Positif Corona di Kaltim 115 Orang

Dinkes Kaltim Luruskan Kabar Meninggal 11 Pasien Selama Pandemi Covid-19, Hanya Satu Positif

Banyak informasi keliru beredar di tengah pandemi covid-19 atau Virus Corona di Provinsi Kalomantan Timur ( Kaltim ) saat ini. Salah satunya, soal ka

TRIBUNKALTIM.CO/PURNOMO SUSANTO
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kaltim, Andi M Ishak meluruskan 11 pasien yang meninggal selama pandemi covid-19, bukan karena positif covid-19. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Banyak informasi keliru beredar di tengah pandemi covid-19 atau Virus Corona di Provinsi Kalomantan Timur ( Kaltim ) saat ini.

Salah satunya, soal kabar pasien meninggal saat pandemi covid-19. Sedikitnya, ada 11 pasien meninggal di tengah wabah virus mematikan asal Wuhan, China ini.

Kebanyakan orang menganggap kasus meninggal adalah pasien terkonfirmasi atau positif covid-19, padahal tidak semua kasus meninggal karena covid-19.

Bahkan, dari 115 kasus positif covid-19 di Kaltim saat ini, hanya satu pasien yang dinyatakan meninggal dengan status pasien terkonfirmasi covid-19.

Meluruskan hal itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim, Andi M Ishak meminta agar masyarakat tidak memberikan stigma negatif terhadap pasien meninggal di tengah pandemi covid-19 ini.

“Sejauh ini, kasus pasien terkonfirmasi positif yang meninggal sebanyak satu orang. Tidak lebih,” ujarnya saat menggelar konferensi pers online dengan awak media di Kaltim secara virtual melalui aplikasi zoom, pada Selasa (28/4/2020).

Sedangkan kasus meninggal lainnya, lanjut Andi, bukan merupakan pasien terkonfirmasi covid-19.

Adapun rincian 11 kasus meninggal tersebut, kata Andi, terdiri dari kasus negatif, probable dan masih menunggu hasil laboratorium.

“Jadi, ada 11 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal selama ini. Di antaranya, satu pasien terkonfirmasi, 5 pasien negatif, 1 probable dan sisanya masih menunggu hasil laboraturium,” tuturnya.

Artinya, bagi pasien yang meninggal sebelum adanya hasil test yang dikeluarkan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya belum bisa ditetapkan meninggal karena covid-19.

“Bagi yang sudah dinyatakan positif, tentu saja meninggalnya bukan karena covid-19. Namun, karena penyakit lainnya yang diderita oleh pasien. Begitu pula PDP dan probable, pasien tidak meninggal karena Virus Corona,” ucapnya.

• Diperkirakan Virus Corona Berakhir di Indonesia pada 7 September 2020, Lebih Lambat dari Amerika

• Akibat Pandemi Virus Corona di Balikpapan, 5.434 Karyawan Dirumahkan dan 987 Orang di PHK

• Pingsan di Pinggir Jalan, Seorang Gadis Dikira Tertular Corona, Ternyata Baru Diputusin Pacar

Dia menegaskan, kebanyakan pasien meninggal itu karena komplikasi dari penyakit yang diderita.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved