Virus Corona di Kutim
Pandemi Corona, Dinkes Kutim Berharap Tidak Ada Transmisi Lokal di Kutai Timur
Dari beberapa kasus Pasien Dalam Pengawasan ( PDP ) yang terus bertambah jumlahnya, potensi hadirnya transmisi lokal cukup besar.
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA – Dari beberapa kasus Pasien Dalam Pengawasan ( PDP ) yang terus bertambah jumlahnya, potensi hadirnya transmisi lokal cukup besar. Hal ini beranjak dari penularan yang terjadi antar PDP maupun PDP pada ODP.
Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr Bahrani Hasanal mengatakan potensi transmisi lokal beranjak dari hasil rapid test bayi 10 bulan di Kecamatan Sangatta Selatan, yang menunjukkan tanda positif. Anak itu diduga tertular oleh sang ayah yang bepergian mengikuti kegiatan keagamaan di Gowa, beberapa waktu lalu.
“Anak itu, tidak menunjukkan gejala. Tapi karena hasil rapid test sang ayah positif, seluruh keluarganya menjadi ODP dan dilakukan rapid test. Istri dan dua kakak si bayi hasilnya negatif. Sedangkan si adik yang masih bayi, positif,” ungkapnya.
Kalau nanti hasil swab–nya positif juga, menurut Bahrani, anak itu menjadi transmisi lokal di Kutim. Itu yang dinamakan OTG, Orang Tanpa Gejala. Karena tidak ketahuan, tapi ia membawa virus di dalam tubuhnya dan bisa menularkan pada orang lain.
BACA JUGA:
• Raja Salman Asingkan Diri di Pulau Dekat Kota Jeddah, Ratusan Bangsawan Arab Saudi Positif Corona
• Ada Pasien Positif Corona di Kutim dari Jakarta, Bupati Ismunandar akan Isolasi Pendatang Zona Merah
• Pemberian THR di Kalangan PNS Samarinda untuk Tahun Ini Belum Bisa Dipastikan
Begitu juga PDP yang dari Kecamatan Muara Wahau. Dari enam yang positif, hanya empat yang melakukan perjalanan. Sementara dua lainnya, adalah istri dari pelaku perjalanan.
“Kami berharap hasil swab si bayi, juga istri para pelaku perjalanan negatif. Karena kalau sudah ada transmisi lokal di Kutim, itu berbahaya. Kami harus mencari lagi, siapa yang berkontak langsung dengan transmisi lokal itu. Karena dengan tidak melakukan perjalanan ke daerah epicentrum dan tidak menunjukkan gejala, orang akan berinteraksi dengan bebas, padahal membawa virus dan bisa menularkan pada yang lain,” beber Bahrani.
IKUTI >> Update Virus Corona
IKUTI >> Update Virus Corona di Kutim
( TribunKaltim.co/Sarita )