajanan entah itu makanan ataupun minuman segar.
Bulan Ramadan kali ini tentu sangat berbeda dengan tahun sebelumnya, karena wabah Virus Corona atau Covid-19 telah merenggut banyak nyawa.
Imbauan dari Pemkab Kutai Timur untuk tidak melakukan aktivitas bergerombolan atau berkumpul menjadi salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Kutim.
Pasar Ramadan di Sangatta kemungkinan besar akan diadakan, tetapi terdapat ketentuan-ketentuan khsusus bagi para pedagang.
Bupati Kutai Timur, Ismunandar memperbolehkan pedagang berjualan saat Ramadan nanti tetapi dengan syarat-syarat tertentu. Pedagang harus mematuhi protokol kesehatan, berjualan harus ada jarak antara pedagang lain, memakai perlengkapan diri seperti memakai sarung tangan dan masker.
• Cegah Penularan Virus Corona, WHO Terbitkan Aturan untuk Umat Muslim Selama Ramadan, Apa Saja?
• Disperindag Kutai Timur Pastikan Stok Beras dan Gula Aman Selama Ramadan
• Kebutuhan Gula Warga Berau Capai 300 Ton/Bulan, Disperindagkop Sebut Stok Cukup Selama Ramadan
"ikuti protokol kesehatan, pakai sarung tangan, pakai masker jadi semua kita aman," ujar Ismunandar. Senin (20/4/2020).
Selain itu, Ismunandar membeberkan akan segera meluncurkan aplikasi take away. Aplikasi tersebut akan mempermudahkan masyarakat membeli barang atau makamam tanpa perlu keluar rumah. Sehingga meminimalisir terjadinya kontak antara satu dengan yang lain.
"Mungkin dalam waktu dekat bersama kawan-kawan akan me-launching-kan aplikasi dan harapan aplikasi ini orang mau belanja dengan aplikasi ini sekali klik mau pesan makanan ini tinggal pesan berapa nanti langsung diantar," ujarnya.
Tentu saja Ismunandar selalu mengimbau dan mengingatkan masyarakat Kutai Timur agar tidak berkumpul dengan banyak orang, dan selalu membeli makanan secara take away.
"Ya harapan saya ya masyarakat itu janganbergerombol jadi kalau beli take away sebagaimana edaran saya itu," kata Ismu.