Kabar Kim Jong Un Pemimpin Korea Utara Meninggal Diungkap Pakar, #KIMJONGUNDEAD Trending Topic

Kabar Kim Jong Un Pemimpin Korea Utara meninggal dunia diungkap pakar semenanjung Korea, bahkan hashtag #KIMJONGUNDEAD menjadi trending topic Twitter.

(ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berpartisipasi dalam sebuah pertemuan dengan Presidium Biro Politik Komite Sentral Partai Buruh Korea dalam foto tidak bertanggal oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Senin (4/9/2017). 

Sejumlah netizen meramaikan hashtag #KIMJONGUNDEAD dengan berbagai meme.

Tercatat pada Minggu (26/4/2020) pagi, telah ada 402 ribu kicauan di Twitter yang menggunakan hashtag #KIMJONGUNDEAD.

Terbongkar Perlakuan Kim Jong Un ke Warga Korea Utara yang Positif Virus Corona, Kabur ke China

Klaim sudah wafat

Di Twitter, terdapat twit yang mengklaim bahwa Kim Jong Un meninggal pada Rabu (22/4/2020), dengan tim dokter China datang terlambat delapan menit.

Kemudian kicauan dari Rogue WH Snr Advisor, akun yang disebut punya 211.000 pengikut, mengklaim mendapat kabar dari intelijen AS bahwa Kim sudah wafat.

Kemudian sebuah akun bernama Harry Willy mengunggah tangkapan layar dari wakil direktur Hong Kong Satellite TV memperlihatkan rakyat yang diduga Korut, menangis.

Dalam kondisi koma

Di luar kabar simpang siur kematian Kim Jong Un, media Jepang dengan meyakinkan justru memberitakan bahwa pemimpin tertinggi Korut itu dalam kondisi koma.

Diberitakan Wartakotalive.com, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berada dalam keadaan tidak sadar atau koma setelah menjalani operasi cardiac stent pada awal April lalu.

Demikian Majalah Shuken Gendai dari Jepang dalam laporannya, Sabtu (25/4/2020).

Sebuah sumber pejabat medis China mengabarkan bahwa Kim tiba-tiba mendapat serangan jantung dan jatuh tak sadarkan diri ketika tengah berada di dalam perjalanan di sebuah desa.

Dokter yang menemaninya bergegas membawa Kim ke rumah sakit terdekat dan memberikan tindakan CPR atau resusitasi jantung dan paru-paru.

Di saat yang sama, China diminta untuk mendatangkan tim medis dari Beijing sesegera mungkin.

"Di China, sebuah tim yang terdiri hampir 50 orang juga alat-alat dan lainnya dipimpin oleh seorang dokter dari Pusat Penyakit Kardiovaskular Nasional China dari Klinik Fuai dan Klinik PLA 301 Beijing berangkat ke Pyongyang menggunakan kendaraan khusus," ungkap laporan itu.

Melihat ketidakmungkinan tim medis China datang tepat waktu, tim medis Korea Utara memutuskan untuk melakukan tindakan darurat yakni melakukan operasi cardiac stent.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved