Virus Corona di Samarinda
Tempat Wisata di Samarinda Dibuka, Jarang Pengunjung Datang, Karyawan pun Harus Dirumahkan
Keberadaan industri pariwisata di Kota Samarinda, lesu, lantaran ada wabah covid-19 yang menekankan adanya pengetatan sosial
Rusman menjelaskan, soal penerima bantuan telah dibahas DPRD bersama Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan, Dinas Perikanan, Kementerian Agama Wilayah Kaltim, Dinas Sosial, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Pemprov Kaltim.
"Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata, dari sektor perhotelan ada 4720 karyawan yang telah dirumahkan," kata Rusman.
Selain itu, juga terdapat karyawan biro perjalanan sebanyak 3.044 orang, travel 55, dan pemandu wisata berjumlah 170 orang yamg kehilangan penghasilan selama pandemi covid-19 atau Corona.
BACA JUGA:
• Bandara Kalimarau Resmi Dibuka, Dinkes Berau Lakukan Cegah Penyebaran Virus Corona
• 15 April Resmi Dibuka, Aktivitas di Bandara Kalimarau Berau Nampak Ramai
Bahkan asosiasi tempat rekreasi sebanyak 299 lokasi dengan total karyawan 950 orang serta 470 orang terapis spa, juga kehilangan penghasilan.
"Soal data yang ada ini akan terus disinkronisasi dan dikoreksi. Kami sedang kejar itu," kata Rusman.
Bahkan, mahasiswa juga diwacanakan menjadi penerima bantuan tersebut.
Nasib ratusan mahasiswa di Kalimantan Timur, dibahas bersama pihak universitas karena tidak bisa pulang di tengah pandemi covid-19.
BACA JUGA:
• Pandemi Corona, Dinkes Kutim Berharap Tidak Ada Transmisi Lokal di Kutai Timur
• Soal Sembako Gratis, Wabup PPU Minta RT Hingga Lurah dan Kades Tidak Minta Pungutan ke Warga
Faktor lain, mahasiswa semakin sulit karena tidak mendapat kiriman dari orangtua, karena hilangnya penghasilan selama pandemi covid-19.
"Pemerintah juga harus hadir, kesulitan mahasiswa di Kalimantan Timur mesti menjadi perhatian," kata Rusman.
IKUTI >> Update Virus Corona
IKUTI >> Update Virus Corona di Samarinda
( TribunKaltim.co/Riduan )