Virus Corona

Ilmuwan Negeri Donald Trump Temukan Virus Corona Jenis Baru, Menular Lebih Cepat, Dampaknya Serius

Para ilmuwan di Negeri Donald Trump temukan Virus Corona jenis baru, menular lebih cepat, dampaknya serius

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/CECEP BURDANSYAH
Ilustrasi. Petugas medis memberikan penanganan epada pasien di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (1/5/2020). Ini update terbaru seputar kasus covid-19, tiga kota di Indonesia ini disebut berpotensi menjadi episentrum baru virus Corona, satu di luar Jawa. 

TRIBUNKALTIM.CO - Para ilmuwan di Negeri Donald Trump temukan Virus Corona jenis baru, menular lebih cepat, dampaknya serius.

Pandemi Virus Corona atau covid-19 masih menjadi masalah global.

Para ilmuwan pun terus berupaya meneliti Virus Corona yang bisa menyebabkan kematian, ini.

Terbaru, para ilmuwan Amerika Serikat menemukan Virus Corona yang lebih berbahaya dari yang berasal dari Wuhan, China.

Para ilmuwan menerbitkan temuan tentang jenis Virus Corona baru.

Temuan tersebut ditulis oleh para ilmuwan di Laboratorium Nasional Los Alamos, Amerika Serikat.

Duke University dan University of Sheffield di Inggris juga berkontribusi dalam penelitian tersebut.

 Sarankan Institusi Luhut Dibubarkan Lantaran Tak Penting, Ekonom Ini Takut Bernasib Mirip Said Didu

 Sri Mulyani Bocorkan Anies Baswedan Nyerah Beri Bansos 1,1 Juta Warga Jakarta, Info Muhadjir Effendy

 Kabar Gembira Luhut Pandjaitan, Lihat Trend Virus Corona Indonesia, Bagai Oase di Tandusnya Sahara

Dilansir LA Times, mereka telah menemukan jenis Virus Corona baru yang tampaknya lebih menular dari yang selama ini mewabah.

Mutasi Covid-19 yang dimaksud adalah D641G.

Menurut laporan, awalnya virus baru ini muncul di Eropa pada Februari 2020, sebelum dibawa ke East Coast, Amerika Serikat.

Kemudian, D6416 telah menjadi pandemi yang dominan.

Disebutkan, D641G mempengaruhi lonjakan pada bagian luar virus.

Itu memungkinkannya untuk menyusup ke sel-sel pernapasan.

Bette Korber, ahli biologi komputasi di Los Alamos yang memimpin penelitian, menerangkan ketika mutasi virus tersebut memasuki suatu populasi, mereka akan secara cepat mengambil alih epidemi lokal.

Alhasil, viruspun lebih mudah menular.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved