Virus Corona

Di ILC Jusuf Kalla Ungkap Situasi Pemerintah Hadapi Virus Corona, Akui Indonesia Tak Sekuat China

Jusuf Kalla ungkap situasi Pemerintah Jokowi dilema hadapi Virus Corona dan ekonomi sulit, akui Indonesia tak sekuat China

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Tangkapan Layar YouTube Indonesia Lawyers Club
Di ILC Jusuf Kalla ungkap situasi Pemerintah hadapi Virus Corona, sebut Indonesia tak sekuat China, Rabu (22/4/2020) 

Pada kesempatan itu, mulanya Rizal Ramli menuding Pemerintah menyewa jasa buzzer untuk menyelesaikan masalah Virus Corona.

"Kita nyewa buzzer jumlahnya cukup besar, bayangin masalahnya Corona, masalah kesehatan yang disewa buzzer," ucap Rizal Ramli.

"Ini Pemerintah pikir dia bisa menyelesaikan masalah misinformasi dari buzzer."

Lantas, Rizal Ramli pun menyinggung adanya rasa pesimis yang dirasakan oleh seorang pejabat terhadap kondisi ekonomi negara.

Padahal, menurutnya sang pejabat mulanya sanggat percaya diri mengatakan tak ada dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh wabah Virus Corona.

"Ada juga pejabat yang tadinya super optimis kalau lihat pernyataannya, ekonomi Indonesia bagus, stabil, begini begitu," jelas Rizal Ramli.

"Tiba-tiba over night akhir Maret berubah menjadi super pesimis bahwa ekonomi Indonesia gara-gara Corona seolah-olah yang disalahkan hanya Corona."

Terkait hal itu, Rizal Ramli menyebut anjloknya perekonomian negara tak hanya disebabkan oleh wabah Virus Corona.

Ia pun menyinggung sejumlah kebijakan yang dinilai keliru.

"Bukan kebijakan sebelumnya yang super konservatif, yang ngawur, dan tidak ada value edit-nya itu tiba-tiba menjadi super pesimis," ujar Rizal Ramli.

Muncul Istilah Kabinet Kaki Tiga di ILC, Fuad Bawazier Singgung Peran Luhut, Sri Mulyani & Airlangga

"Bahwa ekonomi Indonesia akan anjlok minus 2 persen."

Lebih lanjut, Rizal Ramli menyebut Pemerintah kini tengah mencari-cari alasan atas anjloknya perekonomian.

"Sebetulnya ini hanya alasan yang dicari-cari untuk men-justifikasi, memberikan alasan bahwa budget defisit bisa ditingkatkan dari minus 3 persen GDP (Gross Domestic Product) jadi 5 persen GDP," tuturnya.

"Karena kalau ekonominya masih positif, tidak ada alasan untuk menaikkan budget defisit jadi 5 persen."

Bahkan, menurutnya kini Pemerintah tengah memanfaatkan wabah Virus Corona untuk mengajukan utang lebih besar.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved